Hatiku jatuh berderai lagi
Jiwaku luka parah kembali
Dadaku berombak kencang sekali
Mata sudah menitiskan beribu titisan suci
Mulut tercungap mencari nafas dalam tangisan ini
Penat yang teramat
Itu yang dirasakan sekarang
Rasa yang hanya batinku mengetahuinya
Rasa yang mereka berpura-pura tahu
Rasa yang mereka jadikan gurauan palsu
Rasa yang tidak dapat ku ungkapkan padamu
Tatkala langit mulai kelam
Tatkala awan mulai kusam
Cahaya yang terpancar ku lihat suram
Tidak lagi ku dengar siulan-siulan burung
Kini diganti dentuman guruh
Hujan turun dengan lebatnya
Membasahi bumi tanda rahmat
Sekali lagi aku dilanda badai dihati
Berharap ada yang menaruh budi
Sungguhpun tiada ikhlas dalam diri
Ku mohon supaya datang mendekati.
Share this novel