Part 1

Romance Series 1930

Namaku adalah Farid, bekerja di perusahaan konsultan IT yang cukup ternama di tanah air. Posisiku sebagai seorang programmer. Menurut teman-temanku, aku adalah orang yang beruntung, karena memiliki seorang istri yang cantik dan seksi. Nurjanah nama istriku. Tinggi istriku 167 cm dan berat yang proporsional. Tapi menurut teman-temanku yang istimewa dari istriku selain wajahnya yang putih dan cantik adalah keseksian bodynya. Temanku yang mata keranjang selalu jelalatan bila melihat istriku terutama melihat buah dadanya yang besar dan montok , pinggul yang besar menggoda dan pantat yang terangkat ke atas, walaupun istriku selalu mengenakan pakaian yang tertutup rapat.

Pada suatu hari aku ditugaskan oleh perusahaan untuk membantu sebuah instansi pemerintah didalam membenahi IT yang terdapat di instansi tersebut. Di instansi tersebut aku bekerja sama dengan salah seorang pegawai yang mendapat tugas sebagai penanggungjawab IT di instansi tersebut.

Nama rekan kerjaku adalah Sugianto dan biasa kupanggil Anto. Istrinya adalah seorang wanita berjilbab lebar. Istri Anto bernama Aisyah. Namun jilbab lebar tersebut tidak mampu menyembunyikan paras wajahnya yang cantik, anggun dan putih mulus kulit wajahnya. Tubuhnya kecil mungil imut-imut sesuai dengan tipe cewe idamanku pada waktu aku bujangan dulu.

Aisyah

Dalam kerjasama ini , seringkali kami bekerja hingga jauh malam di kantor bahkan tidak jarang kami harus menginap di kantor.

Sering pula kami bekerja di rumahnya hingga menginap ataupun sebaliknya menginap di rumahku.

Karena dimulai dari nol, maka hubungan kerja sama ini terjalin menjadi sangat lama karena membicarakan segala aspek yang berhubungan dengan IT, dimulai dari perencanaan, pemasangan jaringan hingga sistem informasi yang akan dijalankan.

Setelah kerjasama berjalan sekitar 3 bulan, Anto terlihat seperti orang stress dan setelah kutanyakan dia bercerita bahwa dia mendapat tekanan dari atasannya akibat kesalahan perencanaan, sehingga hasilnya melenceng dari target yang ditetapkan dan dia diberi limit waktu 3 bulan untuk segera memperbaiki dan menyelesaikan proyek yang sedang dikerjakan.

Rupanya, atasan Anto menceritakan kesalahan perencanaan yang dilakukan oleh anakbuahnya kepada atasanku, sehingga akupun mendapat teguran keras dari atasanku sebagai karyawan yang tidak mampu membawa misi perusahaan yang mampu memberi bantuan konsultasi untuk mewujudkan terciptanya sebuah Sistem Informasi pada sebuah klien. Walaupun ini semua terjadi bukan kesalahanku.

Akibat tekanan ini, kami menjadi semakin akrab dan menjadi dua orang sahabat setia yang saling membantu dan berbagi baik didalam suka maupun duka. Kami jadi semakin sering kerja sampai jauh malam baik di kantornya Anto, rumahku ataupun rumahnya.

Pada saat bekerja, kami banyak berhubungan dengan internet untuk mendapatkan referensi ataupun masukkan yang bisa mempercepat proyek ini selesai. Dan biasanya pada saat pikiran sedang buntu, biasanya kami melakukan refreshing dengan cara mengunjungi situs-situs porno dan mendownload gambar-gambar ataupun film-film porno.

Dari gambar-gambar dan film-film yang didownload oleh Anto serta komentar-komentar yang dilontarkan olehnya. Aku tahu bahwa Anto sangat terobsesi dengan wanita dengan buahdada yang besar dan montok. Pantas saja sering aku pergoki dia secara sembunyi-sembunyi sering menatap istriku pada saat kerja di rumahku. Tapi hal ini tidak membuatku cemburu, karena dia tidak pernah secara terang-terangan memandangi istriku apalagi menggodanya, lagi pula dia adalah sahabat baikku saat ini.

Waktu terus berjalan dan batas waktu yang ditentukan semakin dekat sedangkan pekerjaan belum selesai. Hal ini membuat kami bekerja siang malam tiada henti. Hingga akhirnya Anto berkata padaku “Rid… Bagaimana kalau kita berjanji…?”

“Janji bagaimana..?” tanyaku padanya

“Kita berjanji akan melakukan syukuran dengan berlibur bersama dua keluarga menyewa sebuah villa di kawasan puncak beberapa hari untuk menikmati pemandangan alam dan sarana rekreasi yang ada di sekitar sana, sehingga bukan hanya kita yang menjadi sahabat tetapi istri-istri kita dan anak-anak kitapun bisa menjadi akrab dan bersahabat., bagaimana ?” usulnya padaku.

“Ok… Aku sangat setuju…” sahutku bersemangat.

Sejak ada komitment tersebut, semangat kami menjadi bertambah untuk dapat sesegera mungkin menyelesaikan proyek ini, sehingga akhirnya proyek tersebut selesai sebelum deadline yang ditentukan.

Kami rayakan keberhasilan ini dengan acara makan bersama antara keluargaku dan keluarga Anto di rumahku. Suasana diantara kami cepat terjalin dengan hangat dan akrab. Antara istriku dan istri Anto cepat sekali akrab, seolah dalam fikiran mereka sudah tertanam motto sahabat suamiku adalah sahabatku juga, demikian juga dengan anak-anak kami.

Kami berdua mulai menyusun rencana untuk melaksanakan janji yang pernah diucapkan sebelum proyek itu selesai. Setelah menemukan waktu yang tepat akhirnya kami berlibur selama 3 hari dengan menyewa sebuah Villa di kawasan Puncak. Karena waktu yang kami ambil bertepatan dengan liburan sekolah anak-anak maka kawasan Puncak ramai dengan wisatawan dan akhirnya kami hanya dapat menemukan sebuah villa dengan dua kamar tidur yang ada kamar mandinya, satu ruang tamu dan ruang tengah serta dapur.

Keluargaku menempati kamar yang pintunya menghadap ke ruang tengah, sedangkan keluarga Anto menempati kamar yang pintunya menghadap ke ruang tamu. Antara ruang tengah dan ruang tamu yang berbentuk huruf L dihalangi oleh stesel berukiran indah.

Kami tiba di villa tersebut sekitar jam 11 siang. Setelah istirahat dan beres-beres serta dilanjutkan dengan makan siang, maka sepanjang sisa hari gunakan untuk jalan-jalan menikmati pemandangan alam dan sejuknya udara Puncak. Setelah gelap tiba kami semua berkumpul di ruang tengah sambil menyalakan perapian sambil menciptakan obrolan-obroalan hangat sedangkan anak-anak asyik bermain game play sation yang kami bawa dari rumah.

Setiap moment yang terjadi selalu aku dan Anto abadikan dengan kamera digital yang kami bawa.

”Buat kenang-kenangan yang tak terlupakan tentang persahabatan kita…” katanya sambil tersenyum padaku.

Merk dan type kamera yang kami miliki sama persis, kami membelinya sama-sama pada saat sedang mengerjakan proyek. Sehingga apabila kedua kamera kami disandingkan, baik Aku maupun Anto tidak dapat menentukan milik masing-masing apabila hanya dilihat dari fisiknya saja.

Sekitar jam 9 malam, karena siangnya terlalu banyak aktivitas, maka anak-anak merengek-rengek minta ditemani tidur, maka kami masuk kamar untuk menemani anak kami masing-masing.

Udara dingin puncak, membuat aku dan istriku saling menghangatkan badan dengan cara berpelukkan yang rapat. Dan karena suasana tempat tidur yang asing, maka kami tidak dapat segera tidur. Dan ditambah lagi dengan kondisi kami yang saling berpelukkan erat membuat berahi kami perlahan-lahan bangkit dan akhirnya kami saling cium, saling belai dan saling memberi rangsangan pasangannya masing-masing

Badanku sudah mulai menghangat karena dorongan nafsu yang sudah menguasai diri hal ini ditandai dengan mengerasnya batang penisku dibalik celana panjang yang kukenakan Demikian pula dengan itriku, nafasnya sudah mulai memburu dan dari cd-nya kurasakan sudah mulai basah. Dan pantatnya sudah mulai tidak bisa diam terus bergoyang-goyang tak teratur.

Tapi tak mungkin kami melanjutkan persetubuhan di tempat tidur yang sedang ditiduri oleh dua orang anak kami. Aku berfikir keras untuk menyalurkan berahi yang semakin tak terkendali. Lalu kubisikan pada istriku ”Mah…kita main di ruang tengah aja.. Mudah-mudahan Anto dan istrinya sudah tidur..?”

”Ayo…Pah… Mamah sudah nggak tahan nich….., tapi survey dulu… apakah Mas Anto dan istrinya sudah tidur..” jawab istriku dengan nafas yang ngos-ngosan seperti yang sedang menahan sesuatu.

Akupun keluar kamar, lalu menghampiri ruang tamu dan diam sebentar di depan pintu kamar Anto. Setalah yakin aku tidak mendengar suara orang yang masih terjaga lalu aku kedapur siapa tahu Anto atau istrinya ada di sana. Setelah yakin mereka semua telah tidur, aku kembali ke kamarku dan memberi kode pada istriku bahwa suasana aman dan terkendali.

Lalu istrikupun dengan berjingkat-jingkat meninggalkan kamar menuju ruang tengah dimana aku sudah menunggunya di atas karpet di depan perapian dengan tak sabar dan nafas yang memburu didorong nafsu yang menggebu.

Begitu tiba didekatku, istriku langsung menerkamku dan melumat habis bibirku dengan nafsu yang mengebu-gebu. Lidahnya dengan lincah mengkait-kait dirongga mulutku dan saling bersilat lidah dalam arti yang sebenarnya. Kemesraan ini demikian panas dan menggairahkan bagaikan sepasang pengantin yang mengalami malam pertama..

Aku sendiri heran, mengapa gairahku begitu tinggi saat itu demikian juga istriku. Apakah karena kami berada dalam suasana yang baru ditambah dengan udara dingin daerah puncak yang romantis, sehingga menimbulkan nuansa yang dapat memacu berahi sedemikian tinggi.

Bersambung...

Part #2

Kami saling bergulingan di atas karpet yang tebal disertai dengan erangan dan desahan penuh gairah yang keluar tanpa kami sadari.

”Ooohh Pah..pah … sayang…ohhhh..” desah istriku disela-sela ciumanku di bibir, dan leher disertai dengan remasan-remasan gemas pada buahdadanya yang besar, montok dan kenyal.

Aku mulai membuka kancing baju istriku satu persatu hingga lepas semuanya dan kulepaskan dari tubuhnya dan kancing BH-nyapun sekalian kulepas dan kubuka sehingga buah dada istriku yang sangat kubanggakan ini terpampang indah di depan mataku. Dengan tidak membuang waktu tangan kananku langsung meremas gemas penuh nafsu buah dada indah sebelah kiri milik istriku ini dan terkadang kupelintir puting susunya hingga mebuat istriku melenguh dan mendengus seperti kerbau yang mau disembelih.

”Hhek…hek…sshhh…” lenguh istriku..

Mulutkupun tidak tinggal diam, kusosor seluruh permukaan buahdada indah bagian kanan dan akhirnya bibirku menghisap kuat puting istriku dengan kuat, memilinnya dengan bibirku dan kujilat-jilat sehingga istriku mendapat tambahan kenikmatan yang bertubi-tubi..

”ouhh…Pah…ouhh pah…enak….. terussssss…..” erang istriku.

Lalu dengan ganasnya istriku membalikkan tubuhku sehingga ia berada diatas tubuhku dan dengan terburu-buru dia membuka bajuku dan celana panjangku serta cd-ku sekalian sehingga aku dibuat telanjang bulat oleh istriku sedangkan ia masih mengenakan rok panjang dan cd.

Mulut istriku langsung menciumi seluruh permukaan dada dan perutku juga terkadang ia menghisap dan memilin puting susuku dengan mesra sementara tangan kanannya meremas-remas penisku yang sudah sangat tegang dan keras membuat diriku melayang tinggi ke langit yang tanpa batas…

”Oohh…ouhh…. Mamah…..mamah ouh….nikmat banget….ouhh…” erangku tanpa dapat kutahan keluar dari mulutku.

Berulang-ulang aku melenguh dan mengerang diberi kenikmatan oleh istriku yang kucintai ini… Oohh istriku memang hebat dalam memberikan pelayanan sex yang maksimum terhadap suaminya… diriku terus melayang dan melayang.

Lalu mulut istriku bergeser ke selengkanganku untuk melakukan pekerjaan yang sangat disukainya, yaitu memberikan kenikmatan penuh sensasi pada penisku dengan mulutnya. Dia memang sangat expert dalam hal ini. Permainan mulut dan lidah didalam mengolah penisku selalu membuatku melayang-layang tinggi…

”Ouuhhhh mmamah …sayang…. ouhh yang….” eranganku semakin keras.

Rupanya nafsu istrikupun sudah sangat tinggi…Dia langsung berdiri dengan tergesa-gesak dan membuka rok dan cd-nya sekaligus dan langsung jongkok mengarahkan liang vaginanya yang sudah sangat basah ke arah penisku kemudian dia meraih penisku untuk dimasukkan ke liang kenikmatannya, tanpa memberikan kesempatan padaku untuk mempermainan vaginanya dengan bibir dan lidahku seperti yang biasa aku lakukan sebelum melakukan persetubuhan yang sesungguhnya.

Blesss….penisku secara perlahan masuk ke liang vagina istriku hingga amblas seampai ke pangkalnya karena dorongan pantat istriku yang bahenol.

”Ouhhh……” erangku dan istriku secara bersamaan dan mata istriku terpejam menikmati penisku didalam vaginanya.

Kedua tangan istriku bertumpu pada dadaku, kemudian mulai dia mengerakan pantatnya keatas-kebawah, kedepan-kebelakang, kadang ke kiri dan ke kanan diakhiri dengan putaran-putaran yang seolah-olah ingin memelintir penisku yang berada didalam vaginanya. Buahdadanya yang montok terguncang-guncang akibat gerakannya yang lincah menyajikan sebuah pemandangan yang sangat indah. Hal tersebut secara periodik terus dilakukannya secara berulang-ulang

Diriku semakin melayang-layang.. ..

Gerakan istriku semakin cepat dan mulutnya mulai tidak bisa diam diisi dengan suara erangan dan desahan yang semakin keras. Hingga akhirnya gerakan istriku semakin cepat dan sudah tidak beraturan lagi hentakan-hentakannya …sehingga buahdada indah istrikupun semakin terguncang-guncang dengan seksinya memberikan tambahan kepuasan batin bagi diriku.

Dan akhirnya tubuh istriku melenting ke belakang dengan tubuh yang kaku dan kedua tangannya menarik kedua tanganku kuat-kuat sambil menjerit..”Aaahhhh……!!”

Pantatnya menekan keras selangkanganku dan kurasakan liang vaginanya berkontraksi dengan hebat memijit dan menghisap-hisap penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan seolah ada cairan menyirami kepala penisku yang berada didalam vaginanya. Selama beberapa detik dia terdiam dalam posisi seperti itu dan akhirnya melemas sehingga membuat ambruk terhempas di atas tubuhku.

Istriku baru saja mengalami suatu orgasme yang sangat hebat, aku bangga dan bahagia serta sangat puas menyaksikan pemandangan yang sangat erotik ini. Walaupun aku belum mengalami orgasme. Aku diam saja memberi waktu pada istriku untuk menikmati sisa-sisa kenikmatan yang masih dia rasakan selema beberapa menit.

Tak lama kemudian istriku membuka matanya dan memandang padaku dengan rasa penuh cinta serta berkata..”Fuihhh…. enak banget…Pah…, tapi Papah belum keluar yach..?” sambil mencium pipiku dengan mesra.

Istriku bangun dari tubuhku dan meraih cd-nya yang tergeletak disamping tubuhnya kemudian dia mengelap vaginanya dari cairan kenikmatan yang keluar dari vagina sambil berkomentar…”Wuihh… banyak banet Pah keluarnya…” sambil mencium cd-nya yang basah oleh cairan dirinya, kemudian dia arahkan cd-nya yang basah itu ke penisku dan mengelap penisku hingga bersih, kemudian dia mencium lembut kepala penisku sambil berkata pada penisku ”terima kasih sayang…kamu hebat dech…” dan mengecupnya kembali dan sambungnya pada penisku ”Kamu belum yach..? nanti yach aku berikan yang spesial untukmu agar kamu bisa menyemprot milikku hingga membuatku melambung tinggi dan basah kuyup…” Katanya mengajak ngobrol penisku, kemudian dia mengecup lagi penisku dengan mesra.

Namun kali ini bukan hanya sekedar mengecup, tapi dilanjutkan dengan mengulum dan mempermainkan lidahnya dikepala penisku dan menghisap-hisap penisku dengan gemas membuat aku melayang kembali didera kenikmatan yang diberikan oleh istriku.

Tidak lama dia mempermainkan penisku, kemudian berbaring disisiku serta berkata ”Ayo..Pah…diatas..” sambil menarik badanku agar berada diatastubuhnya.

Walaupun aku sudah sangat bernafsu dan ingin menuntaskan berahiku ini, tapi aku ingin memberikan kenikmatan yang lebih pada istriku. Aku tidak langsung mengarahkan penisku pada liang vaginanya, tapi kepalaku langsung mengarah ke selangkangan yang sudah basah oleh cairan kewanitaan bercampur keringat. Kuciumi seluruh permukaan paha istri yang kira dan kanan sampai akhirnya lidahku mengarah ke lipatan vaginanya yang masih terlihat rapat dari bawah ke atas berulang, lalu kusibakkan lipatan bibir vagina itu lalu kujulurkan lidahku mulai dari liang vagina hingga ke klentitnya demikian berulang-ulang membuat istriku mengerang kembali dengan pantat bahenol yang tidak bisa diam

”Enggh….engh…ouh… enak…Pah…. makasih…maksih…ouh…ouh…” erangnya.

Lidahku merasakan campuran asin dan manis oleh cairan vagina dan keringatnya serta hidungku mencium aroma khas vagina, tapi aku tak peduli… justru semakin menambah gairah dan kepuasan pada diriku dapat memberikan kepuasan yang optimal pada istriku tercinta ini….

Gerakan pantat istriku semakin cepat dan menekan-nekan wajahku sedangkan kedua kakinya yang berada diatas pundakku dan kedua tangannya menekan-nekan kepalaku dari belakang dengan gerakan yang tak terkendali dan kembali tubuhnya melenting dan menjerit…

”Aaahhh…….”. dan lidahku yang terjulur berada dalam liang vaginanya merasakan kedutan-kedutan dari dinding vagina istriku dan ada cairan yang merembes dari dalam vagina melamuri lidahku dengan rasa yang asin gurih….

Kembali tubuhnya terhempas lemas di atas karpet sehingga tekanan di kepala melemah dan hilang…

Aku kemudian menungging menghadap wajahnya dan kuperhatikan istriku sangat puas dan matanya masih terpejam merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme yang kedua kalinya. Aku mencium lembut pipi dan bibirnya. Kemudian istriku membuka mata dan memandangku seraya berkata..”makasih pah…Papah benar-benar the best thing which I have.” katanya.

Lalu kubisikan padanya ”Masih bisa dilanjut..?” tanyaku

”Tentu sayang… aku juga masih pingin menaiki babak penentuan yang paling kutunggu-tungu…” sambil tersenyum manis.

Kemudian dia membuka lebar-lebar pahanya dan kuposisikan kedua kakiku dibawah paha istriku dan kuarahkan penisku tepat di depan liang vagina istriku..

Blesss… kembali penisku menyelam didalam liang kenikmatan istriku yang masih tetap sempit walaupun telah basah oleh cairan kenikmatannya. Kutekan pantatku hingga penisku amblas hingga ke pangkalnya.

Teng…. anganku kembali melayang merakan nikmatnya penisku yang digenggam erat oleh vagina istriku. Kemudian secara perlahan-lahan pantatku mulai bergerak maju mundur agar penisku dapat mengocok dan mengaduk-ngaduk liang istriku yang sangat nikmat ini… terus dan terus tanpa henti dan mengenal lelah..

Gerakanku semakin cepat seiring dengan kenikmatan yang kuperolehpun semakin membuat aku melayang-layang akibat gesekan ini.

Pinggul istriku turut membantu bergerak keatas-kebawah… kekiri-kekanan…dan diputar-putar sehingga seluruh tubuhnya bergetar dengan seksi terutama buah dadanya yang terampul-ampul menyajikan pemandangan yang sangat erotis disertai dengan erangan dan dengusan nafas.

”Ouhh… makasih Pah…..Ouh… hek… hek….” mulutnya kembali meracau

Tanganku tak kubiarkan mengangur aku arahkan ke kedua buah dada istriku yang menggairahkan ini dan kermeas serta kupilin putingnya membuat erangan dan dengusan napasnya semakin menggila..

Akupun merasakan bahwa akan segera menuju puncak sehingga gerakan pantatku semakin cepat dan sudah mulai tak teratur. Penisku mulai menekan-nekan keras vagiana istriku dan lenguhakupun sudah mulai keluar tak terkendali..

”Ohh..hoh…hek..hek..” Dengusku meraih puncak

”Ouh..ouh..aouw…ouw…sssettttt…” jerit istriku

Bersambung...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience