Prolog

Fantasy Series 305

Pagi hari Terik matahari bersinar. Hari ini adalah, hari di mulainya musim Kemarau.

Di sana terlihat seorang gadis remaja. Terlihat sedang menghirup dan sangat menikmati aroma bunga mawar, yang berada di sisi jendela kamarnya.

Dia adalah Celania Putri Lionty, dan Ceput adalah nama panggilannya. Dia Berusia 16 tahun, kelas 2 SMA bersekolah di SMAN 123 Jakarta.

Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah. Ia merapihkan buku-buku, seragam, sepatu, dan peralatan sekolah lainnya.

Setelah itu, ia bersiap mandi. Dan beberapa menit kemudian, dia keluar dari kamar, menuju ke ruang makan.

Serapan hari ini, ia makan dengan selembar roti. Dan setelah makan dia bersiap menuju ke sekolah.

***

Waktu menuju jam 06:35 Ceput berangkat ke sekolah sendirian dan kebetulan sekolahnya tidak begitu jauh dari rumahnya.

Tak terasa Ceput sudah sampai di sekolahnya dengan tepat waktu.

"Huhhh untung saja aku tidak telat." gumam Ceput dalam hati.

Dia menuju ke kelas yang berada di lantai 3, Ceput sekolah di kelas XI MIA 3.

Dia di sekolah selain sebagai seorang pelajar, juga sebagai ketua kelas, dan mengikuti organisasi yaitu OSIS.
Dia sampai di depan kelas, di lihat sahabatnya sudah menunggu kehadirannya.

Ceput memasuki kelasnya, dan mendatangi sahabatnya.

"Hai Ceput... apa kabar? Kangen dehh sama kamu." Melia memeluk Ceput.

"Ahh kabar aku baik Mel. ahhh kamu... Baru kemarin kita ketemu, masa udah kangen saja," ucap Ceput menggelengkan kepala.

"Ceput, kamu di sini duduk nya. Biar bisa ngobrol gitu kita," ucap Lail mengedipkan matanya.

"Huhh.. dasar kamu Lail, biang ngobrol dehh," ucap Ceput meledek.

Lail yang mendengar ucapan Ceput hanya tersenyum.

"Tapi, thank you Lail," Ucap Ceput mengedipkan satu mata.

Ceput ingin duduk di bangkunya, seseorang dari depan pintu kelas berlari-lari menuju ke meja Ceput. Dan memegangi pundak Ceput, sontak membuatnya terkejut. dan bukan hanya Ceput saja, teman-temannya juga kaget.

"ehhh.... guyss!!! ada kabar baru nihh, dengerin dehh!!" Cinta dengan hebohnya.

"Ahh kamu kebiasaan dehh. Datang-datang heboh gitu." Balas Lisa yang sibuk merapihkan mejanya.

"Hehe sorry dehh. Soalnya ada kabar terbaru nihh, kabar ini bersumber dari orang-orang yang terpercaya," ujar Cinta.

Teman dekatnya Ceput berkumpul di tempat meja Ceput, dan kalian tau sendiri kan kelanjutannya seperti apa, perempuan kalau soal gosip.

"Tau gak sihh guys... Kan katanya nanti kita kedatangan murid baru tau," Cinta dengan hebohnya.

"Masa sihh? Padahal kan sekarang sudah kelas 2 semester akhir, kan tanggung banget kalau misalkan pindah kelas." Balas Melia heran.

Ceput tidak membalas perkataan teman-temannya, dia hanya mendengarkannya saja.

"Jangan-jangan------ anaknya kena kasus lagi di sekolah lamanya," ujar Dona sambil berbisik-bisik.

"Huhustt!!! kalian jangan seudzon dosa lohh nanti. Berpikir positif saja guys, jangan ikut campur urusan orang ahh!!" ucap Ceput kembali duduk ke tempatnya.

"ahhh... Ceput tidak seru nihh." Lisa cemberut.

Mendengar ucapan Ceput, membuat teman-temannya kembali ke tempat masing-masing.

"kira-kira siapa ya anak baru nya." gumam hati Ceput.

***

Teettt.... teeettttt.... teeettt...

bel masuk sekolah berbunyi. Semua murid masuk ke kelas mereka masing-masing.
Dan semua guru memasuki ruanganya masing-masing.

Dan pelajaran pertama Ceput di kelasnya, hari ini adalah matematika.

"ohh ya tuhan.. Di awal pagi yang cerah ini, baru masuk sekolah sudah di kasih pelajaran matematika." batin Ceput.

Guru memasuki kelas Ceput dan duduk si tempat yang telah di sediakan. Guru yang memasuki kelas Ceput bernama Bu Risya.

"Selamat pagi anak-anak," ucap Bu Risya kepada murid kelasnya.

"Pagi bu guru." Balas semua murid.

"Bagaimana keadaan kalian selama liburan?" Tanya Bu Risya.

"Enak dong Bu, kalau bisa di tambahin lagi ya bu, waktu liburnya," ucap Tian sekenanya.

"Ehh.. kamu jangan terlalu banyak libur Tian. Nanti kamu tambah gak kelihatan lohh." Balas Dana menahan rasa tertawa.

Semua murid tertawa mendengar perkataan Dana.
Semua murid begitu berisik, hingga berhenti ketika mendengar suara Bu Risya.

"Sudah-sudah kalian jangan berisik, kelihatannya kalian semua pada semangat. Belajar ya," ujar Bu Risya.

"iya Bu. Belajar sekarang sudah tidak sabar saya Bu." Kalin, yang sudah siap membuka buku matematika.

"ya sudah. Ayok kita mulai pelajarannya anak-anak. Dan untuk kamu Ceput nanti jam istirahat temui Ibu ya di kantor, ada yang mau Ibu jelaskan ke kamu!!" ucap Bu Risya.

"Ya bu." Ceput mengangguk.

***

Teeetttt.....teeettttt...teeettt

Bel berbunyi menandakan jam istirahat.

"Ya baik anak-anak pelajaran kita sampai sini dulu, tugas yang Ibu kasih hari ini di kumpulkan minggu depan ya, jangan sampai gak di kumpulin!!" ucap Bu Risya.

"Iya bu," ucap semua murid.

"terutama untuk satu murid Ibu. yang suka gak ngerjain tugas, harap di kerjakan yaa!!" ucap Bu Risya sambil melihat Tian.

Tian yang merasa diri nya yang di maksud "Iya Bu saya ngerjain tugas dari Ibu dehh.. kali ini." Balas Tian mengangkat tangan kanan se-bahunya.

Murid-murid yang melihat kelakuan Tian semuanya tertawa.

"Oke-oke baiklah Tian. Kalau gitu pertemuan kita kali ini telah selasai anak-anak!!!" Ucap Bu Risya.

***

Jam istirahat berbunyi, Ceput memasukkan buku ke dalam lokernya. Ia menuju ke kantor untuk menemui Bu Risya.

dia sudah sampai dikantor, dan di sana Bu Risya sudah duduk di tempatnya. Dan dia menuju ke tempat Bu Risya, Bu risya selain menjadi guru matematika Ceput. Bu Risya juga sebagai wali kelasnya.

"Ibu maaf. Ibu ada apa memanggil saya ke kantor?" Tanya Ceput.

"ini lohh. Ceput jadwal mata pelajaran yang baru, nanti kasih tau ke teman kelas kamu ya!!" ucap Bu Risya sambil memberikan kertas yang berisi jadwal pelajaran.

"Iya bu siap dehh, ada yang di butuhkan lagi tidak bu?" Tanya Ceput.

"Tidak ada, makasih ya Ceput. Ibu cuman mau bilang begitu saja." Balas Bu Risya tersenyum.

"Iya sma-sama Bu. Kalau gitu saya izin keluar ya Bu," ucap Ceput pamit.

Dia keluar dari ruangan kantor. Dia melihat seorang laki-laki dari mata ekornya yang tak begitu jelas. Dan sepertinya anak laki-laki itu melihat ke arahnya. Dia tidak begitu memperdulikannya dan pergi berlalu.

-----------------------------

Dia sudah berada di kelas, dan duduk kembali tempatnya.

"Ceput. Tadi kenapa kamu di panggil sama Bu Risya kenapa?" Tanya Cinta penasaran.

"Kasih tau... Tidak ya?" Ucap Ceput meledek.

"Kokk jadi kesel ya, di giniin" ucap Cinta cemberut.

"Ini loh. Tadi Bu Risya ngasih ke aku, jadwal pelajaran yang baru. Nanti kamu tempelin ya di depan." Balas Ceput menunjuk yang di maksud.

Ceput kembali duduk di tempatnya. Dan dari arah depan kelas, Dona menuju ke arah meja Ceput dan berteriak.

"Ceput...." ucap Dona berteriak.

"Dona bisa gak sih, kamu gak teriak. Padahal ini dekat loh, bisa-bisa telinga aku budek nih," ucap Ceput menutup telinganya.

"Hehehe sorry dahhhh, Itu lohh Fiko ke kelas kita, dia nyariin kamu tuh," ujar Dona.

"ohh. Terus dia titip salam gak ke kamu Dona?" Tanya Ceput penasaran.

Dona yang melihat kelakuan Ceput, membuat ingin menjahilinya.

"ciekan yang penasaran. Titip salam tidak ya?" Ujar Dona meledek.

Ceput yang merasa dirinya sedang di jahili temannya ini. Dona, dia memanyunkan bibirnya.

"Ahh.. jangan begitu dong Ceput. Nanti cepat tua lohh, ya dehh aku kasih tau. Kata Fiko, pulang sekolah temuin Fiko di kelasnya!!" ucap Dona.

"Ohh begitu. Thanks ya Dona." Balas Ceput tersenyum.

***

Waktu begitu cepat. Tidak terasa sekarang sudah sore hari. Bel sekolah pun telah berbunyi menandakan waktu belajar telah selesai dan waktu pulang sekolah tiba.

Dan hari ini, Ceput pulang sekolah tidak ada jadwal tambahan. Jadi Ceput bisa pulang kerumah lebih cepat.

Dan Ceput menuju ke kelas Fiko. Mengingat kata Dona, pulang sekolah Ceput harus menemui Fiko.

"kira-kira ada apa ya si Fiko? Tidak biasanya dia kayak gini." gumam Ceput dalam hati.

Dari arah Jauh, sudah ada orang yang menunggunya. Dia adalah Fiko. Fiko adalah tetangga Ceput. Dan dari SD hingga saat ini, Ceput dan Fiko selalu satu sekolah.

"Fiko ada apa nihh? tadi kata Dona aku disuruh ke kelas kamu," tanya Ceput.

"Ceput. Hari ini aku tidak bisa pulang bareng sama kamu dulu ya, soalnya aku mau latihan futsal dulu nihh," ucap Fiko.

"Ya tidak papa kok Fik." Balas Ceput mengedipkan mata.

"Serius nihh tidak apa-apa Ceput?" Tanya Fiko dengan masih rasa bersalah.

"Ya tidak papa kok Fik. Santai saja, sudah dulu ya kalau gitu aku pulang duluan, dahh Fiko. Nanti aku bilangin deh ke mama kamu, kalau kamu hari ini pulangnya terlambat." Balas Ceput dengan tersenyum.

"Oke thanks ya Ceput. Kamu memang sahabat aku yang terbaik deh," ucap Fiko dengan mengusap rambut Ceput.

"Hehehe ya sama-sama." Balas Ceput tersenyum.

***

"Huftt.. hari ini aku pulang sendiri lagi deh, Fiko mah gak peka. Main futsal terus, dan lagi Fiko dari dulu sampai sekarang, cuman mengganggap aku sebagai sahabat. dia tidak ada perasaan sedikit saja gitu untuk aku. Kelihatannya kan jadi aku yang berharap banget sama dia, ya sihh memang aku saja yang hanya mencintainya, lebih tepatnya mencintai sepihak," Ujar Ceput sedih.

Dia berjalan di simpangan jalan, dan merasa ada yang mengikutinya.

"Kokk kayak ada yang mengikuti aku. Jangan-jangan ada yang mau menculikku, terus aku di jual di jadikan TKW atau gak organ tubuhku di ambil dan di jual, terus aku mati, gimana nihh masa depan aku, masa aku mati konyol ahh pikiran ku udah ke mana-mana." batin Ceput.

Dia mencoba menengok ke belakang secara perlahan-lahan dan ternyata... hasil nya nihil alias tidak ada. Akhirnya Ceput mempunyai sebuah rencana.

"Duhh gimana nih ya? Ohh bagaimana lebih baik aku berjalan lambat dan pada saat orang itu mulai mendekatiku, langsung aku pukul itu orang." gumam Ceput dalam hati.

Dari belakang, orang yang mengikuti Ceput mulai mendekat dan mendekat dan spontan Ceput pukul orangnya, sesaat itu tangan Ceput sudah di pegang dengan tuh orang. Sehingga orang tersebut tidak terkena pukulannya.

"Ahhh sial." batin Ceput.

"Siapa kamu? kamu mau menculik aku ya?" ucap Ceput dengan rasa was-was.

Mendengar ucapan Ceput, dia hanya tertawa melihatnya.

"Kurang ajar tuh cowo, per-setan. Apanya yang lucu?" gumam Ceput dalam hati.

"Hahaha siapa coba yang menculik lu, kurang kerjaan banget gua. Lagian apa untung nya gua menculik lu," ujar cowo itu sambil tertawa.

tangannya masih memegangi tangan Ceput.

"Terus ngapain kamu mengikuti aku ? Dan bisa gak tangan aku di lepasin!!" ucap Ceput.

Mendengar kalimat Ceput, membuat cowo itu melepaskan tangannya dari tangan Ceput dengan kasarnya. Ceput merasa sakit pada pergelangan tangannya.

"Lahh siapa yang mengikuti lu, kurang kerjaan banget sih, rumah gua dekat sini jadinya gua lewat sini lah," ujar tuh cowo.

"Ya sudah abaikan saja lah masalah yang tadi, oke ini hanya salah paham saja." Balas Ceput pergi meninggalkan tuh cowo.

"Ya sudah kalau gitu. Hati-hati ya Celania Putri Lionty, dan hari ini juga lu berhutang pada gua," ucap cowo itu dengan tatapan membunuh.

Merasa namanya di panggil oleh tuh cowo, spontan membuat Ceput terkejut.

"bagaimana dia bisa tau nama aku, seperti peramal saja dia se-tenarkah diriku ini." gumam Ceput dalam hati.

"Hahaha lu gak usah kepedean, gua tau nama lu ya dari seragam lu lah. Tuh lihat nama lu," ucap tuh cowo sambil menuju seragam Ceput.

"Ahh iya-iya lagian aku juga tau kali, emang aku bodoh apa. Dan lagi apa kata kamu aku berhutang pada kamu, apa salah aku coba." Balas Ceput membalikkan posisi tubuhnya.

"hahaha iya lah, karena lu telah membuang-buang waktu gua. Kalau hal ini tidak terjadi, pasti gua sudah ada dirumah dan gua sedang tiduran sekarang," ucap cowo itu.

"hah? Aku juga sama, semua ini gara-gara kamu. Bukan gara-gara aku, sudah lahh aku mau pergi." Balas Ceput meninggal kan tuh cowo.

"Ahh bodo amat lahh tuh cowo, gak peduli." gumam Ceput dalam hati.

Ceput berharap tidak bertemu dengannya lagi.

Bersambung

Beri Rate and Votmentnya ya untuk kalian semua :) Kritik dan saran dari kalian aku tunggu loh
^_^

Jangan jadi Read Black ya :) Thanks untuk kalian semua.

Ikuti terus ya cerita nya, sampai ending.

ceritaku ini dari akun wa**padku :)

Kamis 5 oktober 2017

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience