02. My Wife, My Queen.

Romance Series 1287

"aku gak mau jauh-jauh dari kamu sayang!" nangis Jeongyeon sambil peluk suaminya.

"yaudah aku tidak akan pergi kemana-mana! sudah jangan nangis lagi entar cantiknya hilang" ucap Jin sambil menghapus air mata Jeongyeon lalu memeluk istrinya.

"janji?" ucap Jeongyeon sambil menjulurkan jari kelingking ke Jin.

"janji" ucap Jin sambil menerima jari kelingking istrinya.

"plis, seharian temenin aku dirumah karena aku gak mau ditinggal sendirian, dan aku gak mau jauh-jauh darimu sayang" rengek Jeongyeon sambil mencium pipi kanan suaminya.

"manja banget she istriku" Jin cengengesan sambil mengacak-acak rambut Jeongyeon.

"ck! dari pada aku manja sama suami orang emang nya boleh?" ucap Jeongyeon sambil menjulurkan lidahnya ke suaminya.

"ya gak boleh lah!"

Jin mendaratkan ciuaman di bibir mungil istrinya dan Jeongyeon membuka mulutnya, sehingga Jin bebas melumatnya makin dalam semakin dalam membuat Jeongyeon menikmati cipokan.

"eugh aahhh eemmghh" Jeongyeon mendesah sambil memejamkan kedua mata.

Jin sangat bergairah saat mendengar desahan sang istri, Jin berhenti beraktivitas ciuman dimulut Jeongyeon dan Jin beralih menatap buah dada kembar milik istrinya yang berisi, padat dan besar semenjak hamil.

"sayang" ucap Jin sambil menyelam air ludahnya.

"hhheeemmm"

"boleh aku minta nenen?" tanya Jin sambil menyentil puting susu kanan Jeongyeon.

"aaarrrggghhh! ssaaaakkkkiiittt!" rintih Jeongyeon kesakitan sambil pukul pundak kiri suaminya.

"ini saja masih nyeri payudaranya, malahan kamu mau tambah lecet puting susunya!" marah Jeongyeon.
"maaf sayang, habisnya aku nafsu banget saat melihat buah dada sayang telanjang bulat" ucap Jin sambil menatap kedua payudara istrinya.

"apalagi yang dibawah sudah tegang sayang!" ucap Jin lagi sambil pegang penisnya dibalik celana boxer.

Jeongyeon melihat penis suaminya sudah berdiri, sudah keras yang sembunyi dibalik celana boxer yang dia pakai.

"terus sayang mau minta jatah?" tanya Jeongyeon sambil turun dari tempat tidur.

Jin hanya menganggukkan kepalanya tanda ia.

"no!" tolak Jeongyeon sambil jalan menuju lemari.

"ayolah" rengek Jin.

"aku bilang tidak ya tidak! Jangan paksa!" kesal Jeongyeon sambil memakai baju selutut tanpa pakai bra.

"adik kecil kita gak dikasih jatah, jadi adik kecil kembali tidur lagi" frustrasi Jin ngomong sama penisnya.

Jeongyeon terkekeh melihat suaminya frustrasi dan menghampiri suaminya sambil membawa borgol. Uuaaawwhh... Jeongyeon menguap.

"aku ngantuk, temenin aku tidur" Jeongyeon memasang borgol di tangan kanannya dan tangan kanan suaminya.

"sayang, kenapa harus di borgol tangannya?" protes Jin sambil mengangkat tangannya yang di borgol sama istrinya.

"biar kamu gak pergi kemana-mana pas aku sedang tidur, maka dari itu tanganmu di brogol agar tetap berada disampingku" ucap Jeongyeon panjang lebar.

"tapi gak gini juga say---" ucapan Jin terpotong karena Jeongyeon menyumpal bibir suaminya dengan bibirnya.

Jeongyeon melumat bibir Jin sebentar." jangan banyak protes sayangku" ucap Jeongyeon memeluk suaminya dan mencium pipi kanan suaminya.

"ayok, kita tidur sayang" ajak Jeongyeon sambil menaruh kunci borgol di nakas meja.

Jin memeluk istrinya dan mencium kening Jeongyeon. "aku akan menemenin sayang terus dirumah".

"sayang" panggil Jeongyeon.

"ya sayangku, istriku, cintaku, hidupku kenapa?" tanya Jin memejamkan matanya.

"nyanyi lagu Nina bobo sayang, tapi Nina nya diganti Jeongyeon sayang" ucap Jeongyeon.

"oke" ucap Jin sambil memeluk Jeongyeon dari belakang.

Jin pun mulai nyanyi. Jeongyeon bobo, oh Jeongyeon bobo kalau tidak bobo, digigit Kim Seokjin, Jeongyeon bobo, oh Jeongyeon bobo Kalau tidak bobo, digigit Kim Seokjin Jeongyeon bobo, oh Jeongyeon bobo.

Jin bernyanyi berapa kali dengan suara sliver voice nya, membuat Jeongyeon tertidur pulas dalam pelukan suaminya dari belakang.
Jin menoleh ke sang istri apakah sudah tidur apa belum rupanya sudah tidur.

"semenjak hamil kamu manja banget she sayang" ucap Jin pelan sambil ambil kunci borgol di atas meja nakas lalu membuka di tangannya dan ditangan Jeongyeon.

"entar malam aku mau kasih surprise ah" ucap Jin pelan sambil selimuti tubuh sang istri sampai dada.

Jin mengambil bra, baju piyama Jeongyeon untuk di cucinya karena mereka berdua belum ada art buat kerja dirumah besarnya. kata Jeongyeon, dia bisa bersihkan semua isi rumah, masak tapi sekarang Jin akan mencari art untuk berkerja dirumahnya sekaligus bisa nemenin Jeongyeon saat Jin pergi kekantor.

"sayang, aku izin pergi buat bersih-bersih rumah yah" pamit Jin sambil mencium kening sang istri yang sedang tertidur.

Bersambung....

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience