Rate

love or lust

Romance Series 824

Bukannya mengumbar aib sendiri. Tapi aku tak ingin ada lagi wanita yang diperlakukan sepertiku. Makasih teman pernah menangis untukku pada kala itu. Aku tau itu bentuk kepedulian kalian padaku.

Perkenalkan nama ku Tiara Mareta Putri,usia ku 17 tahun. Dan aku kelas 3 SMA.

Disini aku ingin menceritakan masa lalu ku yang kelam. Dan aku berharap kalian suka.

Tahun 2017 silam.

Tepatnya bulan Februari, Aku kenal dengan seseorang. Dia orang Jakarta dan aku orang Jawa Timur. Kami kenal melalui aplikasi sosial media Line.

Dia bernama Bayu Aji Pratama,usianya 2 tahun lebih tua dariku.

Kejadian itu berlalu dengan cepat,perkenalan,pendekatan,rasa suka dan pada akhirnya kami pacaran. Kami menjalani hubungan jarak jauh atau bisa di sebut LDR. Selama 3 bulan selanjutnya kami melewati hari dengan baik layaknya sepasang kekasih. Namun aku sering melontarkan kata-kata ingin pergi karna aku merasa minder dan iri dengan teman-temannya yang terlihat lebih cantik dan lebih dariku. Tentu saja dia menahanku dan berkata bahwa cantik bukan yang utama.

"Kita putus ya?" Kata ku melalui chat line

"Kenapa kamu minta putus?"

"Aku merasa kalau aku kurang cantik dari teman teman mu."

"Sayang,cantik bukan yang utama. Jadi diri kamu sendiri aku udah suka kok."

Disitu aku merasa tenang dan beranggapan kalau dia memang menyukaiku tanpa memandang fisik.

Seiring berjalannya waktu, kami mulai sering bertengkar karena  hal sepele. Dan pernah suatu kejadian entah benar dia bercanda atau tidak. Dia memintaku untuk foto naked (telanjang). Tentu aku menolaknya. Dia terus meminta dengan embel-embel "jika kamu sayang dengan aku,kamu harus menunjukkan kepadaku".

"Sayang, Pap naked dong." Aku terdiam saat membaca pesan tersebut.

"Aku nggak mau."

"Kamu sayang kan sama aku?"

"Iya aku sayang sama kamu"

"Buktiin kalo kamu sayang ke aku,"

"Aku nggak mau."

"Berarti kamu bohong sama aku selama ini,katanya sayang,katanya cinta. Tapi pas aku minta Pap naked aja kamu nggak mau."

Diam,aku kalut. Bagaimana pun ini adalah aset berhargaku.

Dia kembali menagih dan bodohnya aku, aku mengirim foto naked kepadanya.

Setelahnya dia kaget, aku tak mengerti dengan dia, perasaan kaget yang memang benar benar kaget atau tidak karna chat tidak mengekspresikan apapun.

"Aku hanya becanda,sayang."

"Becanda?"

"Iya,aku sebenernya cuma ngetes kamu doang. Tapi kamu beneran kirim ke aku."

Aku terdiam tanpa komentar. Benar benar aku terlihat seperti wanita yang butuh belaian seorang lelaki. Tapi faktanya tidak.

Sesudah itu, Dia berkata

"tidak perlu tanggung-tanggung, aku mau kita melakukan hubungan intim dan aku berjanji akan tanggung jawab."

"Kamu gila?"

"Aku udah lihat semua nya,walau hanya lewat foto. Tapi aku minta kita untuk melakukan hubungan intim."

"Aku janji akan tanggung jawab setelah ini, aku cuma mau sama kamu." Lanjutnya

  Dengan jarak yang begitu jauh, aku berfikir mungkin aman saja.

"Oke deh."

Tepat pada bulan juli dan agustus kami berencana membuat janji. Dimana dia akan pergi ke tempat ku dan aku harus memberi mahkotaku ketika dia datang.

Bulan Desember tanggal 13 dia datang. Hari pertama ada kendala, dia dan aku mengalami kecelakaan waktu pulang dari stasiun setelah menjemput dia. Dia menabrak mobil dan kami harus ganti rugi sebanyak 2jt. Karna dia tidak bawa uang lebih, jadi dia memberikan handphone nya untuk ganti rugi di tambah uang 400k.

Urusan itu selesai, aku mengantarnya ke rumah Temenku terlebih dahulu. Tempat dimana dia akan tinggal selama di Jawa. Tak hanya sampai disitu dia meminta untuk keluar atau jalan-jalan. Sekitar jam 3 sore kami pergi ke tempat makanan cepat saji untuk sekedar ngemil.

Selesainya disana. Dia ingin tidur tapi merasa tidak enak karena tidur di rumah temenku. Dia meminta untuk ke rumahku, sekedar istirahat menghilangkan lelah dan ngantuk katanya.

Aku mengizinkannya ke rumah. Sebenarnya aku takut untuk pulang dalam kondisi motor rusak, banyak yang pecah bagian depan. Aku takut kedua orang tua ku marah. Tapi aku memberanikan diri meski gelisah. Selang 15 menit kita tiba di rumah ku.

Rumahku selalu dalam keadaan kosong karna Kedua orang tua ku dan kakakku bekerja sedangkan adikku sekolah.

Dia langsung ku suruh ke kamar untuk istirahat. Sedangkan aku masih mengurus pekerjaan rumah. Jam 5 sore papaku pulang untuk mandi dan benar dugaanku, bahwa papa berkomentar tentang motorku yang pecah.

"Itu kenapa motornya bisa ancur gitu?"

"Tabrakan pa,"

"Kenapa bisa?"

"Hmm..." Aku memilih bergumam

"Dimana?"

"Stasiun pa."

"Sama siapa?" Aku diam,dan papa memilih untuk tidak bertanya lagi.

Hingga malam tiba, sekitar jam 7 malam. Aku terjebak dengan rasa takut dan lainnya. Motorku dibawa oleh papa. Aku gelisah, bagaimana aku mengantarnya pulang. Aku langsung ke kamar dan bilang padanya bahwa sebaiknya dia tidur disini hingga besok.

Dimalam itu kita tidur berdua. Tidak ada hal lain. Dia hanya mencium pipiku terus dan memelukku. Kami sempat ngobrol dan dia memegang payudara ku. Aku sedikit kaget dan marah padanya. Namun dia mencairkan suasana dan aku tak terlalu memikirkannya.

Hari ke 2 sampai ke 6 lancar saja. Kami jalan jalan seperti kekasih pada umumnya. Pada hari ke 7 di pagi hari sekitar jam 9. Dia ingin ke rumahku untuk melakukan hal itu.

Aku malu untuk menceritakan hal ini tapi aku ingin kalian tau seberapa berharganya seorang wanita. Hal itu terjadi, dimana mahkota ku direnggut olehnya.

Kami sudah menanggalkan semua pakaian yang kami pakai. Dia merenggutnya dengan begitu mudah. Rasa sakit yang tak terhingga ketika miliknya masuk ke dalam diriku. Aku merasa hancur,tapi aku tidak bisa melakukan apa apa.

Aku bodoh, bagaimana mungkin aku dengan ikhlas menerima permintaan dengan kata kata bahwa ini adalah bukti kalau aku sayang ke dia dengan tulus.

aku benar-benar merasa bahwa aku adalah wanita murahan. dengan status kami yang pacaran,dengan mudah melakukan hubungan yang tidak seharusnya.

aku bingung,entah apa yang harus aku lakukan ke depannya. bagaimana pun juga, mahkotaku tidak akan pernah kembali.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience