Namaku Arga, aku adalah Dokter Jenius dari tahun 3000, aku sangat terkenal karena kejeniusanku, hampir semua penyakit bisa kusembuhkan, dan karena kejeniusanku, aku dipanggil sebagai Dewa obat.
Akan tetapi, karena sebuah kesalahan seorang Dewa, aku mati tersambar petir, diumurku yang masih muda.
"Halo Arga, maaf karena membuatmu seperti ini, namaku Adalah Dewa Petir, aku tidak sengaja membunuhmu dengan petirku, untuk menebus kesalahanku, aku akan mengirimmu kembali hidup ke dunia, tapi aku tak bisa mengirimmu kedunia yang sama, kau akan ku kirim ke sebuah dunia baru yang menarik." ucap Dewa Petir
Arga yang masih belum paham akan situasinya, menganggap semua ucapan orang dihadapanya sebagai lelucon, karena kesal dia pun berkata.
"Sebentar apakah ini pertunjukan film?"
"aku akui properti disini sangat hebat, aku melihat kesekitar, dan mengakui bahwa, semuanya terlihat sangat nyata, seakan-akan kita sedang berdiri diatas awan, tapi, sekarang aku tidak punya waktu untuk meladenimu, karena ada pasien yang harus kuselamatkan!"
"Jadi maafkan aku pak tua!"
"Kalau kau mencari teman untuk bersandiwara, lebih baik kau cari yang berpengalaman, sampai jumpa!" ucap Arga
"Siapa yang kau panggil pak tua!"
"Aku sudah bicara baik-baik, tapi kau benar-benar membuatku kesal!"
"Lebih baik aku lenyapkan sekalian roh mu dengan petirku!" bentak Dewa Petir sambil mengeluarkan energi petir di tangannya
Jeder..... sebuah petir menyambar Dewa petir, dari atas langit.
"Puft, Seorang Dewa Petir tersambar petir, lucu sekali hahahaah!" ucap Arga yang tak bisa menahan tawanya
"Visual efekmu sangat luar biasa, aku Jadi tertarik." ucap Arga
"Siapa yang berani menyambarku!" teriak Dewa Petir sambil melihat sekitar
Ketika melihat keatas langit, seorang pria yang terlihat gagah, dengan aura yang sangat kuat, muncul dari atas langit, dia terlihat melayang diudara, pria yang melayang dilangit itu adalah Kaisar Langit.
"Oh kau berani melawanku ya!" bentak Kaisar Langit
Kaisar Langit perlahan turun dari atas langit, mendekati Dewa Petir.
Melihat Kaisar Langit melayang diudara, Arga pun merasa bingung, dia pun berkata.
"Bagaimana caranya terlihat terbang seperti itu?"
"Apakah dia menggunakan tali?" ucap Arga yang merasa heran, atas apa yang dia lihat
"Ka..kaisar langit, aku...aku tidak berani melawanmu." ucap Dewa Petir dengan gugup
"Kau kuperintahkan untuk mengembalikannya kedunia, tetapi kau malah berencana menghancurkan rohnya, apa kau masih pantas menjabat sebagai Dewa Petir?" tanya Kaisar Langit dengan tatapan mata yang mendominasi
"Ampun Kaisar Langit, jangan pecat saya, saya punya dua anak." jawab Dewa Petir sambil bersujud memohon ampun.
"Hahah, seorang Dewa takut dipecat juga ya."
"Kalian ini sungguh menarik, efek yang kalian buat sangat nyata, dan aku sangat suka dengan tingkah lucu kalian, kalian sangat cocok menjadi pelawak." ucap Arga yang belum paham akan situasinya
"Pe..pelawak!"
"Akan kuhancurkan rohmu!"
teriak kaisar langit dengan nada marah, karena tak terima dengan ucapan Arga.
Sebelum Kaisar langit mengeluarkan jurusnya, sebuah petir menyambar ke arah kaisar langit.
Jederrrrrrr
Kaisar langit berhasil menghindari sambaran petir itu.
"Siapa yang berani menurunkan petir kearahku!" bentak Kaisar langit
"Dewa petir apa kau sudah tak ingin hidup!" ucap Kaisar Langit menuduh Dewa Petir, karena tak ada dewa lain yang terlihat disana.
"Bu..bukan Aku Tuan, ta..tapi." ucap Dewa Petir sambil menunjuk kearah belakang Kaisar Langit.
"Tapi apa?" Tanya Kaisar Langit
"Katakan padaku kalau kau tahu sesuatu, akan kuhabisi orang yang berani bermacam-macam denganku!" ucap Kaisar Langit dengan nada keras
"Li... lihat dibelakangmu tuan!" ucap Dewa Petir sambil menunjuk ke arah belakang Kaisar Langit.
"Kalau aku yang melakukannya, apa kau berani menghabisiku juga?" ucap suara dibelakang Kaisar Langit
"Memangnya kau pikir kau siapa, beraninya melawanku!" teriak Kaisar Langit
"Aku siapa?"
"Kau bahkan tak mengenali suaraku?"
"Mulai sekarang kau harus tidur diluar!" ucap suara dibelakang kaisar Langit
"Wah sepertinya aku mengenal suara itu." ucap Kaisar Langit sambil menoleh kebelakang
Saat Kaisar langit menoleh kebelakang, dia melihat seorang dewi yang begitu cantik dan mempesona, dia tidak lain adalah istrinya sendiri.
Dengan nada yang ketus dan wajah kesalnya, istri kaisar Langit berkata." Setelah melihatku.."
"Apa kau masih berani padaku!"
"Ampun istriku, biarkan aku tidur di kamar malam ini!" ucap Kaisar Langit sambil memohon kepada istrinya
"Seorang kaisar Langit yang takut pada istrinya, ini benar-benar membuat perutku sakit, kalian memang cocok menjadi pelawak."
"Hahahahahah" Arga tak bisa menahan tawanya karena pemandangan yang dia lihat.
"Mengurus kehidupan manusia saja tidak bisa, biar aku yang menyelesaikannya." ucap Istri kaisar langit melihat Arga sambil menunjukkan tangannya.
Istri kaisar Langit mengangkat tubuh Arga dengan sihir, dan melemparnya jauh-jauh ke awan yang tak bisa diinjak.
woshhhhh
"Eh kenapa aku bisa terbang, apa ini nyata?"
"Apa ada tali yang menempel di bajuku?" ucap Arga sambil mencari tali yang mengangkatnya ke atas langit
"Kenapa tak ada tali?"
"Apa ini nyata?" ucap Arga yang masih belum sadar akan kondisinya.
Setelah menembus awan, kecepatan dia turun dari langit semakin cepat.
"Ah aku terjatuh dari atas langit?"
"Sialan apa aku sedang bermimpi?"
"Aduh ini terasa sakit, dan terasa begitu nyata." ucap Arga sambil mencubit pipinya
"Jadi ini nyata ya?" pikir Arga
"Hahahahah" Arga tertawa untuk mencairkan suasana
"Sepertinya aku Jadi gila." ucap Arga sambil memegang kepalanya, karena masih belum mempercayai apa yang sedang dia alami.
Kecepatan jatuh semakin meningkat
"Aduhhh ini mulai tidak lucu, apa aku akan menabrak bangunan itu?" pikir Arga sambil melihat bangunan tempat dia akan terjatuh.
"Paman Feng maafkan aku, karena tak bisa membayar hutangku!"
"Adik Yun-yun maafkan aku, karena menyimpan celana dalammu di bawah kasurku!"
"Bibi Jeni maafkan aku, karena mengintipmu mandi dan diam-diam merekammu!"
"Para pasienku maafkan aku, Karena telah menyimpan foto kalian sebelum ku operasi!"
"Ayah maafkan aku, karena telah mencuri koleksi Buku pornomu!" ucap Arga sambil menutup mata dan menyatukan kedua telapak tangannya
"Aku tak mau mati lagi......!
" Mama tolong aku!" teriak Arga
#Di tempat para Dewa
"Wah benar-benar pria yang mesum dan bermasalah." ucap Dewa petir sambil menggelengkan kepala
"Istriku apa rohnya tidak akan hancur jika dilempar seperti itu?" tanya Kaisar Langit
"Tak akan, aku bisa mengontrol kekuatanku." jawab istri kaisar langit dengan wajah ketus
"Bukankah kau bisa mengirimnya tanpa perlu melemparnya?" Tanya Kaisar Langit
"Lelaki seperti dia tak perlu dikasihani!" jawab istri kaisar Langit dengan nada ketus
"Istriku karena masalah sudah selesai, apa aku boleh tidur dikamar nanti malam?" tanya Kaisar Langit
"Renungkan kesalahanmu!"
"Aku tak akan mengijinkanmu tinggal dikamar lagi!" ucap Istri kaisar Langit dengan wajah jutek dan memalingkan wajahnya karena kesal.
"Maafkan aku, aku berjanji akan mengingat suaramu, huuhuhuhu istriku." ucap Kaisar Langit sambil menangis dan memegang kaki istrinya
"Lepaskan kakiku, aku tak akan memaafkanmu!" ucap Istri kaisar langit sambil melangkah terus menyeret Kaisar langit yang memegang kakinya
"Tolong beri suamimu ini kesempatan kedua..." ucap Kaisar langit sambil menangis dan masih memegang kaki istrinya
"Pfttt benar-benar suami takut istri, apa dia tidak malu dengan jabatannya sebagai kaisar langit?" ucap Dewa Petir sambil menahan tawanya
Tak lama kemudian terdengar suara wanita dengan nada yang keras.
"Suamiku cepatlah pulang, bantulah istrimu ini membersihkan rumah, dan mencuci pakaian!"
"Apa aku mendengar sesuatu?" ucap Dewa Petir yang masih belum mengerti kondisinya
Karena tak ada respon dari Dewa Petir, suara itu kembali terdengar.
"Cepat pulang atau kau ingin tidur diluar seperti Kaisar Langit!"
"Ah itu suara istriku, apa dia menggunakan telepati?" ucap Dewa Petir
"Aku dibelakangmu!"
"Cepat pulang dan bantu aku!" teriak Istri Dewa Petir sambil menyeret suaminya pulang
"Istriku kau tak perlu menyeretku seperti ini, aku bisa berjalan sendiri.." ucap Dewa Petir
"Aku tak mau kau keluyuran tidak jelas lagi!"
"Diam dan ikut aku pulang kerumah!"
"Kalau tidak kau harus menghabiskan malammu diluar kamar!" ucap Istri Dewa Petir sambil menyeret suaminya
"Ba.. baik." ucap Dewa Petir
#Di tempat lain
"Ahhhh ampuni aku!" ucap Arga
Arga membuka matanya dan melihat ke sekeliling, dia berada di tempat yang tak dikenali, semua hal disana terlihat sederhana, dan yang paling membuat dia bingung adalah banyak orang yang melihatnya.
"Si... siapa kalian, dimana aku?"
"Kenapa kalian menatapku?" ucap Arga dengan wajah yang kebingungan.
Kemudian Wanita yang berada disampingnya, Mengelap air mata di wajahnya, dengan wajah yang masih terlihat sedih seperti habis menangisi sesuatu, wanita itu berkata.
"Anakku ternyata kau hidup kembali, aku pikir kau akan tidur selamannya, huhuuhuhu."
"Selamat datang kembali pangeran." ucap semua orang disana sambil membungkukkan badannya
"Pa... pangeran?"
"Sepertinya kalian salah orang." ucap Arga yang belum paham situasinya
"Aku ini adalah... "
"Hmmm kenapa aku lupa namaku ya?" Arga tak bisa menyelesaikan kalimatnya, karena dia tak mengingat namanya yang dulu, dia hanya mengetahui, kalau dulu dia adalah seorang dokter jenius dan memiliki julukan sebagai Dewa Obat.
"Nak apa kau tidak apa-apa?" tanya wanita yang berada disampingnya itu
"Maaf nyonya aku tak mengenal siapa anda, dan kuperjelas sekali lagi aku itu bukan seorang pangeran." jawab Arga
"Kalau kau bukan pangeran, lalu kau siapa?" tanya wanita itu
Karena tak bisa menjawab pertanyaanya, dia pun mengarang namanya seperti nama julukannya dulu.
"Aku adalah..... Dewa Obat." jawab Arga
Anehnya ekspresi dari wanita itu tak terkejut, dia malah tersenyum dan memegang tangan Arga.
"Kau memang putraku, kau kan dari dulu suka memanggil dirimu sebagai dewa obat." ucap wanita itu
"Kenapa yang kuingat bahwa aku Dewa obat ya?"
"Apa mereka memang keluargaku?" pikir Arga
Melihat putranya terlihat kebingungan, wanita itu menyuruhnya beristirahat.
"Anakku tidurlah dikamarmu, aku yakin kau masih bingung karena baru saja sadar setelah terluka parah, kami bahkan mengira kau telah mati, sampai membuat acara berduka." ucap wanita itu
"Pantas saja disini sangat ramai, jadi ini acara pemakamanku ya?" tanya Arga
"Ya untung saja kau bangun disaat yang tepat, kalau terlambat sedikit saja maka aku tak akan bisa melihatmu lagi." jawab wanita itu
"Memangnya apa yang terjadi, kalau aku bangun lebih lambat?" tanya Arga
"Mungkin kau sudah dibakar di tumpukan kayu itu." jawab wanita itu sambil menunjuk kearah tumpukan kayu bakar
"Untung saja aku tak bangun saat sedang dibakar." pikir Arga
"Aku benar-benar beruntung, baiklah aku ijin kekamarku dulu." ucap Arga melangkah pergi
Arga melangkah pergi meninggalkan acara pemakamannya.
"Kenapa aku merasa familiar dengan suasana disini, aku bahkan ingat dimana kamarku, ini aneh." ucap Arga di dalam hati
Meski dia belum memiliki ingatan apapun, Tubuh yang dia pakai kali ini, menuntunnya ke arah kamarnya.
#Dikamar Pangeran
Sampai di dalam kamar, Dia melihat ada cermin, Arga mendekati cermin itu.
Saat dia melihat wajah di balik cermin itu dia terkejut karena wajahnya telah berubah.
"waa...!"
"Siapa yang dicermin itu!"
"Apa ini aku?"
"Kenapa wajahku berubah?"
"Kenapa aku tak ingat apapun?"
"Siapa saja tolong jelaskan semuanya padaku!" ucap Arga yang masih bingung akan situasinya
Share this novel