Zoya kept trying to find loans at every shop, her friends and others, but one person didn't want to lend her the money. Zoya kept looking for loans from morning to night. Zoya never stops looking for loans.
(Zoya terus berusaha mencari pinjaman di setiap warung teman temannya dan juga lainnya tapi satu orang pun yang tidak ingin meminjamkan uang tersebut Zoya terus mencari pinjaman dari pagi sampai malam Zoya tidak pernah berhenti mencari pinjaman.)
while at the hospital Alya and Amara were very worried about Brian and also Zoya Amara kept peeking into the window of the operating room while Alya kept thinking while calling Zoya but Zoya's cellphone not active.
(sementara di rumah sakit Alya dan Amara sangat mencemaskan keadaan Brian dan juga Zoya Amara terus mengintip ke jendela ruang operasi sementara Alya terus berpikir sambil menelpon Zoya tapi HP Zoya tidak aktif.)
"sis Alya have you contacted sis Zoya...?" Amara said with a worried face and Alya just shook her head and was also sad while Amara looked back at the operating window to see Brian and Alya comforting Amara by holding Amara's shoulders and trying to calm Amara down.
(kak Alya apakah kamu sudah menghubungi kak Zoya...?" kata Amara dengan wajah kecemasan dan Alya hanya menggelengkan kepalanya dan juga sedih sementara Amara kembali melihat ke jendela operasi untuk melihat Brian dan Alya menenangkan Amara dengan memegang pundak Amara dan berusaha menenangkan Amara.)
suddenly the police came and told the identity of the person who hit Brian and the police explained everything about this identity when Amara told the police if the police had to arrest the person who had run over Brian, the police would also refuse Amara's demands and make Alya very angry.
(tiba tiba polisi pun datang dan memberitahu identitas yang menabrak Brian dan polisi pun menjelaskan semua tentang identitas tersebut saat Amara mengatakan kepada polisi kalau polisi harus menangkap orang yang telah menabrak Brian polisi pun menolak tuntutan dari Amara dan membuat Alya sangat marah.)
"what!...but why sir has that person run over my sister so you have to arrest that person!" said Alya and the police kept insisting on rejecting the demands of Amara and Alya and Zoya came.
("apa!...tapi kenapa pak orang itu telah menabrak adik saya jadi anda harus menangkap orang itu!" kata Alya dan polisi terus bersikeras menolak tuntutan dari Amara dan Alya dan Zoya pun datang.)
"You have to catch the culprit and also imprison him!" said Zoya the police, Alya and Amara immediately turned to look at Zoya and Zoya immediately approached the police "Didn't you hear what I said arrest the culprits!" Zoya said in a high tone and her face was filled with anger.
("anda harus menangkap pelakunya dan juga memenjarakannya!" kata Zoya polisi,Alya dan Amara langsung menoleh ke arah Zoya dan Zoya langsung menghampiri polisi " apakah anda tidak dengar apa yang saya katakan tangkap pelakunya!" kata Zoya Dengan nada suara tinggi dan wajahnya di penuhi dengan kemarahan.)
"sorry Miss Zoya we can't catch just anyone so...." the cop said and Zoya cut the cops off.
("maaf nona Zoya kami tidak bisa menangkap sembarangan orang jadi...." kata polisi dan Zoya langsung memotong pembicaraan polisi.)
"what... so who is he that you can't catch that person...?" Zoya said looking at the police and the police explained the person and made Zoya laugh "Hahahah!..." so people he's a famous person and also a CEO" Zoya said while Zoya's laughter made Amara and Alya feel confused and the police immediately gave the identity of the culprit to Zoya along with the address of the office and also the house.
("apa... memangnya siapa dia sehingga anda tidak bisa menangkap orang itu...?"kata Zoya sambil menatap polisi dan polisi pun menjelaskan orang tersebut dan membuat Zoya tertawa" Hahahah!..." jadi orang itu orang terkenal dan juga seorang CEO"kata Zoya sementara tertawanya Zoya membuat Amara dan Alya merasa bingung dan polisi pun langsung memberikan identitas pelakunya kepada Zoya beserta alamat kantor dan juga rumah tersebut.)
"policeman if you don't act then let me act...." Zoya said with a challenging face and the operation was done and the doctor came out of the operating room.
(pak polisi jika anda tidak bertindak maka biarkan saya yang bertindak...."kata Zoya dengan wajah yang menantang dan operasinya pun selesai dan dokter pun keluar dari ruang operasi.)
"doctor how is my sister's condition?" Zoya said
"dokter bagaimana kondisi adik saya?" kata Zoya
"the operation went well but right now Brian's condition is still critical" the doctor said
"operasinya berjalan lancar tapi saat ini kondisi Brian masih kritis"kata dokter
and the doctor immediately left and Brian was moved to the ICU and Zoya immediately went to the place of the person who had hit Brian with the police.
(dan dokternya pun langsung pergi dan Brian sudah di pindahkan di ruang ICU dan Zoya pun langsung pergi ke tempat orang yang telah menabrak Brian bersama dengan polisi.)
after arriving at the person's office Zoya went straight to meet the person but was prevented by security and Zoya still forcibly entered and headed to the office receptionist.
(setelah sampai di kantor orang tersebut Zoya langsung masuk menemui orang tersebut tapi di cegah oleh sekuriti dan Zoya masih tetap masuk secara paksa dan menuju ke resepsionis kantor.)
"will I be able to meet the CEO in this office?” Zoya says
("apakah saya bisa bertemu dengan CEO di kantor ini?" kata Zoya)
"sorry ma'am but Pak Devian is in a meeting so can't be disturbed!
(maaf Bu tapi pak Devian sedang meeting jadi tidak bisa di ganggu!)
"where is the CEO room I mean Pak Devian?" Zoya said
("dimana ruangan CEO maksudku pak Devian?" kata Zoya)
"Sir Devian's room, just go straight, turn left, then the door says Devian Nevan Narendra...but you can't enter...
(ruangan pak Devian lurus aja nanti belok kiri nanti di pintu ada tulisan Devian Nevan Narendra...tapi anda tidak bisa masuk....)
while the receptionist had informed Devian's room Zoya immediately rushed in while the receptionist kept holding Zoya's hand and Zoya entered the room and made Devian and all the clients were shocked.
(sementara resepsionis sudah memberitahu ruangan Devian Zoya langsung bergegas masuk sementara resepsionis terus menahan tangan Zoya dan Zoya pun masuk ke ruangan tersebut dan membuat Devian dan seluruh klien pun terkejut.)
and Zoya approached Devian and looked at Devian with annoyance and anger while Devian was confused by Zoya who suddenly came and they both looked at each other.
(dan Zoya menghampiri Devian dan sambil menatap Devian dengan penuh kekesalan kemarahan sementara Devian merasa bingung dengan Zoya yang tiba tiba datang dan mereka berdua saling bertatapan.)
Zoya clenched her fists in annoyance and suddenly "Plakkk!!!...Plaaak!!!....Plaaak!!!....Plaaak!!!" Zoya slapped Devian very hard four times on her face. ahead the police of the clients as well as Devian's secretary and surprised them all and made Devian fall and hit a table and his forehead was bleeding.
(Zoya pun mengepalkan kedua tangannya dengan kekesalan dan tiba tiba" Plakkk!!!...Plaaak!!!....Plaaak!!!....Plaaak!!!"Zoya menampar Devian dengan sangat keras sebanyak empat kali tamparan di hadapan polisi para klien dan juga sekertaris Devian dan membuat mereka semua terkejut dan membuat Devian sampai terjatuh dan kepentok meja dan dahinya berdarah.)
"Sir, the police hurry up and arrest the person who ran over my sister!" said Zoya and Devian immediately turned around and looked at Zoya, everyone in the office, including the clients, laughed at Devian.and Devian felt embarrassed and looked at everyone while Devian's secretary stopped everyone and everyone fell silent when Devian looked at them all.
(pak polisi cepat tangkap orang yang sudah menabrak adik saya!" kata Zoya dan Devian langsung berbalik dan menatap Zoya semua orang yang ada di kantor termasuk para klien pun menertawakan Devian dan Devian pun merasa malu dan menatap ke semua orang sementara sekertaris Devian menghentikan semua orang dan semua orang pun terdiam saat Devian menatap mereka semua.)
"sir Devian, you were arrested for a hit-and-run case!" said the police and the police began handcuffing Devian's hands in front of everyone and Devian saw his hands in handcuffs with great anger and the police immediately took Deviana to jail in front of everyone in the office and Devian's secretary followed Devian in his car Devian was surrounded by all the TV media and Devian just silent and they immediately left.
("pak Deviana anda di tangkap atas kasus tabrak lari!" kata polisi dan polisi pun mulai memborgol tangan Devian di hadapan semua orang dan Devian melihat kedua tangannya di borgol dengan penuh kemarahan dan polisi pun langsung membawa Deviana ke penjara di hadapan semua orang yang ada di kantor dan sekertaris Devian pun mengikuti Devian dengan mobilnya Devian terus di kerumuni oleh seluruh media TV dan Devian hanya diam dan mereka pun langsung pergi.)
Share this novel