Aera
Aku kalihkan pandangan ke luar tingkap kelas . Berangan , mungkin ?
" Hai . "
Aku kalihkan kepala ke arah sang empunya suara . Jimin .
" Happy birthday . Sorry , saya tak ada hadiah . " kata Jimin lalu mengeluarkan sticky note berwarna kuning .
" It ' s okay . " aku tersenyum segaris .
" Tengok apa tu ? "
" Masa depan , maybe ? "
Jimin tergelak kecil . Aku pandang mukanya .
" Kenapa gelak ? "
" Nothing . " kata Jimin sebelum membelakangi aku .
" Nak tengok masa depan tak payah tengok tingkap , tengok saya pun dah cukup . " katanya sebelum beredar .
Aku tersentak . Mungkin salah dengar .
" Hoi , cepatlah ! " aku kalihkan kepala ke arah suara tersebut .
" 5 minit . "
???
" Kau nak makan apa ? "
" Tak payah aku balik rumah nanti aku masaklah . " aku masih memepertahankan jawapan aku . Bukannya aku tidak tahu Jungkook kalau belanja makan bukannya dekat kedai mamak . Selagi mana boleh mahal , mahallah ia .
" Aku tanya kau 15 kali dah kot wei . "
" Jawapan aku tetap sama . Tak nak ! " aku mula menyusun langkah ke pagar sekolah .
" Aera !! " aku mengalihkan kepala aku ke arah empunya suara , Jimin .
" Nah . " katanya sambil menghulurkan bun coklat .
" Tak apa , awak ambillah . Awak yang beli jadi awak yang makan . "
" Saya tahu ni fevret awak . Ambillah . " Jimin pandang bun tersebut lalu meletakkan ia di tapak tangan aku .
" Kalau macam tu , terima kasih . "
" Aku yang offer kau benda mahal kau tolak . Dia offer benda murah laju ke kau ambil . Humph !! " kata Jungkook .
" Apa dia ? " soal Jimin .
Aku lantas , menarik tangan Jungkook sebelum lari .
" Dia ni tak sihat tu cakap merapu sikit . Okey , bye !! " laung aku dari jauh .
Share this novel