Rate

canda tawa

Crime Series 240

setelah usai seperti acara biasanya sarapan pagi be-rsama di kamar kami makan di atas daun pisang ya-ng di taburkan oleh nasi hasil liwetan kami bersama dan juga di taburkan gorengan bala bala hasil racika-n bii rum yang biasa kami beli di depan kamar guru aparat pesantren kami, aku, Candra, nzat, dan k huda bersiap diri masing masing untuk pergi ke sekolah yang jaraknya tidaklah jauh dari kamar barokah kami
"Tok tok...njat"suara ketukan pintu di sambungkan lagi suara yang memanggil nama njat, suara yang sudah tak asing lagi yang sudah lama kami kenal yah pasti Angga, dimana ada njat pasti di situ ada Angga bagi kami njat dan Angga sudahlah seperti halnya adik dan abang yang berdarah dalam satu kandungan ibu walau kenyataannya berbeda ibu
"Woy saha dia... Ulang dei...lain ucapkeun salam... Moal di bere asup ku aing"Tegas k huda sambil menaikan suara levelnya
"Biasa aja k huda hehehe"kata Angga sambil cengengesan dan menuruti perintah k huda yang barusan di tegaskan
"Assalammu alaikum semuanya yang ganteng masihkami
ekan belum mandi... "Salam yang di ucapkan Angga dan di iringi cemohan yang membuat telinga kami tersentak oleh ucapan yang ujungnya membuat kami geli mendengarnya
"Jack...njat pegang tangan kanan kiri belum ngerasain x kuadrat level hottrod"kata Candra yang membuat kami tergoda hukuman atas Angga yang melecehkan cemohan yang barusan berapa detik di timpal pada kami bertiga
"Ahh kena llu "kataku sambil memagang tangan kanan dengan erat oleh kedua tanganku dengan keras dan tangan kiri Angga di pegang njat
"Cepat Candra mumpung badannya sehat belegig tonggongna make jurus x kuadrat level hottrod"kata njat sambil semangat mengucapkannnya
Sudah tepat berada di belakang badan Angga candra mengayunkan tangan yang di kepel ke arah tonggong angga
"Bruukkk"suara tonggong Angga yang di beligig oleh candra
"Hahaha"aku,candra,njat dan k huda riang tertawa berjamaah melihat aksi Candra dan ekspresi wajah Angga yang membuat kami berempat tertawa terbahak bahak mengisi suasana kekosongan kamar yang berubah suasana kamar menjadi warna warni
"Ampun da"kata Angga sambil meringkik sakitnya yang tidak jauh parah hanyalah sakit kebohongan belaka
"Hahaha macem 3 sih llu berani meleceh ke kobong barokah 2,sekali macem tiga sikat habis"jelas Candra sambil tertawa dengan gelinya melihat wajah Angga yang meringik karna beligikan hot rod maut candra
"Woy berisik tetangga lagi konsentrasi makan jamaah harap tenang"bilang aceng yang memunculkan wajahnya dengan tiba tiba
"Haha sabodo aceng"kata njat yang masih belum berhenti tertawa
"Aceng di ajak kga maen sambung sambung wajah llu mirip jaringan muncul secara tak terduga"bilang Candra sambil tertawa melihat ekspresi wajah angga yang masih meringik
"Kenapa llu ngga"kata aceng menatap ekspresi wajah Angga yang meringkikan
"Gue di beligig ceng sama Candra"bales Angga
"Bales ngga apa gue yang bales lagi"kata aceng sambil menawarkan diri untuk membalas belegig yang Angga terima dari aceng
"Buuuk"suara belegik dari aceng
"Anjirrrrr,kenapa llu ke gua aceeeeengg"kata Angga
"Heh sorry ngga wrong yah,haha"bales aceng yang di iring logat bahasa inggris sambil tertawa melihat ekspresi wajah Angga yang naik level
Kobong barokah 2 tertambah suasana cerianya oleh gelakan tawanya yang warna warni sambil menatap ekspresi wajah Angga yang meringiknya naik level 4G
"astagfirullah al adzim ie barudak lain geura siap siap ke sekolah kalakah masih ngejonggrok di jero kamar"kata bang kiwil yang memunculkan wajah di depan pintu kamar barokah 2
"Maaf bang, bubar musyawarah jalan"kata k huda menitahkan aku, njat ,Candra dan aceng untuk bubar bersiap diri masing masing ke sekolah
"Ie dei kolot kolot pengseniorna lain ngajaran nu bner kana adik kelasnya"kata bang kiwil sambil memperlihatkan wajah marahnya yang sudah biasa kami lihat
"Maaf bang,ini juga udah siap berangkat"kata k huda sambil mengambil sepatu vansnya yang di taruh di pojok kamar dekat peralatan mandi kami lalu memakainya sepatu
"Ya udah awas yah klo pada telat"kata bang kiwil sambil mengancam kami agar tidak sekolah lalu pergi dari arah kamar kami menuju kamar aparat dan k huda berang ke sekolahnya
Aku Candra dan njat berlomba lomba merapihkan diri dengan sesuai gaya masing masing dan Angga terlihat duduk santai sambil tersenyum kepada kami bertiga atas mendapatkan kemarahan dari bang kiwil, jarum detik jam tetap berjalan dua menit telah berlalu ,sosok seorang yang datang dari barat memunculkan sosoknya di depan pintu yang terbuka di kamar kami yang sudah jelas tak asing lagi bagi kami dalam teman sekelas berambut keriting yang meringkel,berbadan gemuk plus dan masih keturunan al idrus, yang mengenakan baju pramuka dan memakai tas cangklongnya yah sudah pasti topan yang memiliki rambut kriting meringkel, berbadan gemuk plus dan masih mempunyai darah keturunan al idrus di dalam kelas kami
"Assalammu alaikum hay para mayat yang masih hidup"sapa topan di iringi senyuman ciri khas pribadi yang di miliki dan tidak di miliki oleh sekelas
"Wa alaikum salam "bales salam dari topan dari kami berempat secara serentak jamaah
"Ya allah bencana apa lagi yang kau datangkan kepada kami"timpal Angga sambil mengangkat tangannya dan menatap wajahnya ke atas langit kamar kami
"Woy Angga berdoa ngadep ke barat bukan ke Utara"kataku mengingatkan Angga dalam adab berdoa
"Jack mending didik tuh anak kepinterannya udah kaduluarsa"kata topan sambil menunjukkan aku sebagai guru angga
"Idih Gue jadi guru angga jangankan di gaji make uang di kasih seremeh nasi juga kga"balesku kepada topan yang barusan mengajukan diri saya untuk menjadi guru angga
"Astagfirullah al adzim ie barudak lain geura siap siap berangkat ke sekolah kalakah masih ngejogrok di jero kamar"kata aceng dengan tiruan ucapan bang kiwil yang muncul secara tidak terduga di depan pintu yang terbuka di kamar kami, dengan terlihat rapih dari ujung atas sampai kebawah
"Hust cepet cepet nanti wajah bang kiwil muncul lagi"kataku sambil memberi isyarat kepada temanku berlima
Aku, njat, candra dan angga keluar dari kamar kami lalu candra menutup pintu dan menggembokan pintu kamar setelah selesai kami berenam berangkat sekolah bersama yang jaraknya dekat dengan kami hanya melewati sekolah mdi balong depan mdi,lapangan futsal belakang kelas tiga kami lalu ahirnya tiba di depan pintu dan kami menatap kepala sekolah mts di depan mata kami
"Assalammu alaikum bu"salam kami kepada bu yuyu secara bersamaan dan bersalaman secara gantian
"Eh eh than, Candra jangan dlu duduk yang barusan terlambat harap berdiri di depan papan tulis"bilang bu yuyu yang mengingatkan kami berenam yang terlambat agar berdiri di depan papan tulis
Mulai dari arah Selatan sampe ke Utara topan, acen- gangga, njat,Candra dan aku di hampiri bu yuyu satu persatu untuk jidatnya di tulis huruf x memakai sepi-dol, setelah kami berenam selesai mendapatkan Ta-nda tangan dari kepala sekolah kami, kami di perbo-ehkan untuk duduk, setelah aku duduk di kursiku yang seperti biasanya di barisan meja ketiga kebelakang dekat dengan jendela kanan ruang kelasku kulihat sosok bang kiwil muncul di depan pintu yang terbuka sambil menatap kami, lalu balik lagi ntah berjalan kemana mungkin hanya mengecek setiap kelas,kuingat jadwal di hari ini pelajaran pertama di hari sabtu adalah pelajaran ski seharusu-snya bp toing yang ngajar tapi tak apalah biar bu yuyu saja yang ngajar bagiku serasa adem, tenang, damai dan bahagia di saat bu yuyu yang ngajar hanya sekedar mengisi kekosongan waktu karna guru yang tugas ngajarnya tidak hadir untung saja di hari ini yang ngajarnya guru yang mengerti jika bukan serasa lebih baik bolos pelajaran dan nongkr-ong di belakang sekolah ma yang seperti biasanya basecamp kami nongkrong,detik detik tetap berjala-n satu jam kemudian berganti guru hawa siang memanasnya mulai terasa menaik kupandangi lapangan futsal yang kosong.
"Woy ntar pada ngumpul di kantor kemerdekaan kita"kata aceng memberi isyarat kepada kami berlima agar kumpul di tempat biasanya,
"Emang ada apa ceng"kata njat dengam penasaran
"Rapat nasional njat"bales aceng
"Kantor kemerdekaan di mana ceng"kata topan penuh dengan penasaran
"Di belakang sekolahan"bales aceng
"Kantor kemerdekaan, kantor kemerdekaan bilang aja sih gubuk"bales Candra kepada aceng
"Haha kerenan dikit lah"balas aceng kepada candra
"Woy jack mna prolokmasinya udah di tulis belum"kata topan yang duduk di depanku, dan aku hanya menggelengkan kepala dan topan memahaminya lalu berpaling wajahnya.
"Njat gue pinjem buku llu bentar"kataku kepada njat yang duduk di belakangku samping angga
"Buat apa jack"kata njat balik nanya kepadaku
"Udah pinjem bentar doang 3 mnit juga beres"kataku agak memaksa
"Ya udah ambil nih"kata njat sambil menyerahkan bukunya, kubuka bukunya pas pada tengahnya lalu ku ambil dua lembar kertas kubalikan lagi pada yang punyanya
"Kurang ajar banget luh jack malah kertas gue yang di ambil"kata njat sambil mengerang
"Kali kali ke llu jadi orang baik sama gue"kataku
"Heh emang llu gk ngersa di kobong gue baikin di sekolah …"kata njat lalu disambung olehku
"Perhitungan llu sama gue"kataku langsung njat diem membisu
Ku ukir rangkaian kata kata abjad di dalam pikiranku membuat kata kata prolokmasi

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience