13

Romance Series 394

Di rumah pak kyai Abdullah,

Masih di teras depan rumah pak kyai Abdullah..

"Alhamdulillah ada kamu van disini", kata Fitroh.

"Haaaa maksudnya a ?", tanya Rivan dengan heran.

"Sudah yuk masuk saja dulu nanti biar aa jelaskan dan abah juga mau ngomong dengan kamu", jawab Fitroh.

Di ruang tamu..

"Assalamu'alaikum", Kamil, Fitroh, dan Rivan memberikan salam pada pak kyai Abdullah, umi Fatimah, dan Titah.

"Wa'alaikumussalam", pak kyai Abdullah, umi Fatimah, dan Titah menjawab salam dari Kamil, Fitroh, dan Rivan.

"Umi buatkan minum lagi ya bi untuk Rivan dan Kamil", kata umi Fatimah.

"Muhun umi"

(Iya umi), sambung pak kyai Abdullah.

"Oh ya Rivan sepupu kamu namanya siapa ?", tanya pak kyai Abdullah.

"Maaf sebelumnya pak kyai, sepupu saya yang mana ya ?", tanya Rivan juga.

"Sebentar ya van, tah, troh, yang mana ?", tanya pak kyai Abdullah lagi.

"Maaf pak kyai Abdullah biar aa yang menjawabnya", jawab Titah.

"Oh ya, Fitroh silahkan di jawab", kata pak kyai Abdullah.

"Oh baik bah..", sambung Fitroh.

"Sepupu kamu yang datang ke acara lamaran kamu di pesantren darussalam kemarin van", jawab Fitroh.

"Oh, itu mbak Nuzy, a namanya", kata Rivan.

"Oh, jadi seperti ini van, bapak ingin menta'arufkan Fitroh dengan sepupu mu, bisa kamu minta orang tua mu dan sepupu mu untuk ke pesantren darussalam lusa ?", tanya pak kyai Abdullah lagi.

"InsyaAllah bisa pak kyai, nanti saya akan mengabari pak kyai segera", jawab Rivan lagi.

"Baik, bapak tunggu kabar kamu ya besok", kata pak kyai Abdullah.

"Iya pak kyai Abdullah", sambung Rivan.

"Alhamdulillah adzan dzuhur", kata Titah.

"Sudah dzuhur yuk kita ke masjid untuk jama'ah", sambung pak kyai Abdullah.

Di masjid pesantren darussalam..

"Sebentar lagi a Fitroh akan segera menikah, itu tandanya sebentar lagi saya akan segera menikahi Titah, jadi gak sabar untuk menikahi Titah", kata Kamil.

"Kamu gak akan menikahi Titah, mil, Titah adalah milikku", sambung Fandi.

Di depan masjid pesantren darussalam..

"Tah..", kata Fitroh.

"Muhun a, aya naon ?"

(Iya a, ada apa ?), tanya Titah.

"Aa mau berterimakasih sama kamu, kamu sudah membantu aa", jawab Fitroh.

"Oh iya a, sama-sama", kata Titah.

"Assalamu'alaikum", Aisyah memberikan salam pada Titah dan Fitroh.

"Wa'alaikumussalam", Titah dan Fitroh menjawab salam dari Aisyah.

"Dia Siapa ya ?", tanya Fandi.

"Tah yuk kita ke pesantren", kata Aisyah.

"Oh iya mbak duluan saja, nanti Titah menyusul", sambung Titah.

"Namanya Aisyah, temannya Titah", jawab Kamil.

"Oh..!!", seru Fandi.

"Iya Fandi", kata Kamil.

"Kamu suka sama dengan Aisyah, kalau memang suka sama dengan Aisyah, saya bisa membantumu ?", tanya Kamil.

"Terimakasih atas tawaran bantuannya mas Kamil, tapi tidak perlu, karena saya hanya menginginkan Titah kembali pada saya", jawab Fandi.

"Eh dengar ya, Titah itu dari kecil sampai saat ini punya saya", kata Kamil.

"Oh ya kita lihat saja nanti, siapa yang akan di pilih oleh Titah", sambung Fandi.

"Kamu nantang saya ?", tanya Kamil.

"Iya, bagaimana siap gak kamu untuk kalah ?", tanya Fandi lagi.

"Saya kalah darimu, gak mungkin, dan saya pastikan Titah akan menjadi milikku dan akulah pemenangnya, karena dia memang tercipta hanya untukku, catat itu baik-baik", jawab Kamil lagi.

"Haduh Kamil dan Fandi lagi, pasti mau ribut lagi ini seperti kemarin", kata Fitroh yang melihat Kamil dan Fandi bersama.

"Oke, kita bersaing untuk mendapatkan Titah", kata Fandi.

"Oke deal..", sambung Kamil.

"Oke deal..", kata Fandi lagi.

"Kita ke sana yuk, tah, syah", kata Fitroh lagi.

"Yuk a..", sambung Titah dan Aisyah.

"Assalamu'alaikum", Titah, Aisyah, dan Fitroh memberikan salam pada Kamil,Rivan, dan Fandi.

"Wa'alaikumussalam", Kamil, Rivan, dan Fandi menjawab salam dari Titah, Fitroh, dan Aisyah.

"Kalian ngomongin apa, pasti sedang berdebat ya kalian, hayo ngaku ?", tanya Fitroh.

"Enggak ada apa-apa kok a", jawab Kamil.

"Oh..!!", seru Fitroh.

"Awas ya kalau kalian ribut lagi kaya kemarin", kata Fitroh.

"Iya a..", sambung Kamil dan Fandi.

"Oh ya a, saya dan Aisyah ke kamar duluan ya, samil", kata Titah.

"Iya satah, ada apa ?", tanya Kamil.

"Jangan lupa ya hari ini", jawab Titah.

"Hari ini, memangnya ada apa tah ?", tanya Rivan.

"Ada deh", jawab Titah.

"Tau kepo hu..", kata Kamil.

"Iya tah, ke kamar duluan saja, istirahat, biar nanti sore kamu gak kecapekan", sambung Fitroh.

"Assalamu'alaikum", Titah dan Aisyah memberikan salam pada Kamil, Rivan, Fitroh, dan Fandi.

"Wa'alaikumussalam", Kamil, Rivan, Fitroh, dan Fandi menjawab salam dari Titah dan Aisyah.

Di asrama putri,

Di kamar Titah, Aisyah, dan Rona..

"Oh iya Tah", kata Aisyah.

"Iya mbak, kenapa ?", tanya Titah.

"Tadi kamu ngomongin apa sih, di depan masjid pesantren ?", tanya Aisyah.

"Yang mana ya mbak, Titah lupa ?", tanya Titah lagi.

"Itu loh yang kamu omongin sama Kamil, yang hari ini loh, apa ?", tanya Aisyah lagi.

"Oh itu ke pasar, untuk sahur besok mbak", jawab Titah.

"Oh ke pasar..", kata Aisyah lagi.

"Maaf tah, mbak Aisyah", kata Rona.

"Iya", sambung Aisyah.

"Iya mbak Rona, ada apa ?", tanya Titah lagi.

"Tadi saya dengar kalian ngomongin soal pasar, memangnya boleh keluar pesantren ya ?", tanya Rona.

"Oh iya benar, biasanya kalau mau puasa di perbolehkan untuk ke pasar, untuk belanja sahur dan buka puasa di pesantren darussalam", jawab Aisyah.

"Oh gitu, kira-kira saya boleh gak ya ikut ke pasar, ada yang ingin saya beli soalnya ?", tanya Rona lagi.

"Boleh", jawab Aisyah lagi.

"Jam berapa mbak kita berangkat ?", tanya Rona lagi.

"Biasanya tunggu Kamil ke sini", jawab Aisyah lagi.

"Oh..!!", seru Rona.

Di rumah pak ustaz Ubaidillah,

Di teras depan rumah pak ustaz Ubaidillah..

"Saatnya samper Titah", kata Kamil.

"Mil, mil..", pak Ustaz Ubaidillah memanggil Kamil.

"Muhun yah"

(Iya yah), jawab Kamil.

"Hayang kamana anjeun mil ?"

(Mau kemana kamu mil ?), tanya pak ustaz Ubaidillah.

"Hayang papag Titah, kunaon yah ?"

(Mau jemput Titah, kenapa yah ?), tanya Kamil.

"Teu naon, nya atos ditu papag Titah, bapa jeung abah menunggu di hareup pesantren nya"

(Tidak apa, ya sudah sana jemput Titah, ayah dan abah menunggu di depan pesantren ya), jawab pak ustaz Ubaidillah.

"Muhun yah"

(Iya yah), kata Kamil.

"Assalamu'alaikum", Kamil memberikan salam pada pak ustaz Ubaidillah.

"Wa'alaikumussalam", pak ustaz Ubaidillah menjawab salam dari Kamil.

Di depan masjid pesantren darussalam..

"Itu kan Kamil, mau kemana ya dia, harus saya ikuti, jangan-jangan dia mau menemui Titah, wah gak bisa ini, gak bisa saya biarkan", kata Fandi.

Di depan asrama putri..

"Astaghfirullahalazim, saya lupa kalau ini kan kawasan terlarang, duh bagaimana cara saya memanggil Titah ya, aha.., ada Rahayu, Eka, dan Putri tuh, minta tolong mereka saja lah", kata Kamil.

"Tuh benar kan, dia ke sini untuk bertemu dengan Titah", sambung Fandi.

"A..", Rivan memanggil Fitroh.

"Muhun van, aya naon ?"

(Iya van, ada apa ?), tanya Fitroh.

"Eta a"

(Itu a), jawab Rivan.

"Eta naon van ?"

(Itu apa van ?), tanya Fitroh lagi.

"Iku Fandi, pasti nantinya ribut meneh karo Kamil"

(Itu Fandi, pasti nantinya ribut lagi dengan Kamil), jawab Rivan lagi.

"Muhun leres anjeun, atos urang ka ditu wae yuk"

(Iya benar kamu, sudah kita ke sana saja yuk), kata Fitroh.

"Yuk", sambung Rivan.

"Haduh ada Rivan dan a Fitroh lagi, jangan-jangan mereka sudah tau kalau saya mau menghampiri Kamil lagi, cari aman saja deh saya, saya kembali ke kamar saja deh", kata Fandi yang melihat Rivan dan Fitroh.

"Loh, loh, loh..", kata Rivan.

"Kunaon van ?"

(Kenapa van ?), tanya Fitroh lagi.

"Itu loh a, Fandi lihat kita kok langsung pergi gitu saja sih", jawab Rivan lagi.

"Iya ya benar apa kata kamu van, jangan-jangan benar lagi van kalau Fandi tadi mau menghampiri Kamil, lalu melihat kita ada di sini dia pergi deh", kata Fitroh lagi.

"Mungkin a, bisa jadi", sambung Rivan lagi.

"Ya sudah kita samper Kamil saja yuk van", kata Fitroh lagi.

"Yuk a", sambung Rivan lagi.

"Assalamu'alaikum", Kamil memberikan salam pada Rahayu, Eka, dan Putri.

"Wa'alaikumussalam", Rahayu, Eka, dan Putri menjawab salam dari Kamil.

"Kak Kamil, ada yang kami bantu kak ?", tanya Putri.

"Ada", jawab Kamil.

"Apa itu kak ?", tanya Rahayu lagi.

"Tolong panggilkan Titah dong, bilang saya sudah ada di depan asrama putri, gitu ya", jawab Kamil lagi.

"Oh iya kak", kata Eka.

"Assalamu'alaikum", Fitroh dan Rivan memberikan salam pada Kamil.

"Wa'alaikumussalam", Kamil menjawab salam dari Fitroh dan Rivan.

"Eh aa, Rivan, ngapain kalian berdua disini ?", tanya Kamil.

"Loh kok kamu yang tanya kita sih mil", keluh Fitroh.

"Iya, seharusnya kita yang tanya ke kamu kali, kamu ngapain disini, di depan asrama santriwati, kalau kita mah memang lewat sini sekalian ngontrol anak baru, si Fandi, ya kan a ?", tanya Rivan.

"Iya, benar tuh apa kata Rivan, kamu ngapain disini ?", tanya Fitroh.

sudah terbit ya

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience