Chapter 4

Romance Completed 3591

***

"Ka bani dingin". kata resya

"Yaudah peluk" ucap bani yang memeluk adik tersayangnya.

"Ka liat deh bintangnya bagus ya" kata resya yang menunjuk salah satu bintang.

Saat resya menyebut kata bintang iya teringat dengan lelaki dingin itu. Kenapa iya mekikirkannya? apa iya khawatir?.

"Ka aku sayang sama kakak" ucapnya yang menenggelamkan kepalanya dibidang dada bani.

"Kaka juga sayang sama adek kaka yang cantiknya keterlaluan ini" balasnya.

"ih berlebihan" sahut resya

"Ka, kalo misalnya resya disakitin sma seseorang kaka bakal apa?" tanya resya

"Emangnya kamu disakitin? sama siapa, terus orangnya siapa, ayo bilang sma kaka biar kaka kasih pelajaran sma orgnya" cerocos bani

"ishh akukan cuman nanya"

"Eh tunggu, resya ikut kaka yu" ajak bani tiba2 yang menarik lengan resya.

"Mau kemana?" tanya resya

"Mandi hujan" jawab bani singkat.

"Mau ka mau". kata resya yang gembira

"Eh tunggu ka, tapi mamah?"

"Udah ayo ikut aja"

Mereka berduapun kini sedang asik lari dibawah hujan deras dengan penuh kegembiraan.

Mereka memang kaka adek yang saling sayang satu sama lain, bahkan salah satu dari mereka akan maju paling depan saat ada dari mereka yang tersakiti.

"Ka udah ya ntar sakit loh" kata resya khawatir.

"Kamu aja, kaka masih mau mandi hujan" jawabnya .

"Ih ka ayo masuk ntar sakit" katanya yang menarik lengan kakanya

"Iya iya" jawab bani pasrah. sebenarnya cowo tampan ini masih mau mandi hujan tetapi karna adeknya memaksa untuk berhenti iya pun menurut.

-----------------------------------------------

"Bang lo seriusan mau ditemenin ama tu nenek lampir?" bisik ferdi

"Sebenarnya sih gue ogah, tapi mau gimana lagi kalo nih nenek lampir maksa mulu" jawabnya.

"Sayang ayo".

"Pacar juga bukan tapi ngomongnya pake sayang, dasar cewe keganjenan" seru reno tiba2 yang mampu membuat tiana merasa sangat marah hingga kemarahannya tidak bisa ditahan lagi. namun bintang mampu membuat kemarahannya reda.

"Dasar cewe alay, lebay, ganjen, sok cantik tapi jelek, dasar nenek lampir jaman now" cerocos ferdi

"Fer udah fer" sahut bintang.

"Awas lo ya, kalo nggak ada bintang mulut lo itu udah gue cabik2" balas tiana

"Oh jadi gitu, bang menurut gue ya lo jauh2 aja deh ama ni cewe ntar lo jadi ngikut alay" balas reno

"Setuju" Sahut ferdi

"Ihh renooooo" teriak tiana yang menjewer telinga kedua adik bintang ini.

"BERISIK!!, Bisa nggak sih kalo ketemu itu jangan berantem mulu, dan lo tiana lebih baik lo pergi jauh2 dari kehidupan gue, gue udah muak pura2 baik sama lo didepan bunda" Ucap bintang tegas dan menekankan kata BERISIK.

"Bintang...hiks..hiks.." Ucapnya lirih.

"Mending lo pergi dari gue sebelum gue yang ngusir lo dengan kekerasan" ucapnya pelan namun bisa didengar.

"Kamu tega bintang" Kata tiana yang menangis.

"Ooo iya mbak lampir, satu lagi ni ya.. lo jangan pernah bujuk bunda buat bisa deket sma abang gue lagi" ucap reno. Tiana pun berlalu dihadapan mereka dan pergi meninggalkan rumah itu.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience