Rate

7

Fanfiction Series 118

#Dia_Bukan_Aku_Part07
Oleh: Ersu Ruang Sunyi

Bu Ratih terperangah ketika mendengar Azurra berbicara sendiri di ruang rawat. Yang berkata "Mana kutahu negara mana yang Azurra sukai". Bu Ratih semakin curiga.

" Sebenarnya kamu siapa?" tanya Bu Ratih.

"Aku Azurra Mih," jawabnya meyakinkan ibunya.

"Tidak, kamu bukan Azurra. Azurra tidak alergi coklat," kata Bu Ratih.

"Tapi aku Azurra Mih, aku juga gak tahu kenapa tiba-tiba aku alergi coklat," jawabnya lagi.

"Azurra, Tante, maaf baru sempat jenguk." Fino dan Davina tiba-tiba datang.

Bu Ratih pun tidak meneruskan niatnya untuk mengintrogasi Azurra, karena ada Fino dan Davina. Ia membiarkan putrinya bercengkrama bersama sahabat-sahabatnya.

****

Ezra dan Danis berniat meminta maaf kepada Aileen dan Andrian, atas apa yang mereka perbuat sekian waktu silam, karena bagi Ezra dan Danis. Andrian itu sosok yang baik dan di segani di tempat sekitar rumahnya. Satu hal yang belum Aileen tahu tentang Andrian. Andrian adalah perampok kelas kakap, ia beberapa kali merampok toko emas, dan hasilnya ia bagikan ke pakir miskin. Aksinya selalu rapi, dan tak pernah tertangkap. Tapi naas yang terakhir kali merampok ia ketahuan oleh pemilik toko, naasnya lagi ketika pemilik toko menembakkan pistol ke kaki Andrian, ia tertembak sehingga ia tak mampu melarikan diri. Lalu ia di ponis 7 tahun penjara. Tetapi dalam masa tahanan yang baru 3 tahun Andrian di bebaskan. Karena pemilik toko mencabut tungtutan.

Ya, pemilik toko mencabut tungtutannya terhadap Andrian, karena ia baru tahu jika putrinya pernah ditolong oleh Andrian saat jatuh dari lantai mall.

"Bang Ian, bang ...," seru Ezra dan Danis.

"Lo ngapain ke sini lagi? bukannya gua sudah bilang jangan muncul lagi di hadapan gua!" Andrian melototi Ezra dan Danis.

"Bang, jangan begitu sama kita. Kita minta maaf atas apa yang telah kita perbuat, janji deh mulai dari sekarang gak akan menyakiti ataupun mengganggu Aileen," rajuk Ezra dan Danis.

Andrian pun tak bisa mengelak jika sebenarnya ia tak bisa marah kepada Ezra dan Danis, karena mereka-lah yang menjaga ibunya selama ia di penjara. Ezra dan Danis pun adalah partner yang luar biasa baginya. Selama ia menjadi perampok Ezra dan Danis selalu ada bersama nya.

Sebagai perampok Andrian tak menikmati hasil merampoknya sendiri. Ia bagikan kepada mereka yang membutuhkan. Ezra dan Danis pun hanya mendapatkan bagian, hanya untuk makan sehari-hari. Ibunya Andrian awalnya ia tidak tahu jika anaknya sebagai perampok. Ia baru tahu ketika Andrian masuk bui.

"Jangan minta maaf ke gua, sana minta maaf kepada Aileen," jawab Andrian.

Ezra dan Danis pun menghampiri Aileen yang baru keluar dari pintu. Lalu bersujud di kaki Aileen untuk meminta maaf. Aileen begitu terkejut melihat Ezra dan Danis bersujud di depannya. Ia pun spontan menyuruh keduanya berdiri.

"Maafin kami ya Aileen," seru Ezra dan Danis

"Eh ... kalian ini kenapa? ayo bangun," seru Aileen.

Aileen tak memiliki dendam ataupun marah, ia hanya tersenyum dengan berkata "Aku gak pernah marah pada kalian," ucapan Aileen membuat Ezra dan Danis pun makin merasa malu kepada Aileen. Padahal sebelumnya mereka memiliki niat buruk pada Aileen tapi nyatanya ia tak marah.

"Loh, Aileen kamu di sini? bukannya tadi ada di RS?" tanya ibunya Andrian yang baru menjenguk tetangganya yang sedang di rawat di RS.

"Maksud ibu apa? orang Aileen dari tadi ada di rumah," seru Andrian.

Ibunya Andrian bingung, sudah jelas tadi ia melihat Aileen ada di RS, yang ia kira Aileen menyusulnya untuk menengok tetangga rumah nya itu. Aileen pun bingung dengan yang di katakan oleh ibunya Andrian. Namun Andrian penasaran dengan apa yang di lihat ibunya tadi sewaktu di RS. Ia yakini jika orang itu yang mirip dengan Aileen.

***

Bu Ratih membawa Azurra pulang setelah Dokter mengijinkan Azurra di rawat di rumah, karena kondisinya telah membaik. Namun Azurra alias Aileen, ia merasa berdosa karena telah berbohong mengaku dirinya sebagai Azurra. Ia pun berpikir akan jujur jika ia bukan Azurra. Namun ia masih belum berani bilang, apa lagi ketiga temannya masih di tahan oleh polisi, karena salah tangkap oleh polisi, dan fitnah dari geng Bogel.

Azurra meminta uang 30jt kepada Rendy dengan alasan mau membantu temannya di sekolah. Pak Rendy pun tanpa banyak tanya memberikan uang itu kepada putrinya. Azurra alias Aileen pun pergi ke Polsek untuk memberikan uang penangguhan penahanan untuk ke 3 temannya.

Sesampai di Polsek ia pun berhasil mengeluarkan Sindi dkk. Namun ia langsung pergi tanpa menemui Sindi. Di perjalanan Azurra alias Aileen tiba-tiba di bius oleh seseorang sehingga ia tak sadarkan diri.

Sudah sehari semalam Azurra hilang, hingga Bu Ratih dan Pak Rendy sangat khawatir. Ia pun melaporkan hilang nya Azurra kepada polisi. Bu Ratih lebih terkejut lagi ketika ia mengetahui jika siangnya sebelum anaknya hilang, anaknya sempat ke Polsek dengan membawa uang tebusan buat ketiga orang napi.

Sementara itu Azurra alias Aileen ia berada di sebuah ruangan yang sangat gelap dan pengap.

"Aileen. Katakan di mana kamu menyimpan barang gua yang 2 kg itu," bentak seseorang yang Aileen kenal betul suaranya.

"Eh.. Rehan, gua tidak tahu barang kamu di mana. Gak pernah tahu," seru Aileen.

"Lo mau bohongi gua! siksa dia sampai mengaku barangnya di mana!" Teriak Rehan memerintahkan anak buahnya.

"Bang Rehan, Lo tega banget sama gua bang, gua ini Ade Lo bang," cela Aileen.

"Lo bukan Ade kandung gua, Lo tak lebih dari Ade pungut gua, yang bapak pungut dari sungai," teriak Rehan. "Hajar dia sampai mengaku di mana barangnya," perintah Rehan lagi untuk kesekian kalinya.

Pukulan demi pukulan ia dapatkan, sehingga Aileen tak sadarkan diri. Rehan pun pergi meninggalkan ruangan yang di gunakan untuk menyekap Aileen.

Ke esokan harinya Aileen berusaha melepaskan tangannya yang di ikat oleh anak buah Rehan.

***

"Aileen antar ibu ke pasar ya," ajak ibunya Andrian.

"Iya Bu, sebentar aku ambil tas dulu," jawabnya.

Mereka pun pergi ke pasar untuk berbelanja.

Sementara Ezra membawa koran untuk di tunjukkan kepada Andrian.

"Bang Ian, coba Abang lihat foto yang ada di koran ini. Ini kan Aileen kan bang." Ezra menyodorkan koran yang di bawanya.

Andrian dengan seksama membaca koran tersebut. Tak ada sedikitpun yang terlewat.

"Azurra? Berarti yang selama itu tinggal di sini berarti Azurra namanya bukan Aileen. Tapi ... Ini baru dilaporkan baru hilang 2 hari sedangkan Aileen hampir sudah sebulan tinggal di sini," kata Andrian sambil menatap Ezra.

"Sekarang dia di mana bang," tanya Ezra.

"Lagi pergi ke pasar sama ibu," jawabnya sambil meraih konci motornya.

"Mau ke mana bang," tanya Ezra.

"Nyusul Emak, sama Aileen," jawab Andrian.

"Ikut bang," seru Ezra.

Andrian pun memacu sepeda motornya, sementara Ezra yang di boncengnya menelpon Danis agar segera mencari Emak sama Aileen di pasar.

****

Bu Ratih, sudah 2 hari 2 malam ia tak mau makan. Sementara pak Rendy pun membatalkan semua jadwal meeting nya. Sementara suara handphone nya Bu Ratih berdering sedari tadi, namun tak di hiraukan nya.

"Mih, makan dulu walau pun sedikit," kata Pak Rendy

"Bagaimana Mamih bisa makan Pih, sedangkan Azurra entah di mana dan bagaimana nasibnya," jawab Bu Ratih lirih.

"Mih, ini ada SMS ke handphone Papih ada yang melihat Azurra di pasar, ini alamat pasarnya juga," pak Rendy memperlihatkan isi SMS-nya.

Mereka pun segera menuju ke pasar tersebut.

***

Rehan marah besar kepada anak buahnya ketika mengetahui Aileen kabur. Ia pun menyuruh anak buahnya mencari Aileen hingga ketemu.

"Itu tuh dia," seru anak buah Rehan, sambil menghampiri kedua orang yang di tangannya menenteng sayuran.

"Lo, berani kabur ya!" Bentak anak buah Rehan.

Ibunya Andrian dan Aileen alias Azurra pun bingung dengan apa yang di katakan orang-orang itu.

"Eh ... Siapa yang kabur," tanya ibunya Andrian.

" Ini siapa lagi perempuan tua, minggir sana," anak buah Rehan mendorong ibu Andrian hingga jatuh.

Sementara Danis yang sedari tadi mencari Aileen dan ibu Andrian ia baru melihat mereka berdua lagi cekcok dengan beberapa orang. Ia pun terkejut ketika melihat ibunya Andrian jatuh di dorong.

"Woi ... Mau jadi jagoan di sini?" Teriak Danis sambil menghajar orang yang menarik tangan Aileen.

Perkelahian pun terjadi, namun Danis harus kalah ketika melawan 5 orang sekaligus. Aileen pun di bawa paksa oleh kelima orang tersebut.

"Emak ... Danis, apa yang terjadi? Mana Aileen?" tanya Andrian, sambil memandang tempat sekitar mencari keberadaan Aileen.

"Sorry bang, aku gak bisa melawan kelima orang itu, dan mereka membawa Aileen pergi," jawab Danis menahan sakit. "Tapi aku ingat jaket yang mereka pakai itu the Jack," seru Danis.

Andrian marah padam ketika ia mendengar kata the Jack.

"Kalian bawa emak pulang," seru Andrian sambil memacu sepeda motornya.

Bu Ratih dan Pak Rendy menghubungi nomor telepon yang meng SMS-nya tadi. Namun ia harus kecewa ketika mendengar ada yang membawa paksa putrinya.

****

Andrian memarkir sepeda motornya di sebuah lahan kosong, dan berjalan. Langkahnya terhenti di sebuah bangunan yang nampak tak pernah terjamah orang.

"Rehan! Rehan! Keluar lo!" teriak Andrian.

Tanpa ada jawaban perlahan Andrian masuk ke bangunan yang sudah di penuhi rumput liar tersebut.

"Rehan keluar lo! Tapi kenapa tempat ini nampak sudah lama tak di jamah manusia," gerutu Andrian.

Ia melihat ke setiap sudut dan ia keluar lagi dari bangunan itu. Namun ketika yang bersamaan ia melihat bayangan seseorang dari belakangnya. Yang membuat Andrian mengeluarkan pisau dari dalam bajunya.

Bersambung

Ruang Sunyi, 30/01/20

#Ersu #Cerbung #RuangSunyi #Fiksi

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience