“Lagu ini saya tujukan khas kepada ..gadis yang berbaju kurung putih di
hujung sana Hadania Iznora qis”. Semua mata tertumpu kepada gadis yang
sedang berdiri sambil memegang gelas yang berisi air anggur.
“Terimalah sebuah lagu daripada saya,Lelaki ini” uajr Reezal sambil
memetik gitarnya.
Kasih, kenanganku
Ingatkah saat saat dulu
Kasih, apakah dirimu
Merasakan semua itu
Ke mana pun langkahku pergi
Ku masih melihat bayanganmu cintaku
Dan kemana pun arah anginku berlari
Hati ini masih kau miliki
Lelaki ini yang selalu mencintamu
Selalu, tanpa ragu
Lelaki ini yang selalu memuja
Hanya dirimu
Yang bertakhta dalam sanubariku
Sanubari ku
Aku yang mencintakan mu
Hanya dirimu…
Karena cintaku, tak berbatas waktu
Karena cintaku, tak mengenal jenuh hatimu
Hatimu…
Reezal turun dari pentas menuju kearah Melora . Reezal menghulurkan
tangannya kepada Melora .
“Melora . I love You with all my heart , Reezal dah jatuh hati dengan Melora
sejak Reezal terlanggar Melora hari tu lagi ,”
Air mata Melora gugur . ‘Ya Allah, mungkinkah lelaki ini sangat ikhlas
mencintaiku,mana mungkin aku menolaknya sesungguhnya hatiku juga
tertawan dengan keikhlasan yang ditunjukkannya”
“With pleasure my dear” ucap Melora sambil tersenyum. Hadirin yang berada
di dalam dewan tersebut bertepuk tangan. Ada juga yang menitiskan air mata.
Share this novel