Rate

BAB 3

Romance Completed 541

Sesampainya di rumah, Nia melihat ada sebuah map, laptop, dan secarik kertas. “Untuk wanita yang aku cintai, Nia ”. Gumam Nia membaca secarik kertas itu. Nia bertanya-tanya apa maksudnya ini semua? Apa ini adalah hadiah yang dimaksud Hilmi ? Lalu Nia membuka map dan didalamnya berisi surat pendaftaran dan surat-surat lainnya. Nia tersenyum, Hilmi mendaftarkannya ke salah satu Universitas. Lalu pandangan Nia beralih kepada laptop, Nia menyalakan laptop itu, dan tidak ada apapun di dalamnya. Hanya ada satu video yang diberi nama ‘Untuk Nia ’. Nia membuka video itu, Nia tersenyum melihatnya. Namun, wajah Nia berubah sedih.

“Hai, Nia . Maafkan aku tidak dapat menemuimu. Kau tahu aku sangat rindu sekali padamu? Aku ingin bertemu denganmu, tapi tidak dapat lagi maafkan aku, Nia . Pasti banyak sekali pertanyaan yang ingin kamu tanyakan padaku. Nia , apa kamu masih ingat tanggal 12 maret 2014? Kau pasti sangat tidak ingin mengingatnya lagi. Tapi Nia , kamu harus tahu bahwa aku yang menyebabkan matamu buta. Kecelakaan itu adalah salahku. Maafkan aku, Nia . Kau tahu? Betapa menderitanya aku tidak dapat mengatakan semua ini kepadamu? Aku tidak berani, aku sangat takut. Setiap kali aku menatap matamu aku sangat merasa bersalah. Aku sudah menghancurkan hidupmu, impianmu. Kau masih ingat ketika kau tidak dapat melanjutkan sekolahmu tidak dapat raih impianmu? Kau mengatakan itu padaku. Aku sangat menyesal. Maafkan aku, kerana aku kau tidak dapat melihat, kau tidak dapat raih impianmu. Akulah penyebab dari semua ini, Nia . Aku sangat bodoh dan ceroboh. Aku takut kau membenciku jika aku mengatakan yang sebenarnya. Tidak tahu kapan perasaan ini berubah padamu, itu semakin membuatku takut mengatakan semuanya. Aku akan selalu menemanimu, walau aku tidak dapat bertemu denganmu. Semoga mataku berguna untukmu. Aku sangat senang jika mataku cocok untukmu. Aku sudah tenang dan aku selalu dapat melihatmu dari sini. Kamu pasti melihat video ini. Kamu tidak boleh menangis, aku tidak mengizinkanmu menangis. Sekarang kau sudah lihat wajahku. Bagaimana aku ganteng kan? Sekarang kau dapat melanjutkan impianmu. Kejarlah apapun yang kamu mau. Maafkan aku atas segalanya. Andai kita tidak dipertemukan dengan takdir seperti ini. Tapi ini adalah rencana Tuhan, jaga mataku Nia . Aku akan selalu disampingmu. Sekali lagi maafkan aku, maaf dan maaf. Kita pasti akan bertemu suatu saat nanti. Maafkan aku. Aku mencintaimu, Nia ”. Ucap Hilmi dalam video itu dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

Nia masih tidak percaya. Mengapa semua ini terjadi padanya? Kenapa harus Hilmi ? Nia menangis sejadi-jadinya. Tubuhnya terasa lemas, bumi pun seakan berhenti berputar. Nia sejenak mengingat pertemuannya dengan Hilmi yang selalu muncul di hadapannya, dan ia selalu menyuruhnya untuk pergi. Jika ia tahu akan seperti ini ia tidak akan pernah menyuruhnya untuk pergi. Jika ia tahu bahwa Hilmi yang menjadi pendonornya, Nia tidak akan mau dioperasi, lebih baik ia buta selamanya.

Satu bulan telah berlalu, Nia masih sedih. Tapi ia tahu tidak boleh seperti ini terus. Nia pun berkata dalam hatinya.
“Hilmi apa kabar? Aku sangat rindu padamu. Kau Jangan menyalahkan dirimu, kerana ini bukan kesalahanmu, ini adalah kehendak Tuhan. Aku yakin kau tidak mau ini terjadi. Aku sudah memaafkanmu dan aku sudah mengikhlaskanmu. Semoga kamu tenang disana, aku akan simpan kenangan kita. Kau tahu? Aku mencintaimu saat aku tidak dapat melihatmu, aku mencintaimu saat aku tidak sadar, aku mencintaimu saat aku bermimpi. Tidak peduli siapa dirimu, aku mencintaimu. Terima kasih untuk kenangan singkat yang sangat indah ini. Terima kasih sudah ada di hidupku, terima kasih atas segala yang kau berikan padaku. Aku mencintaimu, Hilmi ”.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience