Rate

BAB 1

Romance Series 743

Calvin

Sekarang gue sedang mendengarkan berbagai macam keluhan yang dikeluarkan Adara dari mulutnya yang mungil itu, dia sedang murung karna tidak bisa bertemu dengan Daniel hari ini karna sepertinya Daniel tidak masuk sekolah dan itu membuat pacar gue yang cantik ini menggurutu sepanjang hari,

Gue bodoh? Mungkin itu memang benar karna mau mau saja mendengarkan keluhan pacarnya sendiri tentang cowok lain, cemburu? Itu tidak bisa dijelaskan hanya dengan kata kata, tapi ini adalah pilihan gue sendiri yang pada saat meminta Adara untuk menjadi pacar gue dia sudah jelaskan bahwa dia sedang menyukai orang lain dan gue menjawab bahwa selama Adara belum bersama orang itu maka dia lebih baik berada disamping gue, dan dengan sukarela pula gue menawarkan padanya telinga yang selalu ada untuknya, mendengar semua keluh kesalnya.

Kami backstreet

Iya dan itu adalah kemauan dari Adara sendiri sebagai syarat bahwa dia akan menjadi pacar gue jika gue mau menjalani backstreet dan gue mengangguk setuju.


•••
Adara

aku kejam? Mungkin jika orang yang tidak tau bagaimana aku bisa menjadi pacarnya Calvin akan menganggap aku cewek yang kejam dan tidak tau diuntung karna menyia nyiakan seseorang seperti Calvin. Tapi bukankah cinta itu tidak bisa dipaksakan, aku tau cepat atau lambat Calvin akan menyerah dengan sikapku atau mungkin tidak. Tapi percayalah setiap kali aku berusaha untuk melupakan Daniel dalam ingatanku aku semakin merindukannya setiap waktu, dan itu sangat menyiksaku. kadang aku merasa frustasi karna tidak bisa hanya fokus untuk mencintai seseorang yang sudah lebih dari cukup untukku.

"Jangan kemana kemana dulu, kamu disini sebentar ya Cal"

Maaf, maaf, maaf aku tidak ingin meninggalkannya sendirian disana tapi aku sudah memiliki janji dengan Daniel sebentar sebelum bel masuk berbunyi, sebenarnya beberapa hari ini ada keajaiban yang datang padaku sedikit Daniel dengan tiba tiba datang padaku sepulang sekolah saat Calvin tidak bisa mengantarku dan meminta nomor handphone ku, aku merasa senang tapi tidak ada yang terlalu membuncah hanya bahagia akhirnya penantianku selama ini sedikit terbalaskan dan sejak hari itu aku selalu berkomunikasi dengan Daniel, tapi hanya sebatas itu karna aku masih ingin menjaga perasaan Calvin walaupun sedikit.

"Dar.. Dara! " Aku melihat Daniel disana dengan perasaan yang amat bahagia aku menghampirinya dan kami berbincang sedikit hingga tak terasa bel masuk sudah berbunyi. Aku kembali kekelas dan melihat Calvin disana, masih menungguk ditempat yang sama. Kebahagiaan yang baru saja aku dapatkan lenyap begitu saja digantikan rasa bersalah yang sangat membuncah melihat Calvin masih setia menungguku disana.

"Bahagia banget ya Dar, akhirnya penantian kamu selama ini sedikit demi sedikit terbalaskan" dengan senyum yang masih mengembang diwajahnya yang membuatku ingin menangis saat itu juga.
Dengan wajah menunduk aku menggumamkan kata maaf padanya karna telah membuatnya terlalu lama menunggu. Dia berdiri mengelus kepalaku dan menyuruhku untuk segera masuk ke kelas.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience