Rate

Keegoisan

Family Series 504

Sore itu adalah pepisahan kami,melihat langkah kaki ibu seakan mengecamkan dalam hati.
Kami seolah bukan siapa siapa buatnya.Hancur sudah semua masa masa kebahagianku bersama keluarga.

Keesokan harinya Ibu datang dan mengambil adik adikku,Ia membawanya pergi entah kemana tanpa melihat ku sama sekali seakan akan aku ini bukan anaknya.Ya aku hanya bisa melihat langkah kakinya beranjak pergi begitu saja dan kedua adikku mengikuti kedua langkah kakinya.

Dalam hati berkecambuk,Apakah ini ?Aku,Tuhan apakah aku ini bukan siapa siapa ?Lalu siapa aku?Bagemana akan dibawa keluargaku nanti?,Siapa yang akan membiayai sekolahku,sedang Ayah tak pernah mau bekerja kita semua hidup dengan hasil kerja keras Ibuku.

Saat itu saya rasa selesai sudah masa depanku.Sudah tidak ada yang perlu diperjuangkan lagi,

Pagi ini alarm ku berbunyi sangat keras,suara bising aktifitas tetangga yang berbauran sahut sahutan untuk memulai pagi mereka.
Saya beranjak dari kasurku dengan wajah yang kusut kluar dari kamar,masih kulihat Ayahku tertidur lelap didepan ruang tv,kulihat rumah sepi sudah tak ada lagi suara keramaian kedua adikku.Ingin menangis rasanya,Ahh sudahlah dalam hatiku berkata',,,

Pagi ini adalah hari pertama ujian sekolahku,ya untuk menentukan kelulusan ku nanti.
Seusai berbenah diri aku berangkat ke sekolah tanpa uang saku tanpa sarapan yang biasa disediakan Ibuku.Melihat kemalasan Ayahku yang tak mau bekerja,hanya ingin tidur dan main saja.

Dengan lemas aku kluar dari pintu rumah,langkah ku terasa berat perlahan aku memaksa langkahku sampai kejalan masih ku dengar samar samar dengkuran Ayahku karena lelap tidurnya.
Pagi ini sangat risau pikiran ku semoga nanti disekolah masih bisa mengerjakan soal soal dengan mudah.

"Pagi han ",dari belakang seorang gadis imut menyapa ku dengan senyuman manisnya,Ya Risa dia teman masa kecilku,kita slalu bersama sama kemanapun."Ya pagi Ris ",dengan wajah kusam aku membalas senyumannya.

"Hei,kenapa ada apa denganmu?wajahmu begitu sedih,sembab matamu han?ada masalah?Orang tuamu bertengkar lagi ?cerita padaku ",katanya '
"Ahh tidak,tidak apa apa ",jawabku '
"Sudahlah han cerita saja,sapa tau bisa meringankan mu,bisa buat hatimu lebih tenang ",Risa masih berdebat denganku.
"Hmm,,,ya ris begitulah,kali ini sudah bukan pertengkaran lagi,mereka akan benar-benar bercerai,Ibuku pergi dari rumah dengan membawa kedua adikku ",aku berusaha menceritakan pada Risa.
"Lalu,kenapa kamu tidak dibawa pergi Ibumu,kamu ditinggal begitu saja Han,,?"Risa masih dengan prtnyaannya.
"Entahlah,mungkin aku beban buatnya,jadi tak pantaslah aku dibawa pergi dengannya",jawabku.
"Sudahlah Han,mungkin ada alasan lain ibumu tidak membawamu pergi,sudah ayo ke kantin kali ini aku traktir kamu makan,bentar lagi kita harus menguras keringat buat mengerjakan soal ujian,ingat masa depan mu",sembari merangkulku risa menenangkan hatiku.

Selesai semua ujian untuk hari ini,kami pulang sekolah dan seperti biasa aku bersama Risa pulang bersama,memang rumah kita gak jauh masih satu kampung.
Kluar dari gerbang sekolah aku melihat sosok wanita tinggi besar dan cantik dan aku tak asing dengannya,ya dia Ibuku kali ini dia lebih cantik dari biasanya pakaiannya dandanannya sudah sangat berbeda.Biasa dirumah agak kusam karna tiap hari harus menerima pukulan dari Ayahku."Sudah pulang nak,ayo ibu antar pulang,kita mampir makan dulu ya pasti kamu belum makan dari pagi ?",Ibu dengan lembut menyapaku.Sedikit kaget,hatiku masih ragu,risa meninggalkanku sembari menyapa ibuku."Aku duluan ya Han",Risa menjauh.

Kami melangkah menapaki jalan dan berhenti di sebuah warung,kami berhenti ibuku pun merangkul dan mengajakku duduk,daritadi tak ada sepatah katapun kluar dari mulutku,sampai ibu mulai membuka percakapan.dengan pelan ibu berkata"Han ada yang mau ibu bicarakan denganmu"Ya Bu,jawabku.

Sembari makan kami berbicara,dengan kebisingan suara orang orang yang berada diwarung itu,kami perlahan mulai membuka pembicaraan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience