Rate

Part 1# Prolog

Romance Series 303

Maharani maheswara

Part 1# prolog

Author pov

rani bangun dari tidur ia langsung meraih hp yang ada disebelahnya , matanya terbelalak ketika melihat jam di hpnya yang menunjukan pukul 06.25.

"Mampus" teriaknya

Rani beranjak dari tempat tidur , berlari menuju kamar mandi dan segera membersihkan diri.
10 menit berlalu ia keluar dari kamar mandi dan bergegas mengambil tas sekolahnya .
Ibu rani tersenyum melihat anaknya yang sedang tergesa gesa. Rani keluar dari kamar langsung menuju ke ibunya untuk berpamitan.

Maharani ratna deandra putri siswi kelas 11 Ipa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Semarang.

"Bu , rani mau berangkat , ayah udah bangun kan?" tanya nya sambil membenarkan seragam yang ia kenakan

"Kamu masih ngantuk ran? Ini jam berapa? Ayahmu sudah berangkat kerja dari tadi" jelas ibu rani sambil menyiapkan bekal untuk anaknya

"Apa? Aduh bu rani telat , yaudah rani naik angkot aja deh" kata rani

Lalu rani berpamitan dan tidak lupa mencium tangan ibunya serta membawa bekal dari ibu nya itu .

"Rani berangkat dulu bu" teriaknya

"Hati hati , belajar sungguh sungguh nak" nasihat ibunya

"Iya bu " jawab rani

Ia bergegas berlari pergi menuju depan gang untuk menunggu angkot , ditengah perjalanan rani bertemu dengan rizal teman satu sekolahnya.

Afrizal maheswara trouble maker di angkatan rani , dari awal mos rizal sering membuat rani kesal dan dia masih sangat mengingat hari itu , hari terakhir mos

Flashback on

*hari terakhir mos*

Pagi itu rani terburu buru dan saat itu dia tidak diantarkan ayahnya , terpaksa dia naik motor sepupunya yang kebetulan sedang libur kuliah . setiap saat rani melirik jam ditangannya yang berputar pelan tapi pasti bisa bikin rani kena hukuman dan ia tidak ingin kena hukuman di hari terakhir mos nya itu.

Rani melaju sangat kencang , dia melirik lagi jam di tangannya yang menunjukan pukul 06.40

"Sial 20menit lagi" maki rani pelan dan tetap melaju kencang

Rani sampai di sekolah pukul 7 kurang 5menit , rani memarkirkan motornya lalu berjalan santai keluar dari parkiran , rani mengeluarkan earphone yang ada disakunya dan secepat kilat earphone sudah tersembunyi rapi di balik hijab nya yang lebar , diikuti alunan musik hits dari penyanyi remaja asal canada favorit rani yang memenuhi telinga nya. Rani berjalan sambil menggerakkan bibirnya mengikuti lagu yang ia putar.

Ketika dipinggir lapangan , rani berjalan tanpa peduli sekitar .
Tanpa rani sadari didepannya ada seorang siswa yang tergesa gesa pula , hingga akhirnya ia bertabrakan dengan siswa itu.

Dug...

Rani terjatuh begitu pula dengan siswa itu.

"Aduh" teriak rani kesakitan.

"Eh kalo jalan pake mata!" teriak siswa itu sambil berdiri lalu membersihkan seragamnya

"Lo yang salah kenapa marah?" jawab rani ketus sambil berusaha berdiri tanpa memandang siswa itu

"Lo ..."

"Aduhh" teriak rani kesakitan sambil memegang kakinya yang sakit , mimik wajah kesakitan rani berhasil memotong amarah siswa itu

"Lo gapapa?" tanya siswa itu

Dengan sigap siswa itu berjongkok melihat kaki rani yang sakit , ketika kaki rani hendak di pegang siswa itu , rani berteriak kesakitan

"Aduh itu sakit , jangan di pegang bego" umpat rani yang membuat siswa itu menarik tangannya kembali

"Eh gue itu cuma mau liat doang , kaki lo luka atau cuman kesleo peak" ucap siswa itu sambil memegang kaki rani pelan.

Rani memutar bola matanya dan membiarkan siswa itu memeriksa kakinya

Sepatu rani di lepaskan , ketika siswa itu memeriksa kakinya ternyata tidak ada darah , kaki rani kesleo akibat kejadian tadi.

"Ini kesleo , lo mau gue bantuin atau gak ni?" tanya siswa itu memandang rani

" gak makasih!" ketus rani lalu Rani memalingkan mukanya , raut muka siswa itu berubah , siswa itu berdiri dan berjalan menjauh dari rani

Rani yang tidak menerima pertolongan siswa itu mencoba berdiri tapi gagal karena kakinya sakit rani berteriak kesakitan yang membuat siswa tadi berbalik arah berjalan mendekati rani lalu ia mengulurkan tangan kepada rani .
Rani meraih tangan itu dan mencoba berdiri tapi agak susah karena tubuh rani yang berisi sedangkan siswa itu ya bisa dikatagorikan kurang gizi *peace*

"Makanya diet" ucap siswa itu sambil meraih bahu rani seperti memeluk dan membantunya berdiri dengan kedua tangannya

Rani berhasil berdiri , rani menatap siswa itu dengan tatapan tajam lalu memutar matanya.

"Makasih! Tapi gue bisa sendiri" ucap rani sambil melirik tangan siswa itu

"Ok , lo bisa jalan kan?" tanya siswa itu sambil perlahan menarik tangannya yang memegangi tubuh rani

"Hm" ucap rani sambil berusaha jalan.
Ketika melangkahkan kakinya , badannya tidak seimbang dan hendak terjatuh.

Lagi lagi siswa itu memegangi rani dan menuntunnya berjalan perlahan.

"Gue kan udah bilang...."

"Udah diem atau gue lepasin nih!" ucap siswa itu memotong amarah rani , siswa itu terus berjalan menuntun rani

"Udah di sini aja" ucap rani sambil memandang siswa itu

Siswa itu memandang rani lalu menuntun rani duduk di depan ruang panitia

"Bentar lo disini dulu" ucap siswa itu sambil meluruskan kaki rani di tempat duduk

Siswa itu masuk menuju ke tempat ketua osis untuk meminta izin agar rani bisa istirahat.

Sempat ada perdebatan antara siswa itu dengan ketua panitia , akhirnya siswa itu keluar dari ruang panitia , siswa itu membawa rani ke uks agar bisa beristirahat.

Rani sempat menolak tapi siswa itu dengan sedikit memaksa menuntun rani berjalan menuju uks.

Rani hanya bisa diam dan pasrah mengikuti langkah siswa itu.

Setelah sampai di uks , siswa itu meminta PMR yang jaga di uks agar memijit kaki rani yang kesleo.

"Sekarang lo tidur dan bentar lagi lo dipijit kakak senior, lo gak usah mikirin Mos , lo gak absen pun lo tetep sekolah disini" ucap siswa itu sambil tersenyum , entah senyum itu membuat hati rani berdetak kencang.

" emmm... Makasih" ucap rani

"Sama sama , yaudah lo tidur aja" ucap siswa itu

Rani hanya mengangguk dan melihat siswa itu keluar dari uks.

Kakak senior memijit rani dan menyuruh rani untuk istirahat, rani memejamkan matanya dan tertidur.

Rani terbangun lalu melihat jam yang ada ditangannya.
Tepat pukul 10 , rani turun dari tempat tidur perlahan karena rasa sakit dikakinya masih terasa , rani meminta izin senior untuk kembali ke barisan.
Senior itu mengantar rani kepada ketua osis agar memberikan rani izin untuk mengikuti mos kembali.

Ketua osis memeriksa kaki rani , rani meringis menahan sakit. Ketua osis menatap wajah rani dan akhirnya ia mengizinkan rani mengikuti mos tapi tetap dalam pantauannya

Rani tersenyum dan berterima kasih lalu ia bergabung dengan peserta yang lain .

Seluruh peserta di bagi menjadi 7 kelompok atau bisa dibilang 7 kelas , rani mendapatkan kelas X e Mipa 3. Seluruh anggota berkumpul . rani melihat cowok tadi dalam kelompoknya , ia slalu menghindari cowok itu .
Seluruh kelompok berdiskusi mencari jawaban yang diberikan seniornya itu

Ketua kelompok membuka topik , ia menyuruh seluruh anggotanya memperkenalkan diri.

" nama saya rindu"
" nama saya cinta"
" nama saya riski"
" nama saya deska"

" nama saya afrizal maheswara , panggil aja ganteng " ucapnya

" wuuu... Hahaa..." tawa seluruh anggota kecuali rani
Rani hanya menggelengkan kepalanya.

" oke oke nama saya afrizal maheswara. Panggil rizal"

Oh ternyata nama cowok rese itu rizal batin rani

Satu persatu memperkenalkan diri hingga giliran rani yang berkenalan.

" nama saya Maharani ratna deandra putri , panggil aja rani"

Rizal memperhatikan rani , rani yang sadar di perhatikan rizal hanya tersenyum sinis.

Berbagai kegiatan sudah dilakukan , sekarang waktunya rani pulang. Rani berjalan sedikit menyeret kaki nya menuju tempat parkir

"Eh lo..." teriak seseorang dari belakang

Rani menoleh dan ia mendapati rizal sedang berlari menuju arah nya.

"Eh lo , budek ya?" ucap rizal terengah engah

"Kenapa?" tanya rani sambil berjalan pelan

"Lo bisa pulang? Kaki lo udah sembuh?" tanya rizal

"Udah gue bisa sendiri , gue gak butuh bantuan lo lagi" ketus rani

"Yakin?" ucap rizal sambil mengangkat satu alis nya

Rani tidak menjawab ia trus berjalan menuju motornya , rizal menggeleng dan mengikuti rani dari belakang , ketika rani hendak mengambil motornya , ia meringis kesakitan dan hendak terjatuh , rizal dengan cepat memegang motor rani.

"Lo keras kepala sih , gue cuma mau bantuin lo doang ! Dasar kepala batu!" maki rizal

Rani hanya memutarkan kedua bola matanya , rizal memarkirkan motor rani kembali lalu menjauh untuk menelpon temennya. Selesai menelpon ia menghampiri rani lagi.

" mana kunci lo?" tanya rizal

Rani tidak menjawab nya, ia langsung mengambil kuncinya di saku rok dan segera diberikan kepada rizal.

"Kita nunggu temen gue dulu , ntar lo bareng mobil gue , biar motor lo dibawa temen gue" jelas rizal

Rani hanya mengangguk , rizal tersenyum dan duduk disebelah rani untuk menunggu temannya.
Rani mengeluarkan hp nya beserta earphone nya , dan ia memutar lagu favoritnya.
Rizal memperhatikan rani yang sedang berkomat kamit

"Manis.." ucapnya pelan , lalu ia tersenyum

Rizal yang bosan menunggu temannya yang entah dimana itu , akhirnya berjalan menjauh dari rani dan mencari pak bon yang ada di sekolah nya, ia memutari sekolahan berjalan melewati lorong yang tidak terlalu sepi karena masih ada anak osis yang berlalu lalang di koridor dan di kelas kelas .
Hingga akhirnya ia bertemu denga pak tin , pak bon di MAN 2 semarang.

"Pak..." panggil rizal

Pak tin menengok ke arah rizal

" ya mas , ada apa?" tanya pak tin

"Gini pak , saya mau pulang bareng temen , mobil saya biar disini nanti biar di ambil sopir saya ya pak , jangan ditutup dulu gerbangnya" jelas rizal

Pak tin mengangguk , rizal pergi menuju tempat rani berkomat kamit .

Sesampainya di tempat rani , rizal memanggil rani tapi rani tidak menjawab karena rani masih memakai earphone nya.
Rizal menarik pelan kerudung rani yang membuat rani menengok ke arah rizal dengan tatapan marah.

"Lo kenapa sih?" tanya rani sedikit berteriak

Rizal tidak menjawab tapi dia mengisyaratkan agar rani mencopot earphone yang ia pasang di kedua telinganya , rani yang paham akhirnya mematikan musik dan menyimpan earphonenya kembali kedalam saku rok nya .

"Jangan marah dulu , tadi lo gue panggil gak denger makanya gue tarik kerudung lo pelan!" jelas rizal

"Pelan? Ngeselin deh , kayak gitu lo bilang pelan? Dasar lo..."

"Sttt.." ucap rizal sambil membungkam mulut rani dengan jari telunjuknya yang berhasil membuat rani terdiam

"Pulang aja yok , gue anter lo pake motor lo ntar biar mobil gue diambil sopir gue" rizal bertanya

"Ntar lo pulang naik apa?" tanya rani

"Gampang gue bisa minta jemput sopir gue , lo mau gue anter gak?" rizal betanya dan rani hanya mengangguk yang artinya persetujuan , toh jika rani menolak rizal tetap ngotot nganter rani pulang

Flashback off

Mobil rizal berhenti tepat di depan rani berdiri , rani yang sedari tadi mengingat pertama kali ia bertemu dengan rizal terkejut karena rizal sudah ada didepannya.

" naik gih , daripada terlambat lo nanti , gak usah keras kepala " ucap rizal

"Lo slalu ngatain gue kepala batu , lo sendiri juga kepala batu! " ucap rani dengan tatapan tajam kepada rizal

"Udah masuk aja , angkot lama lho" ucap rizal

"Siapa juga yang mau bareng sama lo" kata rani ketus tanpa memandang rizal

"Trus lo naik apa? Nunggu angkot? Udah dibilang gak usah keras kepala lo , sini bareng gue" ucap rizal sambil menaikan satu alisnya

"Males....!, Gue mau nebeng bagus aja" ucap rani

Rizal melihat sekitar ternyata memang ada bagus yang sedang hendak lewat ,

Rani melambaikan tangan ke bagus, lalu Bagus menghentikan motornya dan membuka kaca helm nya.

"Iya ran, ada apa?" tanya bagus

"Nebeng bisa kan kak?" tanya rani dengan senyuman nya

"Oke silahkan" ucap bagus membalas senyum rani

Ketika hendak naik , bagus menghentikan rani , ia meminta agar rani memakai helm yang kebetulan ia bawa karena ia habis mengantarkan adeknya.

" bentar ran" cegah bagus

"Ada apa kak?" rani bertanya karena bingung

"Pake helm dulu ni , sini gue pake in" ucap bagus sambil memakaikan helm ke kepala rani

Rizal hanya memandang rani dan bagus dari mobil , rani melirik rizal yang ada di mobil.
Rizal yang sadar rani melirik nya memberikan senyum manis yang dibalas putaran mata oleh rani

"Berangkat sekarang?" bagus bertanya dan di balas anggukan kepala oleh rani

"Bro gue duluannya" teriak bagus dan di balas anggukan serta senyuman dari rizal

Bagus dan rani  berjalan menuju sekolah.
Rizal menyalakan mobilnya dan dia mengendarai mobilnya dengan cepat untuk sampai ke sekolah 10menit lebih awal.

Rizal pov

Gue melihat rani di depan gangnya , mungkin dia sedang menunggu angkot , tapi jam segini dia bisa terlambat , gue berniat memberinya tumpangan tapi dia malah bareng sama bagus.
Akhirnya gue melajukan mobil gue sangat kencang hingga sampai ke sekolah.

Rani pov

Gue lihat mobil rizal yang sangat kencang melewati gue dan bagus
*Mungkin dia sudah gila , dasar troublemaker* batin gue
Bagus yang juga memperhatikan mobil rizal hanya bergeleng ria.
Tau gak sih gue sama bagus selama perjalanan menuju sekolah gak ada obrolan sama sekali hahaha karena ya canggung lah. Secara dia senior dan gue juniornya.

____//____///___///____///____///___//

Hola gimana ? Gaje ya? Maklumin ya masih pemula jadi gini nih hehe
Jangan lupa vote+ komen ya.

Semarang 13 Juni 2018
03.04

Anjarani gutomo putri
Ig : anjarani24

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience