Rate

cerita 1

Spiritual Completed 262

Ada seorang anak kecil kelas 4sd yang selalu mengucap syukur dalam keadaan apa pun. Ia tinggal di suatu desa di negara Filipina. Setiap hari untuk sampai ke sekolahnya dia harus berjalan kaki melintasi daerah yang tanahnya berbatu dan menyebrangi jalan raya yang berbahaya di mana banyak kenderaan yang melaju kencang. Setiap kali berhasil melintasi jalan raya tersebut,Andoy selalu mampir ke gereja untuk berdoa. Tindakannya ini di amati oleh pdt. agaton. Karena merasa terharu dengan sikap Andoy yang lugu dan beriman tersebut. Suatu hari ketika Andoy hendak ke gereja pdt. agaton menyapanya.

Bpk. pendeta: "Selamat pagi Andoy, apa kabarmu? apakah kamu akan ke sekolah?"

Andoy: "Ya, bapa pendeta!" balas Andoy sambil tersenyum.

Bpk. pendeta: "mulai sekarang saya akan membantu dan menemani kamu menyebrangi jalan raya tersebut setiap kali kamu ingin melintas. "

Andoy: "Terima kasih,Bapa pendeta."

Bpk.pendeta: "sekarang apa yang akan kamu lakukan?"

Andoy: "saya hanya ingin menyapa Tuhan Yesus...sahabatku..."

Lalu pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk melewatkan waktunya bersama Tuhan, tapi kemudian pdt. agaton bersembunyi di balik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy. Andoy mula berbicara kepada sahabatnya.

Andoy: "Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi saya tidak mencontek ( meniru ) walaupun teman - temanku yang lain melakukannya. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa ku makan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini Tuhan!..Saya tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan saya memberikan kueku yang terakhir buatnya...anehnya, saya sama sekali tidak begitu lapar.Lihat, ini sepatuku yang terakhir...mungkin minggu depan saya harus berjalan tanpa sepatu.Engkau tahu Tuhan sepatu ini akan rusak, tapi tak mengapa...yang penting saya tetap bisa ke sekolah. Tuhan kata orang - orang kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, karena itu beberapa temanku sudah berhenti sekolah.tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi.

Oh ya, Engkau tahu ibu memukulku lagi.sakit sekali, tetapi saya bersyukur karena masih memiliki seorang ibu.Dan rasa sakit ini akan hilang. lihatlah lukaku ini Tuhan...Saya tahu Engkau mampu menyembuhkan, disini bekas lukanya... (Andoy memegang bekas lukanya ) Tolong jangan marahi ibuku ya...? memang dia sedang lelah dan kuatir memikirkan kebutuhan makanan juga biaya sekolah ku...itulah mengapa dia memukulku.

Oh ya..Tuhan saya rasa saya sedang jatuh cinta saat ini.Ada seorang gadis yang cantik dikelasku,menurut-MU apakah dia akan menyukaiku? ah...bagaimanapun juga saya tahu bahwa Engkau tetap menyukaiku karena saya tidak perlu menjadi siapapun untuk menyenangkan hati-MU.Engkau adalah sahabatku.Hei...Tuhan temanku, ulang tahun tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira? Tunggu saja saya punya hadiah untuk-MU. Tapi ini kejutan dan saya harap Engkau menyukainya. Ooops saya harus pergi sekarang. selamat siang"

Kemudian Andoy segera berlari keluar dan memanggil pendeta Agaton.

Andoy: "pak pendeta...pa pendeta...saya sudah selesai berbicara dengan sahabatku Tuhan Yesus, sekarang anda bisa menemaniku menyebrang jalan!"

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy tidak pernah absen sekalipun.Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di gerejanya setiap hari minggu karena dia belum pernah melihat iman dan kepercayaan yang murni kepada allah dan bersyukur saat situasi yang sulit terjadi seperti yang dimiliki Andoy.

*Renungan dari cerita tersebut*

Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita juga memiliki iman seperti Andoy? Apakah kita juga tetap mengucap syukur disaat sulit seperti Andoy? Andoy sangat mengasihi Tuhan Yesus dan menyebutnya sahabat tepat seperti kata Yesus di dalam alkitab injil

YOHANES 15:14 KAMU ADALAH SAHABATKU JIKALAU KAMU BERBUAT APA YANG KUPERINTAHKAN KEPADAMU.

rajin betul kan Andoy ni?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience