Rate

siapa "kak adrian"

Romance Series 659

aku membuka mataku perlahan, aku melihat seorang pria berdiri disampingku sambil menatapku. dia, pria bermata hazel yang sampai saat ini belum kuketahui siapa namanya. belum sempat aku berbicara, ia sudah meninggalkanku. aku mengambil ponselku dan menghubungi sahabatku.

skip esok hari
setelah kejadian dimana aku pingsan kemarin, sekarang mama tak membolehkanku berangkat jika tidak sarapan terlebih dahulu.
"ma..ntar aku telat gimana?" ucapku manja pada mama.
"kamu tidak akan telat sayang, mama kan udah atur jadwal kamu, cepet makannya, biar jangan kelamaan berangkatnya."ucap mama panjang lebar dan membuat aku semakin kesal. dengan kasar kumasukkan nasi goreng yang mama .
buatkan untukku.
"dik, kamu berangkat bareng kakak ga?" tanya kak ari yang memang sudah bersiap-siap juga karna hari ini ia ada mata kuliah pagi.
"iya kak" aku langsung meninggalkan meja makan dan mengikuti kak ari dari arah belakang.

"hari ini tugas kalian per kelompok adalah membuat kertas harapan yang setiap orangnya ada 3 kertas doa atau harapan. nantinya harapan itu akan diambil acak dan kami akan memanggil si pembuat wish. yang tidak bisa membacakan wish nya didepan umum akan diberi hukuman." ucap senior yang kuketahui nama di name tag nya adalah alexia. kami segera bubar dan mencari tempat untuk membuat kertas harapan. aku beruntung, karena aku tak perlu susah-susah lagi untuk berinteraksi. karena teman kelompokku adalah omin, trya, wahyu dan yusuf yang memang teman seangkatanku dari smp negeri 1 tungkal ulu.
"sekarang kita buat wish masing-masing ya"ucap trya sebagai ketua kelompok kami. disinilah kami berlima sekarang sedang merangkai kata-kata dan merangkai kertas sedemikian rupa agar terlihat indah. aku menuliskan harapanku dikertas kecil yang berwarna biru, putih dan hijau.
kertas biru bertuliskan "aku ingin sekolah di amerika". kertas putih bertuliskan "aku ingin persahabatanku tak hancur". terakhir kertas hijau bertuliskan "aku ingin mama dan papa kelak tersenyum bahagia saat melihat aku berhasil menjadi seorang CEO besar". ya itulah harapan yang sudah kubuat. aku memasukkan kedalam kotak kelompok kami.

setelah bel istirahat kami dikumpulkan di aula, disini wish yang telah kami kumpulkan tadi akan dibacakan. sederetan senior yang memakai almamater hijau yang menandakan bahwa mereka adalah anak osis, masuk dan berdiri diatas panggung. "baiklah sesuai yang saya ucapkan hari ini, kami akan mengambil kertas wish kalian secara acak dan akan memanggil orangnya untuk membacakannya didepan umum. saya yang pertama kali akan mengambilnya" kulihat kak alexia menarik sebuah kertas berwarna hitam. "elviana" ucapnya dan aku melihat dari barisan ujung seorang siswa berjalan kearah depan dan menaiki panggung.
"baiklah bacakan wish yang kamu buat dikertas berbentuk hati ini" ucap kak alexia pada elviana.
"sesuai dengan bentuk hati ini, aku ingin mengatakan wish ku, bahwa.... kak adrian aldriama maukah kau menjadi kekasihku" ucapnya dengan nada yang dibuat-buat dan membuat aku jijik dengan tingkahnya. sekarang semua siswa diruangan ini menertawainya.
"baik silahkan kembali, dan tunggu saja jawaban dari adrian." ucap kak alexia dan elviana menuruni panggung aula dengan jalan dilenggak-lenggokkan. hal itu membuatku ingin muntah. baju kekecilan, rok sempit yang memperlihatkan bokongnya membuat aku ingin mengoyak baju itu.
"baiklah selanjutnya.....janti normauli" ucap kak alexia membuatku heran, seingatku aku tak ada menulis di kertas coklat, dan sekarang kertas itu bertuliskan namaku. aku melangkahkan kakiku kearah panggung.
"baik, silahkan kamu baca wish kamu di kertas yang juga berbentuk hati ini" ucap kak alexia padaku. aku mengambil kertas itu dan membacanya dalam hati "aku mau dicium kak adrian sekarang juga" apa? ini benar-benar kelewatan. siapa yang membuat wish ini dan memakai namaku. aku pun terdiam menatap kertas itu.
"heh..kamu dengar nggak apa yang saya bilang? baca wish kamu ini" ucap kak alexia keras. aku melihat para siswa mos mulai mengataiku.
"kenapa sih gak dibaca" ucap kak alexia dan menarik kertas itu dari tanganku, ia membaca dan kemudian melihat kearahku dengan tatapan ilfeel. "lo pikir lo siapa seenaknya aja minta dicium ama adrian" bisiknya padaku. ia menjauhkan wajahnya dariku.
"baiklah semua...karna janti normauli malu dengan wishnya, sesuai perjanjian kita, kita akan memberi hukuman untuk dia. sekarang kamu cari adrian dan rayu dia sampai berhasil." ucapnya yang membuatku menganga.
"kkkaak..gggaak aadddaa hukuman yang lain ya. iitttu..bbbbuukan kertasku" ucapku terbata-bata padanya.
"heh..kalo buat salah itu tanggung jawab dong, jelas-jelas kamu yang nulis, kok mau melarikan diri."ucapnya memarahiku. aku bergegas keluar dan mencari lelaki yang bernama adrian aldriama.

"kak..mau nanya kak adrian aldriama yang mana ya? " tanyaku pada seseorang yang ada diruangan itu, tapi dia hanya diam saja.
"kak..kak adrian dimana ya?" ulangku lagi padanya. ia menatapku dan mata kami kembali bertemu, jantungku terasa berdetak lebih cepat sekarang.
"ada perlu apa lo ama dia" ucap pria itu tanpa melihatku.
"aku mau ngerayu dia kak"ucapku jujur padanya.
"dia gak suka cewek kayak lo" ucapnya lagi dengan nada dingin.
"tapi aku harus tetap ngerayu dia kak" ucapku lagi pelan pada pria itu. kulihat ia berdecak kesal dan menatap tak suka padaku.
"lo bisa cari dia sendiri" ucapnya meninggalkanku.aku pun merutuki dirinya yang terlihat begitu dingin. "awas aja nanti kalo udah dapat kak adrian, aku cari dia, trus aku omelin. tinggal kasih tau aja apa susahnya sih." ucapku kesal dan keluar dari ruangan itu. aku berjalan menuju lapangan, disana kulihat 3 orang siswa yang mengenakan almamater hijau yang pastinya adalah anak osis.
"kak..mau nanya" ucapku pada 3 orang siswa laki-laki itu.
"ehh..ada adek cantik, mau nanya katanya, anything for you sweety" ucap salah seorang laki-laki yang kuketahui namanya adalah aldo dari name tag nya.
"kak adrian yang mana ya kak?" ucapku pelan.
"kak adrian mulu yang dicari, kenapa nggak kakak aja. itu tuh yang di ujung sana yang lagi berdiri didekat cewek banyak itu." ucapnya menunjuk seseorang. aku terkejut " ternyata dia adalah kak adrian. jadi tadi sebenarnya aku udah bicara ama dia" pikirku dalam hati.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience