Rate

BAB 2

Drama Completed 314

Sang ayah yang malang akhirnya menyerahkan anak-anaknya kepada saudara-saudaranya untuk dapat diurus. Tidak terkecuali Delima , namun hal itu tidak berlangsung lama. Di usia 1 tahun, Delima jatuh sakit, sementara saat itu di Butterworth, belum ada rumah sakit yang mencukupi. Akhirnya oleh ayahnya, Delima dibawa ke rumah sakit di kota Kinabalu, yang jaraknya 8 jam dari Butterworth, saat itu.

Setelah beberapa hari dirawat, Delima kembali sihat. Ayahnya hendak membawanya pulang, namun ia tidak sanggup membayar bayaran rumah sakit yang sungguh besar. Dengan berat hati terpaksa ayahnya tidak dapat membawanya pulang, jauh dalam lubuk hatinya ia menangis, "Maafkan aku anakku, aku terpaksa meninggalkanmu disini, semoga Tuhan memelihara."

Ayah Delima lalu pulang, ketika tiba di Butterworth, sanak keluarganya menanyakan bagaimana keadaan Delima . Dengan berat hati ayahpun berbohong, "Delima telah meninggal dan dimakamkan disana oleh pihak rumah sakit."

Oleh kerana ucapan ayah Delima itulah, tidak satu pun keluarga menyedari bahawa Delima sebenarnya masih hidup, ia tergolek tak berdaya di sebuah rumah sakit di Tomohon, bandar yang cukup jauh dari Butterworth.

2. DELIMA KECIL

Demikianlah ayah Delima tidak pernah datang untuk menjemput Delima lagi. Sampai usia 1 tahun setengah, Delima hanya dirawat oleh para jururawat. Hingga suatu masa, Kepala RS jatuh iba kepada Delima , balita malang ini dibawanya pulang dirawat dan diasuhnya hingga usia 3 tahun, sekaligus sebagai pancingan bagi isterinya agar dapat hamil. Setelah isterinya berjaya hamil, Delima diberikan kepada sepasang suami isteri yang juga ingin punya anak. Sekitar 1 tahun, ia dirawat pasutri ini dan lagi-lagi ia berpindah tangan ke pasutri lain, kerana pasutri sebelumnya berjaya memiliki momongan. Di pasutri yang ketiga inilah berakhir perjalanan Delima sebagai 'pemancing kehamilan', kerana hingga Delima dewasa, mereka tidak kunjung diberikan keturunan.

Kala itu usia Delima menginjak 4 tahun, ketika pasutri yang ketiga dan terakhir yang mengasuh dan merawatnya, memboyong Delima ke Jakarta. Kerana ayah angkatnya yang baru ini mendapat peluang-peluang pekerjaan yang lebih baik.

Delima dirawat dan diasuh dengan baik, ia disekolahkan dan diberi pendidikan agama Nasrani yang baik. Tidak hanya Delima saja yang diangkat anak oleh pasutri ini, anak saudara ibu angkatnyapun diambil dan diangkat anak oleh mereka. Jadi Delima mempunyai seorang adik perempuan.

Dengan izin Allah SWT, Delima memeluk Islam di usianya 28 tahun, setahun sebelum ia bertemu Tya , sang kakak kandung yang mencarinya. Kini Delima telah berumah tangga dan mempunyai anak perempuan yang menginjak remaja. Namun ia tidak pernah lupa berterima kasih kepada kedua-dua ayah dan ibu angkatnya, yang dengan penuh kasih sayang dan ketulusan hati, telah merawat dan membesarkannya.

Delima sentiasa mendoakan kedua ibu bapa angkatnya walau telah berbeza keyakinan,
"Ya Allah, ampunilah kesalahan dan dosa orang tua angkatku, berikanlah tempat yang baik bagi mereka kelak di akhirat. Sehatkan dan limpahkanlah rezeki bagi mereka, sebab sesungguhnya hamba tiada mampu membalas segala kasih sayang dan ketulusan mereka selama membesarkan hamba. Robbighfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo . "

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience