BAB 2

Romance Completed 15419

Biarpun begitu aku tetap tak menunjukkan walah-ku kepada suamiku. Kita hanya ringan-ringan saja bila perlu dan mahu, untuk dapat merasakan zakarnya bermukim dalam kemaluanku sudah tak boleh. Takat finger fucking aja. Larat ke gitu? Gian sangat ingin rasa gagang dalam lubang kemaluanku…

Kehidupan ini ku rasakan kosong. Hari demi hari kehidupan kita berdua terasa jauh . Suamiku lebih menumpukan pada pekerjaan aku juga lebih banyak termenung dan buntu dalam banyak hal. Kita sudah jarang bercerita .

Masing -masing dgn hal masing-masing biarpun di atas katil. Suamiku sering saja buat overtime di Perusahaan tempat dia bekerja. Di kantorku,aku rapat dgn Bang Zairee, bosku. Dia pengarahku, seorang duda, istrinya meninggal di usia 40. Kacak dan segak orangnya. Ikut pandangan mata akulah. Rapat bukan ada apa-apa cuma kita selalu outstation bersama dalam menjalankan kerja dan tugas rasmi kita.

Sejak akhir-akhir ini aku selalu diajak outstation. Aku suka sebab sekurang-kurangnya tekanan yg ku hadapi hilang juga. Suamiku tak kisah sangat sebab dia buat overtime. Kita menginap di Hotel Seri Malaysia di bandar kecil itu.

Selalunya aku tak dibiarkan keseorangan karena Bang Zairee akan ajak aku keluar makan, jalan-jalan,borak-borak dan akhirnya kita kembali ke kamar masing-masing untuk menghadapi tugas hari esok.

Bang Zairee terhidu dilema yg mengongkong diriku. Dia memujukku untuk bercerita. Sebagai seorang isteri, aku masih belum dapat menceritakan masalahku pada orang lain. Tetapi Bang Zairee tak putus asa, sedangkan aku juga terasa diambil berat dan diberikan perhatian. Terus terang aku perlukan seseorang untuk menjadi kawan yg mampu menenangkan pikiranku.

Dalam situasi ini hanya Bang Zairee merupakan manumur terdekat. Dia sudah dewasa dan sudah merasa asam garam kehidupan ini terlebih dulu. Ku rasa lebih senang berbicara dgn Bang Zairee dan aku tak berasa kekok dan malu.

Jiwaku amat tertekan. Kusembamkan muka ku ke dada Bang Zairee dan menangis semahuku. Aku tak sedar berapa lama aku macam tu dan berapa lama juga Bang Zairee cuba menenangkanku. Aku sedar aku berada dalam pelukan Bang Zairee. Peha kita rapat dan bertemu, tangan kanannya memaut pehaku dan tangan kirinya telah disilangkan ke belakangku dan memaut pinggangku.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience