Rate

Chapter 1 - Friend Stamp

Romance Series 411

Benar, buatlah bunga di hatiku ini mekar dan aku ingin lihat apakah itu bunga yang indah serta menakjubkan atau bunga yang beracun dan siap untuk dimusnahkan.

-Putri Cosinus-

"Saucy, cobalah jika kamu bisa karena aku yakin pangeran di hadapanku akan menyerah sebelum membuat bunga di hatiku bermekaran." Terang putri cosinus sembari mendekatkan wajahnya pada pangeran saucy dan melihatnya.

"Apa kalian puas saling tatap menatap? huh?" ucap kinan yang berdiri di samping Bunga dan menyela pembicaraan mereka.

"HIAAAAAA ... Pangeran Saucy! Kau sudah kelewatan kali ini! jangan dekat-dekat dengan putri kami!" teriak dellon yang masih berdiri diantara para cosiners.

"Hei!! Kau kira pangeran saucy kami semudah itu apa bakal suka sama putrimu?" Kata bonita yang berada di antara para sauluv.

Pangeran Saucy yang tak tahan dengan keributan itu, mulai memalingkan tatapannya dari Bunga dan berdiri tegak sembari membalikkan badan ia berkata,

"Sauluv. Jadilah fans yang bermartabat dan jangan timbulkan kegaduhan! mengerti! Mari kita pergi karena bel sekolah akan berbunyi." Ucap pangeran saucy.

"Aaaaaa ... Mau dilihat darimana saja dia tetep ganteng!" Teriak salah satu fans diantara kerumunan sauluv.

Tanpa mempedulikan Cosinus yang berada di belakangnya, ia memberikan senyum cerah lalu mulai berjalan meninggalkan bunga.

Putri kos, kau wanita yang menarik, Pikir pangeran Saucy di tengah perjalanannya menuju ke kelas 12 IPA 1. Para sauluv yang berkumpul, mulai kembali ke kelas mereka masing-masing.

Putri Cosinus yang masih berdiri di depan kelas 11 IPA 1 bersama kinan, melangkahkan kakinya dan masuk ke kelas. Saat itulah para cosiners juga memasuki kelas mereka.

*Teng ... Teng .... Teng*

Bel sekolah berbunyi dan saatnya bagi para siswa memasuki kelasnya masing-masing.

Yup, pangeran Saucy dan Putri Cosinus selalu menerapkan peraturan bagi fans mereka untuk belajar tertib dan taat pada aturan yang ada serta berprestasi. Maka dari itu, banyak diantara anggota sauluv dan Cosiners yang menjadi murid dengan peringkat atas.

Pelajaran berlangsung dan seperti biasanya, Bunga menjadi murid yang dibanggakan oleh para guru. Ia selalu menjawab pertanyaan ketika di tanya oleh guru.

"Hei, kau ini menjawab semua pertanyaan. Sisakan dong buat yang lain!" terang kinan dengan bisik kecil dan mulai bersikap tegas pada Bunga.

"Salah siapa, mereka yang telat mengangkat tangan. Siapa cepat dia dapat dan itu hukum alam, kinan." Jawab Cosinus yang berbisik dan berusaha beralasan.

"Kau bikin kesal ya!" ungkap kinan yang mulai mengeraskan suaranya.

"Stttt ... Ada guru jadi jangan protes." Ucap Bunga yang tak mempedulikan perkataan sahabatnya dan memilih untuk fokus pada pelajaran yang diterangkan oleh guru di depan kelas. Maaf, untuk ilmu aku tak bisa mentolerir karena hidup adalah kompetisi, Pikir Bunga sembari menulis catatan yang guru catat dan terangkan di papan tulis.

***

*Teng ... Teng ... Teng ...*

Bel sekolah kembali berbunyi dan saatnya dimana para siswa untuk mengakhiri pelajaran serta pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Baiklah, mari kita sudahi sampai disini anak-anak. Jangan lupa, pulangnya hati-hati ya." Terang guru Kimia yang berada di kelas 11 IPA 1.

"Ya, bu ..." Jawab siswa yang berada di kelas.

Siswa sekelas pun mulai bersiap-siap untuk pulang. Dan beberapa diantaranya telah pergi meninggalkan kelas. Namun, berbeda dengan bunga yang masih mengemasi barang-barangnya bersama kinan.

Pangeran Saucy yang lewat di kelas Bunga, tak sengaja melihatnya sedang berkemas. Ia menghentikan langkahnya sembari memandang ke arah kelas bunga dan berkata,

"Putri Kos, kemarilah!" perintah pangeran saucy yang menunggu di depan kelas 11 IPA 1.

"Nggak mau! ngapain kamu nyuruh aku kesitu?" jawab putri kos yang menengok ke arah saucy begitu namanya dipanggil.

"Oke, kalo gitu tandanya kamu menyukaiku." Teriak pangeran saucy yang penuh percaya diri.

Dengan cepat, Bunga berlari kecil dan menghampiri pangeran saucy lalu membungkam mulutnya dengan telapak tangan kanannya dan berkata, "Bisa diem nggak? L-agipula, kok bisa kamu bilang gitu? Itu rumus darimana?"

Bunga yang menyadari bahwa tangannya membungkam Mulut Pangeran Saucy, bergegas melepaskannya.

"Okke, ya kan itu cuman asumsiku dan setiap orang punya hak untuk beransumsi kan?" ujar Pangeran Saucy yang berusaha beralasan.

"Saucyyyy ... Hiiiihhhh Kamu nyebelin tau nggak!" terang bunga dengan rasa kesal sembari mengepalkan kedua tangan.

"Sttttt ... Kamu nggak boleh membenciku. Tau kan di drama atau film mereka yang saling benci akan jadi cinta dan yah aku nggak mau cinta sama kamu." Jawab Pangeran Saucy dengan rasa percaya dirinya.

"Kamu pikir aku mau apa cinta sama kamu? Aku juga ogah!" terang bunga sembari memalingkan wajahnya dengan kesal.

"Okay, gimana kalo kita temenan aja?" tanya Pangeran saucy yang mencoba membujuknya.

"Kalo aku nggak mau juga gimana?!" terang bunga dengan kesal. Kenapa sih Saucy selalu saja menggangguku? Huh, bikin kesel aja,Pikir Bunga dengan wajah cemberut yang ia berikan.

"Kalo gitu kamu menyukaiku." Terang Pangeran Saucy yang sempat membuat Bunga lebih kesal.

"Kata siapa?!" Ujar putri kos yang tak setuju dengan pendapat Rey.

"Kata pangeran saucy dong." Jawabnya sembari senyum menyeringai yang ia berikan.

"......." Sial, aku nggak bisa ngomong lagi. Dia kenapa sih pinter beralasan huh!, Pikir sang gadis cantik yang mematung di depan Rey.

"Ok, kita teman sekarang. Jadi, gimana kalau meresmikannya?" ungkap pangeran Saucy.

"Emang ada cara meresmikan pertemanan?" tanya Bunga yang mulai penasaran akan perkataannya.

"......"Pangeran Saucy hanya memalingkan wajahnya dari Bunga. Ia kemudian mulai melangkahkan kakinya dan meninggalkan Putri Cosinus tanpa sepatah katapun yang ia lontarkan.

Ketika sang pangeran saucy berjalan menjauhi Bunga, ia mulai berteriak dan berkata ,"PUTRI KOS, TEMUI AKU DI LAPANGAN BASKET!! jika kau tak datang, tandanya kau menyukaiku." Teriak pangeran Saucy yang mulai melanjutkan langkahnya.

"H--ii--aaa .. Beraninya ya kamu menyuruh seorang Putri menghampirimu? Aku wanita yang jual mahal tauk! ah, sudahlah ..." Terang Putri Cosinus yang membalas ucapan Rey dengan teriakan kekesalan.

"Hei, tadi aku denger teriakan kak rey. Apa yang kalian lakukan?" Tanya kinan yang mulai menghampiri Bunga di depan kelas.

"...." Bunga hanya terdiam dan mematung di tempat ia berdiri. Perkataan pangeran saucy terus terngiang-ngiang di kepalanya.

Jika aku tak datang, maka ia akan menganggapku menyukainya. Dan martabatku sebagai Putri yang suka jual mahal akan hancur,Pikir Bunga.

"Nga? Bunga? kamu kenapa diem aja sih? hah? kamu ga jawab pertanyaan aku lo. Oke, fix aku dikacangin!" Ungkap kinan yang berada di samping Putri Cosinus dengan sedikit kekesalan yang ia tuangkan.

"Kinan ... Kamu pulang dulu ya! Aku mau ke lapangan. Liat anak basket." ujar Bunga sembari menggendong ransel dipundak dan mulai berlari meninggalkan kelas.

"Hiaaaa ...." teriak kinan dengan kesal setelah mendengar perkataan bunga.

Putri Cosinus yang tak mempedulikan hal itu, tetap berlari dan menuju lapangan basket. Sesampainya disana, ia melihat Rey yang bermain basket sendirian.

"SAUCY ..." Teriak Bunga yang mulai memasuki lapangan basket. Setelah gadi cantik berambut lurus itu masuk ke lapangan, Rey mulai menghentikan permainan basketnya lalu meletakkan bola basket di lapangan dan melangkahkan kakinya menghampiri Bunga.

"Akhirnya kamu datang, Putri Kos." Ucap rey sembari meletakkan telapak tangannya di atas kepala Bunga.

"Nggak usah basa-basi. Mari persingkat saja!" Ujar Putri Cosinus sembari memegang tangan Rey yang berada di atas kepalanya lalu menghempaskannya.

"Pinjami aku pulpenmu." Terang Pangeran Saucy.

"Buat apa?" Tanya Bunga ketus.

"Katanya harus singkat. Jadi,pinjami pulpenmu." Jawab Pangeran Saucy.

Bunga membuka tasnya dan mengeluarkan pulpen dari tempat pensil lalu memberikannya pada Rey yang berada di depannya.

Rey mulai menulis kata 'Teman' di telapak tangan kirinya. Setelah selesai menulis, sang pangeran saucy mengepalkan tangan kirinya seolah-olah ingin menyembunyikan tulisan itu dari Putri Cosinus.

"Kamu nulis apa itu?" tanya Putri Cosinus dengan penuh penasaran. Apa dia menulis hal yang jelek tentangku?, Pikir Putri Cosinus.

"Kemarikan tangan kirimu, aku akan menunjukkannya." Rey memberikan senyum lebar dan mulai meraih tangan kiri Putri Cosinus yang berada di depannya.

Sembari melihat ke arah telapak tanga milik Bunga, ia mulai menuliskan kata 'Teman' di telapak tangan Bunga.

"Teman? apa maksudnya?" ucap putri Cosinus yang melihat telapak tangan kirinya dan bingung dengan maksud dari tulisan tersebut.

"Putri Kos, mari kita meresmikan pertemanan kita." Ujar Rey.

Pangeran Saucy hanya melihat bunga dan mulai menggerakkan telapak tangan kirinya yang ada tulisannya dan menempelkannya pada telapak tangan kiri bunga yang baru saja ia tulis.

"Karena kita telah menstempelnya, tandanya sah." Ujar Pangeran saucy sembari melihat ke arah Bunga.

Mereka yang masih menempelkan kedua telapak tangan hanya terdiam dan terpaku di lapangan sekolah. Apa yang terjadi padaku? mengapa tatapannya begitu hangat?, Pikir Bunga yang menatap Rey.

Tiba-tiba, Pangeran Saucy mulai menggerakkan jemari tangannya yang ia tempelkan dan menggenggam tangan Bunga serta mendekatkan wajahnya sembari berkata,

"Putri Kos, tataplah mataku dan lihatlah ... Percayalah padaku. Mulai hari ini, Pangeran yang ada di hadapanmu akan menjaga dan melindungimu." ucap Pangeran saucy seraya menatap bunga dan menggenggam tangannya.

To Be Continued ....

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience