Layla menatap bosan ke arah ayahnya sambil menunggu apa yang akan di bicarakan oleh ayahnya kepadanya.

" Ayah cepatlah bicara, aku tidak punya waktu banyak!! " Layla sangat kesal melihat ayahnya yang belum saat ini mengeluarkan suaranya.

" Ekhem Layla putri ayah, ayah ingin menjodohkanmu dengan pangeran dari kerajaan vampir di utara. "

Seakan ada meteor yang menabrak keras kepala Layla.

" Apa menjodohkanku apa aku tidak salah dengar??!! " Layla berharap tadi itu mimpi.

" Ayah ingin menjodohkanmu dengan salah satu pangeran disana. "

" Sudah cukup, aku tidak ingin hidupku selalu di atur. Aku sudah dewasa untuk mencari pasanganku. " Layla menatap kesal ke arah ayahnya hingga kedua taringnya muncul.

" Ayah hanya ingin kau bahagia itu saja Layla. "

" Sampai kapan pun aku tidak mau di jodohkan oleh siapa pun!! " Layla pergi meninggalkan ayahnya yang diam mematung.

" Tapi kau akan segera menjadi seorang ratu!! "

" Aku tidak peduli, yang penting aku tidak mau di jodohkan. " Layla menutup keras pintu kamarnya hingga menimbulkan bunyi yang memekak di telinga.

Ayah Layla memijit pelipisnya yang melihat putrinya yang sangat keras kepala.

" Aku harus apa Helena, putrimu sangatlah keras kepala. " Ayah Layla menatap foto besar seorang wanita cantik.

Helena adalah ibu Layla yang meninggal karena melahirkan Layla. Ayahnya cukup frustrasi mendengar istrinya Helena meninggal tapi karna dia tidak ingin kehilangan keluarganya untuk yang kedua kalinya maka dia berjanji akan menjaga juga mengawasi Layla hingga dia menjadi seorang pemimpin di kerajaannya.

Sedangkan Layla yang berada di dalam kamar mengucap banyak kata aneh yang berarti dia sedang kesal.

" Enak saja pak tua itu ingin menjodohkanku. "