Rate

Prolog

Romance Series 500

Author P.O.V

Suasana bandar udara International John F. Kennedy terlihat ramai dengan orang yang berlalu lalang. Dan di sudut ruangan tampak sepasang manusia tengah duduk di kursi tunggu untuk menunggu waktu check in keberangkatan Paris. Ya, mereka adalah Jayden Evans Xander dan Reina Valeria Owen.

Jayden P.O.V

“Aku harus pergi sekarang, Reina” kataku berpamitan dengan sahabat yang kucintai ini. “Haruskah aku melepasmu sekarang, Jay?” Jawabnya dengan wajah bersedih.
“Tentu, dear... i’ll comeback soon...” ucapku meyakinkannya. Namun tiba-tiba dia tertawa dengan begitu keras dan aku bingung dengan ekspresinya sekarang, padahal 15 detik yang lalu dia tengah bersedih melepasku. ‘apa yang ada dipikiran gadis ini?’ pikirku dalam hati.
“Kenapa kamu tertawa, Rein? Kelihatannya kau sangat bahagia ya melepasku? Hemm.. jangan-jangan ekspresi sedihmu tadi hanya pura-pura! Ucapku dengan nada kesal.
“Hahaha, sorry Jay... Tentu aku sedih melepasmu, tapi aku hanya menertawakan panggilan dear yang kau ucapkan tadi. Oh, Come On Jay. Jangan kesal begitu. Aku hanya tidak ingin terlalu berharap dengan orang yang akan pergi sekarang karena panggilan sayangmu itu.” Ucapnya menjelaskan kebingunganku tadi.
“Bukankah kamu memang kesayanganku, Rein?” balasku dengan hati yang berdegup kencang menunggu jawaban berikutnya darinya.
“Ya, tentu aku ini kesayanganmu. Tapi, kau sahabatku Jay. Dan akan selalu begitu...” Ucapnya sambil tersenyum tipis memandangku.
“Ya, saat ini aku memang sahabatmu, tapi lihat jika aku kembali nanti... Tunggu aku Rein...” ucapku datar dengan menyembunyikan kesedihan dalam hatiku. ‘Ya, dia selalu menganggapku sahabatnya. Tapi, aku ingin lebih dari ini Rein...’ batinku.
“Hahaha, sudahlah Jay... Ya jika kau kembali nanti kau akan menjadi seorang Wedding Organizer yang sukses. Dan tentu aku akan menunggumu, sahabatku. Aku akan menunggu perayaan darimu...” ucapnya sambil memelukku.
“Sekarang, sudah waktunya Jay... Kurasa sekarang aku akan melepasmu... Bye Jay” ucapnya menyadarkan lamunanku.  
“Baiklah, jaga dirimu disini Rein dan jangan lupa untuk menghubungiku selalu jika kau membutuhkanku...” ucapku dan mulai berlalu menuju gate keberangkatanku.
“Bye, Jay... Semoga perjalananmu menyenangkan...” Dia berteriak sambil melambaikan tangannya kearahku.
‘Baiklah, Jay... Sekarang kau harus pergi.. tunggu aku, Rein...’ batinku.

Reina P.O.V

Saat ini aku tengah duduk bersama sahabatku yang akan pergi ke Paris untuk membangun karirnya disana. Yah, dia akan pergi dan aku tidak tau kapan dia akan kembali.
Dia sahabat yang selalu menemaniku sejak kami di senior high school dulu sampai sekarang. Hatiku bersedih melepasnya, tapi apa yang harus kulakukan sekarang. Ini keinginannya dan tidak mungkin aku menahannya.
Tiba-tiba dia menyadarkanku dan mengatakan sekarang waktunya pergi.
Aku pun menanyakan apakah ini saatnya aku akan melepasnya.
Namun, kata-kata yang keluar dari bibirnya yang indah setelah itu membuat harapan di hatiku sedikit muncul. Tapi aku menyadarkan diriku, bahwa ini bukan saatnya untukku berharap dan aku tertawa keras untuk menyembunyikan perasaanku sebenarnya.
“Bye, Jay... Semoga perjalananmu menyenangkan...” aku berteriak sambil melambaikan tanganku kearahnya melihat ia berbalik mengarahku.
‘Well, Rein... Dia memintamu untuk menunggunya dan kaupun harus menunggunya. Kita akan lihat bagaimana kelanjutan hubungan kita, Jay...’ batinku dan melangkah pergi meninggalkan bandara.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience