sambil makan Suzy mendengar ceramah Amber yang menjelaskan acara para atlet, selesai makan Amber di temani Suzy pergi ke bilik guru untuk mengambil surat lantikan dalam acara kawat kaki. tidak lama setelah itu masa sekolah pun tiba, Amber dan Suzy menunggu jemput mereka di dewan sekolah.
AMBER : nah mana tau kau mau ikut. ( surat berpindah tangan ke Suzy )
SUZY : surat lantikan kawat kaki, baru juga pun aku hari ini boleh ka ikut. ( memberikan kembali surat itu kepada Amber )
AMBER : boleh bah, kan abang ku. ( Amber membulat mata dan berhenti berkata-kata )
SUZY : abang ku. ( mendekatkan muka ke wajah Amber supaya dia menyambung ayat nya )
AMBER : ehh abang ku sampai sudah pula heheh... ( surat di kembalikan kepada Suzy dan berlari menuju kereta )
SUZY : woi..!!! ( jerit nya kepada Amber )
AMBER : ikut jak ada lagi kawan ku ( berhenti menghabiskan kata-kata nya lalu kembali berlari )
Suzy dan Amber berdiri depan papan buletin sekolah lalu mereka siap membeli makanan tengah hari dan duduk dii dewan sekolah untuk makan sambil menunggu waktu taklimat mereka. sudah di panggil senior Amber dan Suzy baru tiba dari kelas untuk mengambil beg sekolah.
CICI : nama? ( dari jauh dan Cici menghentikan mereka )
AMBER : saya Amber.
SUZY : nama saya Suzy Lee.
CICI : lain kali jangan lambat datang. ( dengan serius wajah di berikan kepada mereka )
Amber dan Suzy merasa geram bila peserta yang lain nya juga lambat tapi senior itu tidak di marahi nya mala senyuman manis dia berikan, Suzy menepuk bahu kiri Amber agar dia berhenti melihat dan berhenti marah. Suzy sangat fokus juga Amber saat ceramah itu.
seminggu kemudian, selesai sarapan Suzy merasa tidak senang dengan kondisi badan nya. Amber memberi tahu senior yang bersama mereka, tapi balas nya akan melihat kondisi Suzy saat sudah siap sarapan. Amber kembali kepada Suzy dan tawa kumpulan senior mereka sangat memyebalkan.
AMBER : kau ok sudah? ( terlihat wajah sedih Amber dan Suzy tersenyum melihat wajah itu )
SUZY : sekolah lama dulu tiada pelajar macam kau, buruk gila muka mu.. ahahahah... aarr!! sakit.. ( masih sempat ketawa bila pening kepala nya sedikit datang )
tidak lama setelah itu, Suzy ikut latihan berjalan dan gerakkan kaki. cuaca panas mula duduk di atas kepala juga bahu Suzy dan itu sangat berat di rasakan Suzy. kerna kesalahan kecil semua peserta harus berlari 3 pusingan di tapak perhimpunan sekolah.
Amber yang fokus berlari tiba-tiba terhenti langkah bila seorang peserta berteriak meminta tolong, Amber mendekat dan melihat Suzy sudah membiru bibir nya dan berbaring lemah di tapak tempat mereka berlari. para senior yang tiba sangat panik pula.
CICI : angkat la dia!! why tengok jak. ( marah nya dan hanya menunjuk-nunjuk ke orang sekeliling )
ALI : apa ni.. kenapa..
AMBER : aaarr... tolong kawan ku. ( nangis Amber meminta tolong )
SUZY : huh.. ( Suzy membuka mata nya melihat Amber menangis )
ALI : kau ok? ( Ali memegang pipi Suzy supaya di jawap )
Ali mengulurkan kedua tangan nya ke arah Suzy dan Suzy menyambut tangan Ali, dengan perlahan Suzy berdiri di bantu oleh peserta lain supaya Ali dapat menarik nya. Suzy memeluk Ali dengan sengaja, pipi kanan nya berada di dada Ali.
paha Suzy lalu melekat di pinggang Ali dan menuju dewan lalu Amber mengambil beg nya dan di jadikan bantal untuk Suzy berehat. Amber tidak menjaga Suzy dan kembali ikut dengan latihan mereka. Ali yang sentiasa serius memerhati para peserta walau dia ada rasa bersalah terhadap Suzy kerna memegang punggung nya.
CICI : sampai sinii jak latihan kita hari ini, boleh bersurai. ( sangat marah dia dan terus balik tanpa menghadap Ali yang seperti biasa nya )
Amber sudah seperti nenek kebayan mau mendekati Suzy. Amber memberikan Suzy minuman dan Suzy menyambut nya dengan senyuman, ada juga peserta lain mendekati Suzy dan bertanya akan kabar nya.
AMBER : macam mana sudah?
SUZY : ok bah.
pagi esok nya Amber ketawa dengan cerita Suzy tentang kisah mereka saat masih sekolah dulu, Suzy menyesal pula menceritakan semua kepada Amber. Suzy mengambil pesanan itu dan hantar ke meja yang mengoder, Amber melihat Suzy kembali dan sudah redah ketawa nya tapi senyuman masih berada di wajah Amber.
Share this novel