Part 4

Fantasy Series 558

' ya tuhan kenapa ku pertemukan ku dengan para iblis betina ini..  Apakah belum cukup masa neraka ku ketika SMA?? '

Yaapppsss...  Benar saat ini di depan ku telah berdiri tiga ekor iblis betina yang sudah siap untuk menyantapku hidup-hidup

Ohhh...  Aku benar-benar ketakutan sekarang. Lihatlah senyum mereka yang mengandung arti 'mati kau malam ini'.

Apa kalian bertanya tanya siapa mereka??  Baiklah akan ku jelaskan sedikit,  nama dari ketiga iblis betina yang ku maksud itu adalah Hellza Anastasia, Anggun Ayu Sekar, and..  Pemimpin mereka Fransiska Novi. Mereka adalah geng pembully di sekola ku dulu dan ya..  Aku adalah salah satu korban mereka..  Aku dicap paling sering dibully oleh mereka, dan ketika mereka berada di kelas dua belas.. mereka membuatku hampir menghembuskan nafas terakhir, coba bayangkan mereka menenggelamkan ku di danau dan mereka hanya tertawa di tepian, tapi untungnya kejadian itu ketahuan oleh guru dan.. walaahh..  Mereka semua di tendang dari sekolah..  Maksudku di keluarkan,  dan sialnya.. sepertinya mereka masih menaruh dendam pada ku..  Ohhh..  Shitt!!!.

Aku mencoba berlari meninggalkan mereka. Tapi sayangnya ada sebuah tangan besar yang menarik ku..  Tidak!! lebih tepatnya menghentikan ku untuk kabur!

"Heiii...  Sayang,  apa ini mainan mu? " ucap laki-laki pemilik tangan kekar ini.

'apaaa??  Mainan??  Ohh bagus sekarang bahkan aku dianggap sebagai mainan bagi mereka'

" ohh..  Iya sayang..  Bisakah kau membawanya kemari??  Aku masih ingin bermain-main dengan mainan ku yang sudah lama menghlang itu! " ucap Novi dengan suara yang di buat manja..  Ugghh..  Pingin muntah aku dengarnya

Pria itu menarik ku dengan kasar, membawa ku ke hadapan Novi dan kawan-kawanya. Aku di dorong dengan kasar dan jatuh terduduk dihadapan mereka, dapat ku rasakan kedua kakiku yang mengeluarkan darah akibat bersentuhan keras dengan aspal jalan.

" jadi.. Apa yang akan pertama kita lakukan kepada teman lama kita ini?? " ucapnya sambil mengeluarkan pisau kecil dari tas nya dengan senyum yang menyeramkan. Dan seketika air mata ku keluar tanpa bisa ku bendung.

" tidak..  Ku mohon ampuni aku..  Hiks..  Apa salah ku pada kalian..  Hiks... Kenapa kalian selalu jahat padaku??. " tanyaku dan memohon pada mereka

" salah mu???  Salah mu banyak cupu!! Kau lupa?  Kau yang menyebabkan kami bertiga dikeluarkan dari sekolah!! "

'Benar kan mereka masih dendam padaku'

" Maaf..  Maafkan aku hiks..  Aku tidak bermaksud"

" perduli setan dengan semua alasan mu,  sekarang aku hanya ingin mengukir namaku di wajah mu ini cupu!!" 
"Anak-anak bawa dia! " perintahnya pada dua iblis betina lain.

Mereka menyeretku ke dalam hutan yang sangat gelap, aku takut, ingin berteriak sekencang kencangnya berharap ada orang baik hati yang bisa menolongku, tapi sayangnya mulutku di sumpal dengan kain, dan kedua tanganku diikat dengan tali, ohh.. Shitt.. Sekarang aku benar-benar terlihat seperti penjahat yang baru tercyduk dan ditangkap warga sekampung.

Novi mendekatkan pisau kecinya pada pipiku, aku hanya bisa menangis sambil menggelengkan kepalaku. Memohon agar ia tidak melakukannya.

Crass..

Novi membuat sebuah sayatan yang yang cukup dalah di kedua pipiku,  tidak hanya itu, kedua temannya Helza dan Anggun memotong rambutku membuat nya berantakan dan dapat ku lihat di akhir mereka mencoba membakar rambutku! . Sampai suara aneh tiba-tiba terdengar.

Krakk

"suara apa itu?? " ucap mereka bertiga serempak

Aku yang melihat kesempatan datang langsung menyundul tubuh novi hingga terjatuh dan berlari sekencang yang aku bisa saat ini. Tanpa perduli lukaku yang perih terkena air mata.

Aku berhenti berlari ketika sampai di ujung jurang. Ketika aku menoleh kebelakang berniat untuk kembali, ku lihat Novi dan teman temannya berjalan maju menuju ku.

"Lompat sekarang cupu!! " perintah novi

" Tidak..  Kumohon hiks..  Aku masih mau hidup.. " kataku

" Tak ada bantahan cupu!! Cepat lompat sekarang juga!..  Oh..  Atau kau ingin aku untuk membantumu?  Baiklah dengan senang hati!. " ucapnya sambil melangkah maju mendekatiku

" Tidak!!  Novi..  Kumohon.. Hiks.."

"Selamat tinggal!! "

"Aggghhhhh............ "

'kumohon siapa pun..  Aku masih mau hidup..  Aku masih ingin dapat merasakan apa itu yang mereka sebut 'kebahagian'...  Kumohon berikan aku kebahagiaan itu..  Walaupun hanya sedikit dan apa pun itu akan ku terima dengan senang hati'

Seketika cahaya biru keluar dari kalung yang aku pakai, dan menghilang bersamaan dengan tubuh ku yang juga ikut menghilang

*****

Autor pov

Terlihat seorang gadis sedang tergulai lemas dengan luka yang masih belum mengering. Gadis itu kini berada di sebuah ruangan yang sangat luas dan hanya terdapat sebuah kursi besar seperti singgasana

Gadis itu mulai tersadar dan melihat dengan bingung dimana ia berada saat ini. Ya. Gadis itu adalah Cia, gadis yang seharus nya sudah mati karna terjun ke jurang.

"dimana aku? " ucap cia pelan dan memegang kepalanya yang terasa pening

" kau sudah sadar? " ucap seorang pria yang tiba-tiba sudah duduk di singgasana yang ada

" kau siapa? " tanya Cia

" kau tidak perlu tahu siapa aku, sekarang aku hanya akan memberikan mu sebuah pilihan" ucapnya

" pilihan?? " Cia mengerutkan keningnya

" ya pilihan.. Pilihan yang akan menentukan takdirmu..  Pilihan pertama Kau bisa memilih dihidupkan kembali di dunia lain atau... pilihan kedua kau menaiki tangga menuju pengadilan yang menentukan kau pergi ke surga atau ke neraka. Jadi..  Buatlah keputusan" ucap pria tersebut

Cia terlihat sedikit berfikir, ia sedikit ragu untuk memilih pengadilan karna ia tahu selama ini ia jarang bersedekah dikarenakan kebutuhan ekonomi keluarganya yang pas-pasan, dan ia masih ingin membahagiakan beberapa orang lagi dengan lukisannya.

"Baiklah tuan..  Aku memilih pilihan yang pertama" ucap cia yakin

Pria itu tersenyum lembut Kepada Cia

"pilihan yang bagus..  Selamat jalan dan semoga kau dapat hidup dengan bahagia" ucapnya masih dengan senyuman dan kemudian cahaya datang mengelilingi cia seperti saat di jurang tadi kemudian menghilang kembali

Cia Pov

Aku terbangun di sebuah ruput yang empuk dan lembut..  Loh..?  Tunggu ini bukan rumput!!  Kok terasa kenyal-kenyal gitu?.  Aku membuka mataku. Sungguh aku terkejut dengan pemandangan yang ada di depanku saat ini.

Aku dapat melihat banyaknya jamur raksasa yang tumbuh dan juga salah satunya adalah yang ku duduki saat ini.

"wanjirr...  Apa-apaan ini..?? Jadi benar aku dihidupkan kembali di dunia lain? " ucapku berdiri dan berteriak

Dan....  Pakaian apa ini??  Baju putih polos selutut tanpa ada tambahan apapun?  Ohh bagus.. sekarang aku terlihat seperti kuntilanak yang berkeliaran tidak jelas! .

aku ku tak merasakan sakit lagi di pipi dan kaki ku, ternyata lukanya sudah hilang bahkan tak berbekas.  Kemudian aku mencoba menelusuri tempat ini. Mecari seseorang yang mungkin dapat menjelaskan tentang semua ini padaku.

Ohh... aku benar-benar kagum dengan tempat ini. Ini seperti aku berada di dunia yang ada di filim Ara waktu itu, tapi bedanya ini benar-benar nyata dan aku dapat menyentuhnya.

Aku sampai di ujung tempat tumbuhnya jamur-jamur raksasa tadi dan.... WOW...  hanya kata kagum itu yang dapat ku gunakan untuk mengekspresikan kekaguman ku saat ini.

Bagaimana tidak..!! dapat ku lihat banyaknya bunga berwarna unggu yang tumbuh di hutan ini, bunga yang tumbuh sangat banyak hampir semuanya berwarna unggu!! 

'Indah sekali..  Apakah aku boleh memetiknya?  Ohh..  Ayolah ini kan di hutan.. tak akan ada yang akan marah jika aku hanya memetiknya satu tangkai kan?? .'

Aku mendekat dengan perasaan riang tak sabar untuk memetiknya dan membuatnya menjadi sebuah flower crwon.

Ggrr..  Ggrr

Belum sempat aku memegang tangkai bunga itu,  suara geraman terdengar..  Geraman?  Ohh.. kalian pasti bercanda mana mungkin ada yang marah aku memetik bunga ini..  Bunga ini kan hidup di hutan tak mungkin ada yang memilikinya, dan aku sangat yakin bahwa bungga ini adalah bungan liar!!...  Bagaimana ku tahu??  Heii kalian lupa aku kan bekerja di salah satu toko bunga!!

Tak memperdulikan suara yang ada,  aku melanjutkan kegiatan ku memetik bunga. Sampai aku melihat suatu gumpalan hitam mendekat kearahku!  Tunggu itu bukan gumpalan hitam!!

"apa itu?? " tanyaku penasaran dan mendekat ke arah datangnya gumpalan hitam itu... Okke aku hanya bisa menyebutnya seperti itu saat ini.

---
Gk tau kenapa ya.. ??

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience