Rate

prolog

Fanfiction Series 282

ratusan orang berlalu lalang, menambah kepadatan kota ini, kota yang menjadi ibu kota Nagara Indonesia. Bahkan panasnya matahari tak membuat mereka lelah, sirih berganti jam telah menunjukkan pukul 11 siang.

Gadis berperawakan imut Dangan rambut pendek sebahunya kini tengah duduk di halte bus yang tak jauh dari kampusnya. Gadis itu hanya sibuk mengamati hpnya yang sedang memutar video artis-artis Korea yang sedang menyanyi dan menari, dengan tersenyum dia mengamati orang-orang yang dengan lihainya menari. Suaranya seakan tertahan saat seseorang yang ia idolakan di zoom oleh kameraman tapi sang gadis tau kalau dia masih punya urat malu mana mungkin dia akan teriak-teriak seperti orang kesetanan.

" ganteng banget dari dulu, hahaha kaya gak pernah tua " ucapnya sambil mengamati orang yang ada di video tersebut.

Bus yang selama 10menit kurang lebih gadis itu tunggu kini telah datang dan sedang menurunkan beberapa penumpang yang saling berdesakan tak mau kalah. Dan entah apa yang terjadi saat itu tiba-tiba gadis itu merintih kesakitan.

" aww " sambil mengamati kakinya yang terinjak seseorang dengan melihat siap dalang penginjakan kaki tersebut.
" mas mas mas kalo jalan liat-liat dong kaki saya keinjak nih " sambil menunjuk kakinya.
tanpa memperdulikan gadis itu laki-laki itu langsung pergi ke meninggalkan halte bus yang ramai dengan orang-orang yang saling dorong untuk masuk ke bus. tak terkecuali gadis itu langsung terseret masuk ke dalam karena banyaknya orang yang antusias untuk naik bus

" huff " helaan gadis itu sambil melihat kaca bis yang ia naikin " untung aja tadi aku langsung ngikutin arus kalau nggak bisa-bisa aku mati ke injak-injak"

nada dering telepon seluler dengan lagu EXO - for life kini terdengar dari tas sang gadis. Gadis itu langsung mengangkat telepon dari orang yang ia tulis dikontaknya bunda.

" Assalamualaikum bunda " jawab sang gadis
" Wallaikumusalam " jawab orang di sebrang sana
" bunda kenapa nelepon Zira ?" tanya gadis itu yang memiliki nama lengkap ' Azira Ratna pramudita '
" kamu udah pulang dek ?"
" udah Bun nih Zira lagi di dalam bus bentar lagi nyampe"
" ohh bunda kira belum " nada kecewa terdengar dari suara sang bunda
" emangnya kenapa Bun?"
" tadi bunda mau nitip beliin daging di supermarket di dekat kampus kamu tapi ya udah deh karena adek udah pulang jadi gak jadi "
" ya udah Bun nanti Zira beliin ya "
" gak ngerepotin ?"
" apaan sih bun yang gak ngrepotin lah, Zira yang sering ngerepotin bunda jadi ini deh balas Budi Zira sebagai anak buah bunda "
" kamu baik banget sih dek, kalo gitu bunda tunggu di rumah ya Assalamualaikum hati-hati ya dek "
" wallaikumusalam iya bunda "

Zira menutup teleponnya dan melihat ke arah jendela,
" ohh di depan sana ada supermarket kan berarti aku harus berhenti di halte berikutnya, gak papa deh jalan yang penting jadi beli dagingnya "

suara rem bis berdecit menandakan bis berhenti dengan bergegas Zira melangkah keluar setelah membayar ongkos bis yang ia tumpangi.

setelah turun ia bergegas menuju ke supermarket dan membeli 2 bungkus daging.

" dia.... "

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience