SEPASANG kaki dihulurkan pada pemuda yang sudah pun menanggalkan kemeja biru gelapnya. Kini, tubuh sederhana kekar itu hanya dilitupi singlet hitam ketat.
Lelaki itu duduk melutut depan sofa mewah suite hotel sambil mengucup betis putih mulus itu dengan berkali-kali atas ke bawah, sebelum dia membuka cangkuk serta lilitan sepatu tumit tinggi merah terang si jelita yang sedang tersenyum itu.
Setelah kasut itu ditanggalkan. Wanita yang di ketika sama, sedang menggigit-gigit pinggir bibir bergincunya terus menegakkan pula kaki kanan, tepat ke dada yang bukan saja tergantung dengan rantai silver saja tetapi ia sekali dengan tali leher.
Perlakuan yang sama dia lakukan pada betis bunting padi itu. Bukan saja membelai-belainya sehingga si jelita sedikit kegelian malah dikucupnya dengan lembut, bersama kata-kata erotisnya.
"Baby, you have such a great legs. It was soo smooth when my naughty finger touch it..." Dia berujar dan tangan kian tinggi jalarannya.
"Really, huh?" Soal si wanita itu pula langsung menunduk dan tali leher dicengkam, lalu ditarik. Wajah mereka tadinya jauh kini, semakin dekat.
Kembang-kempis pemuda kacak itu menarik bau wangi dari tubuh wanita bergelar itu.
"Yes, like I said. You have a great body cutting. You really care about that. That's why I'm adore of you..." Sahut sang pemuda yang bijak dalam berkata-kata sambil kekura tangan kanan, Dato' Putri dikucup lembut.
"Not just words to soften my heart... so that I pay you more?" Soal si jelita itu pula. Tali leher dilepaskan namun jari berkuku panjangnya pula yang bergerak-gerak, seakan melukis tanda soal di dada berketulan itu.
Pemuda yang wanita jelita itu seringkali memanggilnya sebagai Danish, hanya tersenyum dan memandang ke arah lain buat seketika. Terjentik juga hatinya kala menerima sindiran tersebut.
"Oh, come on dear. That's not what I meant. I really admire you. And your sexy body... you always make me feel like I can't wait to lay you on the bed..." Sahut sang pemuda itu pula sambil meraba-raba permukaan bibir Dato' Putri CEO dari syarikat miliknya, SPLEANDOUR EMPIRE UNITED, sehingga wanita itu sendiri menarik wajahnya dan dipegang erat sebelum bibir mereka bertemu.
Setelah melepaskan bibir masing-masing, tubuh duduk Dato' Putri dibangunkan. Pemuda tinggi lampai yang sudah pun berdiri tegak itu, terus memaut punggung yang sekadar di litupi dress biru gelap paras paha itu, didukung dengan kedua-dua belah kaki wanita itu saling bersilang.
Bibir mereka bertaut lagi. Berdecit-decit saat air liur mereka bersatu dan lidah saling berlawanan dalam keadaan muka menyerong dek hidung masing-masing yang tinggi.
Tangan Danish meramas-ramas mesra dua-dua 'bumper' pejal itu. Manakala Dato' Putri pula semakin dibawa ke khayalan tingkat tinggi dengan kucupan pemuda berstatus gigolo itu.
Tangan dia pula meramas kasar rambut kerinting yang tadinya kemas dengan pomade dengan gaya sleek, kian kekusutan.
Perlahan-lahan Danish meletakkan punggung sugar mummy nya itu atas katil, sebelum ditolaknya sehingga terlentang.
Sempat juga melondehkan dahulu dress yang berzip belakang itu sebelum ditelentangkan. Kasar dia menurunkan dress tersebut dari arah kaki dan dilemparkan, lalu betis dalam cengkaman tangannya diluaskan.
Sebelum dia menanggalkan singlet dan seluarnya. Danish ingin 'memanjakan' lagi Dato' Putri dengan permainan 'foreplay' sebelum acara kemuncak yang dia dambakan setiap malam.
"Ah..." Danish yang sudah pun berada di antara bukaan kaki, langsung saja menjalankan tugasan.
Dato' Putri pula bermain dengan dua 'bukit berkembar' nya sambil terpejam-pejam matanya menahan nikmat sentuhan lidah Danish di sepanjang alur gebu.
"Ah... baby, sebab inilah I tak boleh lepaskan you. Ah... you pandai 'makan'. Oh my! Ah... argh!!!" Ujar Dato' Putri dari bermain dada sendiri kini dia memegang kepala Danish dan menekan-nekan.
Dia ingin kekejangan lagi. Hanya mata Danish yang menjadi pemerhati pada setiap mimik muka yang Dato' Putri lakukan.
Sebagai lelaki yang sudah biasa dengan kehidupan begini. Danish semestinya pandai mencari titik kelayuan seorang wanita.
Dan pada Dato' Putri pula. Sungguh pun dia masih lagi bujang tetapi keinginannya di setiap malam, buas juga.
Danish juga pada awal perkenalan mereka di salah-sebuah acara private party tidak percaya wanita lansia itu masih belum berkahwin.
Kerana dia sudah terbiasa dengan Sugar-sugar mommy sudah ada suami tetapi mereka tidak puas. Mereka umpama unta di padang pasir yang gersang.
Sebenarnya ada penyebabnya kenapa Dato' Putri masih belum mahu menamatkan zaman bujangnya itu.
"I want you. I want you, now darling. I can't stand it anymore..." Dato' Putri sudah semakin merayu-rayu tidak tahan. Mata hitamnya juga sudah beberapa kali ternaik atas.
Danish memang hebat dalam seni foreplay yang satu itu. Danish mengeluarkan jari ketiganya yang agak panjang itu dari 'lorong sempit' serta basah itu.
Sempat lagi dia pedap-pedapkan di paha mulus itu. Danish juga menyukai ulah Dato' Putri bila sudah terangsang.
Kemudian, tiba pula giliran Dato' Putri yang sedang merangkak ke katil itu. Dia setia menanti tubuh Danish sehingga menjadi seperti tubuhnya yang tidak ada seutas benang pun.
"Did you miss 'him' ?" Danish memang nakal. Dia menunduk serta menyoal sambil mata galaknya menyaksikan kekaguman pada wajah itu saat tertancap pada 'senjata' hebatnya itu.
Dato' Putri yang berwajah mata kuyu dan kemerahan itu mengangguk dengan laju.
Malam itu, dia sengaja berlakon sebagai submissive. Sedangkan koleksi dia yang lain, dia adalah Ratu Valeria Messalina.
Dia tersangat dominant pada pemuda-pemuda itu. Begitu jugalah pada Danish Armand, model yang baru meningkat namanya di atas pertolongan Dato' Putri juga.
Namun bagi Danish, dia sedikit pun tidak kisah menjadi 'hamba penghangat' setiap malam sekalipun, kerana pulangan dari Sugar mommy dia yang ini paling-paling lumayan.
"AH!!!" Erang kedua-duanya bila sudah mencapai orgasme mereka. Kedua-duanya basah di celahan kaki masing-masing dalam keadaan Dato' Putri di atas pahanya.
"You baby boy paling hebat yang I pernah jumpa selama ini. Love you, darling..." Sengaja Dato' Putri mengeluarkan kata-kata pujian dalam madah cintanya.
Sambil berpelukan, bibir mereka bertaut lagi. Setelah terlerai. Danish bangun lalu tubuh dalam dukungannya itu, dia bawa terus ke bilik jakuzi untuk mandi bersama.
"Baby, can tak you add sedikit lagi my allowance? My car have problem lah," bisik Danish ingin mengambil kesempatan.
"Your car ada masalah? Boleh sayang. Nanti I bagi you cheque just fill it okay, how much," jawab Dato' Putri yang merangkul manja leher 'anak ikan' terbarunya itu.
Danish menindan kembali bibir wanita jelita dan seksi itu sebagai upah. Sebab itu, Danish sanggup postpone pertemuan dengan Sugar mommy yang lain, biarpun tidak di benarkan sebenarnya.
Melangkah saja ke dalam bilik mandi jakuzi hotel eksklusif itu. Dia tidak melangkah ke arah bath tub tetapi ke sinki.
Sekali lagi, bibir kedua-duanya bertemu. Lidah kembali bertembung rakus. Tangan pula entah ke mana.
Mature content... jemput bca kisah gigolo versi dhia jika sudi n minat ... tq
Share this novel