Rate

Bab 2

Drama Series 389

Aku meyandarkan tubuhku di meja setrikaan ayahku yang tingginya setara dengan tinggi adikku yang berusia 8 tahun .

Masih menonton tv bersama dengan ayahku .Membicarakan bnyak hal terutama tentang bibi yang pernah sakit lupus eritematosus sistemik ( termasuk kedalam penyakit autoimun ) . Kami membicarakan banyak hal dam soal Nazila yang pernah dapat juara dua pidato Bahasa Arab dan dia yang pandai berbahasa asing . Nazila itu liar biasa dia beda dengan yang lain . Nazila itu entah kenapa aku kagum padanya tanpa sebab bahkan , entahlah aku bingung , tetapi kenyataannya memang begitu . Bukannya mau membandingkan dengan temanku yang lain , tetapi memang begitu dia teman yang baik , dingin , ngambekan dan sangat dewasa menurutku , dia Nazila adalah yang paling dewasa diantara kami . Dan dia punya gambar yang bagus dan kadang aku merasa iri dengan gambar miliknya yang terkesan sangat bagus itu .

Nazila seolah sempurna dalam segala hal .

Terkadang jujur aku merasa iri dengan Nazil yang punya banyak perhatian dari teman dan saudaranya .Sangat berbeda 180° dengan aku yang sejak kecil selalu merasa dijauhi dan jika ada yang dekat pasti menjauh dan aku kembali sendiri .

Nazila bagiku seolah dia adalh segalanya bagi banyak kawannya , walau terkadang ada yang berusaha memanfaatkan kebaikannya dia seolah selalu punya cara untuk membela diri . Berbeda dengan aku , karena hmpir tidak ada yang bagus . Tetapi semua itu adalh bagaimana cara aku sendiri menanggapi dan bagaimana cara orang memandangku .

Aku hampir tidak peduli dengan semua  ocehan kami tentang banyak hal bahkan diantara semua itu hanya tentang Nazila , Nazila , Nazila dan Nazila saja yang aku pikirkan . Walaupun Nazila belum tentu punya hal yang sama dengan diriku . Mungkin dia tidak merindukan diriku sekarang , mungkin Nazila tidak membaca cerita ini dan kalau dia membaca ceritaku aku harap dia tidak mengungkapkan semuanya termasuk tentang dia .

???

Percakapan diriku dengan ayah .

Aku masih begadang hingga malam dan ......

Ayah mulai menulis dengan huruf jawa tradisional tulisan aksara jawa .

Yang maksudnya adalah " aku kuwi bapak " dan yang bagian bawah '' Aku kuwi ugi anak '' yang maksudnya dalm bahasa Indonesia adalah ayah dia adalah ayahku tapi beliau juga pernah menjadi anak kecil seperti aku ( penjabaran ) .

" Kabeh iku Mbak seng nglakoni , ora bapak neng kuwe kudu ngerteni yen bapak iku ngekei pituduh kuwi ngeh mesti wonten manfaatipun " Ibu tiba-tiba mendadak anda di samping ayah aku kaget .Tetapi hal itu biasa bagiku jadi tidak lagi suatu hal yang aneh jika ibu muncul tiba-tiba seperti itu .

Aku malas menjawab hanya berkata '' Ngeh ! '' Maksudnya '' Iya !'' Yah sebwtulnya yang dibicarakan seluruhnya seperti menyangkut moral saja . Aku rasa .

???

Dijalan Pahlawan seorang gadis seumuranku menoleh ke kiri , ke kanan dan ke belakang . Dia terus menerus menengok tak tahu aku lagi ngapain dia , tapi kelihatanya menunggu bis ( umbalan ) dia terus menerus menengok kesana kemari .

'' ngapain ? " Tanyaku memakai bahasa Indonesia maklumlah aku kalau bicara suka memakai bahasa campuran tak tentu kadang pakai agak ngapak seperti itu .

"Nunggu bis '' Kata gadis itu tanpa menoleh . Sejak saat itulah aku penasaran dengan gadis itu , bukan karena apapun , tapi karena matanya yang berwarna coklat itu bagiku sangat menarik dan sangat cantik malahan .

Dia misterius dan sangatlah membuat aku penasaran tapi aku selalu saja tak bisa ditipu oleh matanya itu , kalau kata orang yang aku kenal dan namanya tidak mau aku sebut '' gelis gelis demit dedemit !" Mungkin maksutnya cantik cantik hantu hati hati loh . Aku hanya diam memandang gadis itu melambaikan tanganmu padaku sedangkan aku hanya dapat diam tanpa gerak lain selain senyum di bibir coklatku .

Sementara itu ...........................

???

"Ayah aku nyuwun ngertos pareng ? " Tanyaku pada ayah yang sedang enak meminum kopi buatan mbokne ( ibu sayang) maksudku adalah '' Ayah aku mau tanya boleh tak ? "

Ayah hanya diam , lalu ku tanya lagi pada beliau pakai bahasa Indonesia

" Kenapa para bangsawan di film kok pada kalah sama rakyat biasa ?''

'' Kan Dia yakin kalau akal pikiran dan hati itu berbeda !'' Kata ayah .

Aku tidak paham , tetapi kalau kalian paham tolong kasih tahi saya artinya apa ?

Kami menonton film hingga larut membicarakan soal bibi yang pernah terkena penyakit lupus eritematosus sistemik ( termasuk kedalam penyakit autoimun ) yakni penyakit yang menyerang imunitas tubuh atau penyakit yang mengkhianati tubuh boleh tidak ?

Yang di bahas adalah tentang kelangkaan penyakit itu dan tentang bibi yang berhasil sembuh dan dapat bergerak dan aktif hingga kini bibi setiap beberapa waktu sekali harus pergi ke rumah sakit juga untuk cek kesehatan , sepertinya dokternya ragu bibi betulan sembuh atau tidak .

Namun diantara semua itu kelucuan mulai muncul .Ketika ibu cerita tentang masa lalunya dulu termasuk masa lalu ibu bertemu dengan ayah .

" Tahu tidak ? '' kata ibu padaku '' waktu ayah nikah sama ibu , greget banget ! '' Kata ibu semangat .

"Kenapa ?'' Tanyaku .

" Lha pas dia tidur yah kan kau nangis terus dia tak bangun juga sampai masnya ibu bangun terus nenangin kamu , masak ibu mau ngambil kau si ayahmu malah tanganmu ibu dipegang ?'' Kata ibu padaku , aku ketawa , ayah juga ketawa , sedangkan ibu tidak dia memang susah untuk ketawa tapi murah senyum .

'' Waduh terus kayak film india dong ! " Kataku pada ibu .

" Enyak !'' Kata ibu mengiyakan kataku .

'' Bukan kebo lagi !'' Ayah nyahut .

Ibu cerita lagi tentang ibu yang pas ada di daerah Bogor bingung berbahasa sunda dan saat ngasih ongkos buat bayar angkot malah bingung menjelaskan kepada abang sopirnya karena memang terlalu jawa dan sekarang bahasa ibu campuran .

'' Bilangnya saya itu bayar kaleh ! Kaleh ! Kaleh ! '' Kat ibu ngotot seakan ada pak sopir didepan dirinya .

'' Terus ? '' Kataku .

'' Terus ai si sopir diam teman ibu yang jelasin , bilang dia mah dua bang ! '' Kata ibu lalu kami tertawa bersama .

Termasuk dengan ibu yang saat di daerah mana gitu aku lupa , Intinya di bogor .

???

Malam yang sunyi di malam sepi tak seperti biasanya .................

Seseorang tengah duduk di atas sebuah papan di samping rumah kecil kami . Sementara ikan di ember mulai bergerak maju dan berenang renang , jangkrik jangkrik mulai bernyanyi .

Episode sebelumnya ..................

???

Percakapan diriku dengan ayah .

Aku masih begadang hingga malam dan ......

Ayah mulai menulis dengan huruf jawa tradisional tulisan aksara jawa .

Yang maksudnya adalah " aku kuwi bapak " dan yang bagian bawah '' Aku kuwi ugi anak '' yang maksudnya dalm bahasa Indonesia adalah ayah dia adalah ayahku tapi beliau juga pernah menjadi anak kecil seperti aku ( penjabaran ) .

" Kabeh iku Mbak seng nglakoni , ora bapak neng kuwe kudu ngerteni yen bapak iku ngekei pituduh kuwi ngeh mesti wonten manfaatipun " Ibu tiba-tiba mendadak anda di samping ayah aku kaget .Tetapi hal itu biasa bagiku jadi tidak lagi suatu hal yang aneh jika ibu muncul tiba-tiba seperti itu .

Aku malas menjawab hanya berkata '' Ngeh ! '' Maksudnya '' Iya !'' Yah sebwtulnya yang dibicarakan seluruhnya seperti menyangkut moral saja . Aku rasa .

???

Dijalan Pahlawan seorang gadis seumuranku menoleh ke kiri , ke kanan dan ke belakang . Dia terus menerus menengok tak tahu aku lagi ngapain dia , tapi kelihatanya menunggu bis ( umbalan ) dia terus menerus menengok kesana kemari .

'' ngapain ? " Tanyaku memakai bahasa Indonesia maklumlah aku kalau bicara suka memakai bahasa campuran tak tentu kadang pakai agak ngapak seperti itu .

"Nunggu bis '' Kata gadis itu tanpa menoleh . Sejak saat itulah aku penasaran dengan gadis itu , bukan karena apapun , tapi karena matanya yang berwarna coklat itu bagiku sangat menarik dan sangat cantik malahan .

Dia misterius dan sangatlah membuat aku penasaran tapi aku selalu saja tak bisa ditipu oleh matanya itu , kalau kata orang yang aku kenal dan namanya tidak mau aku sebut '' gelis gelis demit dedemit !" Mungkin maksutnya cantik cantik hantu hati hati loh . Aku hanya diam memandang gadis itu melambaikan tanganmu padaku sedangkan aku hanya dapat diam tanpa gerak lain selain senyum di bibir coklatku .

Sementara itu ...........................

???

"Ayah aku nyuwun ngertos pareng ? " Tanyaku pada ayah yang sedang enak meminum kopi buatan mbokne ( ibu sayang) maksudku adalah '' Ayah aku mau tanya boleh tak ? "

Ayah hanya diam , lalu ku tanya lagi pada beliau pakai bahasa Indonesia

" Kenapa para bangsawan di film kok pada kalah sama rakyat biasa ?''

'' Kan Dia yakin kalau akal pikiran dan hati itu berbeda !'' Kata ayah .

Aku tidak paham , tetapi kalau kalian paham tolong kasih tahi saya artinya apa ?

Kami menonton film hingga larut membicarakan soal bibi yang pernah terkena penyakit lupus eritematosus sistemik ( termasuk kedalam penyakit autoimun ) yakni penyakit yang menyerang imunitas tubuh atau penyakit yang mengkhianati tubuh boleh tidak ?

Yang di bahas adalah tentang kelangkaan penyakit itu dan tentang bibi yang berhasil sembuh dan dapat bergerak dan aktif hingga kini bibi setiap beberapa waktu sekali harus pergi ke rumah sakit juga untuk cek kesehatan , sepertinya dokternya ragu bibi betulan sembuh atau tidak .

Namun diantara semua itu kelucuan mulai muncul .Ketika ibu cerita tentang masa lalunya dulu termasuk masa lalu ibu bertemu dengan ayah .

" Tahu tidak ? '' kata ibu padaku '' waktu ayah nikah sama ibu , greget banget ! '' Kata ibu semangat .

"Kenapa ?'' Tanyaku .

" Lha pas dia tidur yah kan kau nangis terus dia tak bangun juga sampai masnya ibu bangun terus nenangin kamu , masak ibu mau ngambil kau si ayahmu malah tanganmu ibu dipegang ?'' Kata ibu padaku , aku ketawa , ayah juga ketawa , sedangkan ibu tidak dia memang susah untuk ketawa tapi murah senyum .

'' Waduh terus kayak film india dong ! " Kataku pada ibu .

" Enyak !'' Kata ibu mengiyakan kataku .

'' Bukan kebo lagi !'' Ayah nyahut .

Ibu cerita lagi tentang ibu yang pas ada di daerah Bogor bingung berbahasa sunda dan saat ngasih ongkos buat bayar angkot malah bingung menjelaskan kepada abang sopirnya karena memang terlalu jawa dan sekarang bahasa ibu campuran .

'' Bilangnya saya itu bayar kaleh ! Kaleh ! Kaleh ! '' Kat ibu ngotot seakan ada pak sopir didepan dirinya .

'' Terus ? '' Kataku .

'' Terus ai si sopir diam teman ibu yang jelasin , bilang dia mah dua bang ! '' Kata ibu lalu kami tertawa bersama .

Termasuk dengan ibu yang saat di daerah mana gitu aku lupa , Intinya di bogor .

???

Malam yang sunyi di malam sepi tak seperti biasanya .................

Seseorang tengah duduk di atas sebuah papan di samping rumah kecil kami . Sementara ikan di ember mulai bergerak maju dan berenang renang , jangkrik jangkrik mulai bernyanyi .

???

Episode yang sekarang ......

Dia adalah seorang yang lemah lembut lagi sangat periang , keha gatau ada dalam seluk-beluk keluarganya hingga suatu masalah terjadi termasuk amukan dari sang ayah yang harus ia tampa setiap sang pemimpin keluarga itu sedang tidak enak hati ....

Itu adalah aku Permata indah gadis yang kini berusia 16 masih nanti pas bulan November tanggal 25 itu ulang tahunku , tetapi hingga kini oktober orang tuamu masih sibuk dengan pekerjaan mereka seolah tak peduli dengan apa yang aku lakukan .

Aku tahu semua yang mereka lakukan adalah untuk diriku namun bukan berati aku selalu menyukai apa pun itu yang mereka ingin aku lakukan .Aku bulan anak yang suka disuruh melakukan yang tidak kusuka , tetapi tetap aku lakukan karena itu adalah kewajibanku meski aku tak suka .Namun setelah aku melaksanakan kewajibanku aku merasa bahagia .Yang membuat aku tidak senang adalah kesepian yang aku rasakan tentang banyaknya temanku yang pergi dengan cara yang berbeda . Baik ada yang harus berpindah tempat ingga , terpisah karena sekolah dan lainnya . Karena aku bukan seorang yang mudahnya merasa nyaman dengan seseorang . Aku pemilih aku egois dan aku sangat mengaku akukan diriku aku tidak berbeda dari pada. seorang tanpa komitmen , dan jika kau tidak suka maka aku tak akan memaksamu untuk menyukainya .

Hal itu tak lepas dari masa lalu dimana aku yang dulu sungguh sangat tidak kopeten sangat sangat egois , tetapi aku ingin menjadi lebih baik dan ingin mencoba membuka diri pada mereka , dan ketika aku mulai tak sanggup memandang kepada mereka aku tak tahu apa yang harus aku lakukan .Aku sangat tertekan dengan masalah yang aku alami dalam kingkup 5 masalah yang bertubi-tubi kala itu dan tak ada yang mampu memahami diriku kecuali dia Nazila ( walaupun Nazila cenderung membela kepada Tata ) . Namun keinginan dia untuk merukunkan kamilah yang kelak akan menjadikan aku berubah menjadi lebih abil dari pada yang dulu .Risiko kita melakukan pertemanan dan berkumpul dengan keluarga . Kurasa ada pada rasa percaya , kejujuran , inisiatif kita terhadap sesuatu dan terhadap bagaimana kita mengahadapi suatu permasalahan . Pandan yang negatif itulah yang membuat masalalu menjadi makin melebar , tetapi dalam waktu bersamaan ( hari yang sama maksudnya ) ke-lima masalah itu dapat teratasi Alhamdulillah .

Kehidupan yang dilalui tak lepas dari orang tua yang memberikan sesuatu pertama pada anak baik melalui tekanan maupun komite untuk maju dan berlaku lebih baik dan tidak abai satu sama lain .Hal itu juga yang membuat aku menjadi sangat kagum terhadap ayah dan ibu .

???

Meskipun aku terlahir dari pada keluarga yang biasa saja . Namun bukan berarti pengarahan yang diberikan oleh orang tuaku itu tidak berkualitas . Justru bagiku berbeda pandang ........... Ayah adalah sosok yang dapat menjaga diri .

Pernah suatu ketika ia bercerita jika memiliki daya tarik terhadap diriku selain aku juga anak yang sangat manis baginya , mungkin karena ia yang merawatku dari dini sehingga ia sangat mengerti aku . Termasuk pada parasku yang serupa dengan ibundaku yang tersayang . Aku sama sekali tak ingin memandang sebelah mata pada ayah , tetapi kurasa beliau pikir aku marah terhadapnya .

Aku tidak marah aku tidak sakit hari terhadap daya obsesinya terhadap wanita berdada . Namun aku merasakan kebingungan luar biasa terhadap apa yang ia lakukan selama ini kurasa hampir kepada hal mustahil ia punya hasrat demikian . Ia pria yang bertanggung jawab terhadap kami anak - anaknya juga terhadap ibu kami .Sehingga aku mereka tertekan dan hal itu bagiku berat meski tidak mengarah kepada kebencian . Hal yang sungguh sial sekaligus beruntung memiliki ayah yang sangat sayang pada kami sekalipun ia memiliki kekurangan yang bila disangkutkan pada orang selain aku dan ibu belum tentu menerima .

Sehingga semua itu yang memang harus diterima memang harus diterima ayah dulu sangat kasar dan sangat egonya sangat tampak .Namun kini begitu lemah lembut aku sangat bersyukur beliau telah berubah dan memiliki Ibadah yang dulunya memang terjaga termasuk ketika ia bangun pun sekarang lebih pagi .Dan well rasa Nazila pun sama seperti ayah dimana dia seorang yang sangat tekun .Tapi bermisteri bagiku yah selain dia orang yang tertutup soal kehidupan pribadi . Selain aku tak mau tahu dan tak mau ikut campur dalam urusan rumahnya . Maksudku bukan berarti aku tidak peduli , tetapi lebih kepada keluargaku saja kurang beres begini masak mau ngurusin yang lain .Yah segitu dulu cerita tentang "Aku tak sanggup memandang kepada mereka "

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience