Rate

Bimbang

Romance Series 1931

Hari demi hari pun berlalu, tidak ada kejadian menarik untuk diceritakan..

namun rasa penasaran ini mengenai sesosok pria masa kecil semakin meluap untuk mencari tahu kabar nya. Terakhir yang aku tahu, dia berada di kota yang sangat jauh dari sini.

sangat tidak relistis mengingat seseorang dari masa kecil yang sebenarnya kita tidak begitu mengenalnya..

Entah bagaimana caranya, suatu ketika aku mendapatkan nomor telepon nya.

Aku semakin bersemangat ketika menerima nomor telepon tersebut. Senang bercampur takut.. dag dig dug rasanya, berantakan luar biasa perasaan ini.. senang karena rasa penasaranku akan segera terjawab dan takut jika dia sudah tidak lagi mengenalku...

Bimbang rasanya, butuh beberapa hari bahkan beberapa minggu untuk mengumpulkan keberanianku memutar nomor telepon yang aku dapatkan. Mungkin aku harus minta bantuan arla, apakah aku harus menghubunginya atau tidak... ahhhh.. benar benar bimbang perasaanku.

"Tuuuuuuuuuuut.....tuuuuuuuuttt...tuuuuut..." ahh kenapa lama sekali mengangkat telponku...

"Haiiiii ... sorry gw abis mandi "

"Pantesan,lama banget angkat tlp gw... "

"Kenapa din?"

"Lo sibuk ngga malam ini? Ada yang mau gw ceritain "

"1jam lagi gw kerumah lo ya.. "

"okee thanks la, bye "

tak berapa lama arla sampai dirumahku...

"mau cerita apa din? "

"Gw bingung nih.. inget kan yang kemarin lo penasaran gw mikirin apa?"

"iya, kenapa sih? "

"jadi gini, dulu waktu Sd gw punya temen.. sepertinya yang gw ingat, dia baik. dan entah kenapa gw selalu ingat dengan wajah, nyanyian ngga jelas nya dia, dan yang paling bikin gw inget adalah kado dari dia sewaktu gw ulang tahun "

"hah? jadi itu yang bikin lo ngelamun kemarin? emang kenapa tiba tiba lo inget Sama dia? "

"gw juga ga tau la, tiba tiba aja gw kepikiran terus, gw jadi penasaran dia gimana kabarnya dan masih di luar kota apa engga.. karena dulu dia pindah sekolah ketika kami kelas 4 SD "

"ya ampun, kok bisa sih lo inget sampe hal yang kaya gitu? terus lo penasaran sama dia? "

"iya, gw penasaran banget sama kabarnya, dan sampai gw tanya ke temen SD gw dan akhirnya gw dapat nomor telp nya "

"wah, terus lo sudah telp? "

"belum, itulah yang bikin gw bimbang.. bingung takut gimana cara ngomong nya.. gw takut dia ngga kenal lagi sama gw "

"menurut gw sih din, daripada lo tambah penasaran mending lo telp tuh.. sekedar tanya kabar aja kan, siapa tau dia ingat"

"serius la? ahhh lo emg sahabat terbaik gw.. paling ngga gw lega akhirnya cerita sama lo"

"ya iya lah, arla.. ngga ada yang bisa sebaik gw "

"haha, thanks bgt ya la "

"any time dear.. btw gw balik dulu ya, karna mau pergi sama reza "

"ahh bikin iri aja sih pacaran terus. inget masih kecil loh hahaha"

"biar ah byee!! "

"bye la, salam untuk reza "

sepulang nya arla ada perasaan lega dan perasaan senang namun masih sedikit takut. Tapi aku memutuskan, mungkin besok aku harus berani untuk telp. . ya sekedar menanyakan kabar. .

??

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience