Rate

Awal ??

Romance Series 621

Selamat Menikmatii ????
Sorry For Typo ????

-ooOOoo-

Eva berjalan sambil memegang mawar hitam di genggaman tangan kanannya. Jujur, sebenarnya gadis ini sangat malu karena membawa bunga yang menurutnya mengerikan itu di jalanan.

"Dasar Guru Brengsekk!! Yang betul aja sih! Masa gue disuruh bawa bawa mawar hitam beginian!! "

Eva mempercepat langkahnya,  berulang kali terucap kata 'Shit'secara kasar. Sepertinya, ia tau kalau banyak pandangan mata yang kini berujung pada genggaman tangannya.

'Arghhhhh'

Gadis itu putus asa. Ia memilih untuk lari sambil menundukkan kepalanya. Melihat tanah tanah yang sembab karena hujan deras yang mengguyur kota Jakarta semalam.

Eva terlihat sangat serius,  hingga ia merasakan kalau ia tertusuk sesuatu di bagian bawah kakinya.

'Aughhhhh' rintih Eva. Gadis itu segera berhenti dan menjongkokkan badannya.

"Tuh kan! " Eva bergeming. Dugaannya benar, kalau ia sedang kesal pasti ada kaca yang menusuk sepatu hingga menembus dan mengenai kakinya.

Mata Eva kini terasa perih. Ia melihat kesekelilingnya. Gadis itu mencoba brrfikir kalau sekarang semua orang memperhatikannya.

Namun, Nihil! Dugaan Eva salah. Semua tidak menatapnya. Ia pun tenang. Tetapi, ada satu pemandangan yang menarik perhatiannya disana.

Seorang lelaki dengan postur tubuh tinggi dan tegap tengah berdiri sambil memperhatikannya dari jarak jauh. Terlihat dengan jelas kalau cowok itu tersenyum kearahnya. Membuat Eva takut.

"Dia siapa ya? Kok senyum gitu liatin gue! Nanti, dia penjahat lagi! Terus, kalau dia beneran penjahat, dia culik aku, lalu aku dibawa kesuatu tempat dan... "

Eva menggeleng kepalanya. Sekeras mungkin gadis itu mencoba untuk berdiri. Ia kembali menggandeng tas ransel berwarna birunya itu dibahu kanan. Kemudian, bangkit dari duduk dan berlari.

Melihat Eva pergi dengan wajah ketakutan membuat Cowok bernama Mardian Alexandra, atau biasa dipanggil Dian oleh orang terdekatnya itu tercengang.

"Eh! Eh! Kok pergi sih? Emang wajahku tadi menakutkan? Emang aku terlihat begitu menyeramkan? Ah,gak mungkin! Akukan ganteng! " Dian membetulkan bagian rambutnya yang sedikit berantakan terkena hembusan angin.

Berlari,Lari,Dan Lari. Eva berusaha berlari sekerasa mungkin. Mengenyahkan rasa sakit yang teramat dalam di telapak kakinya. Bahkan,air mata dengan mudah menetes begitu saja dari mata nya.

Sejenak, Gadis itu merasa kelelahan. Namun, ia tak putus asa karena tinggal 10 kaki lagi ia sampai di gedung besar dan kokoh bewarna putih dan Oranye.

"Huh? " Eva mengehela napas panjang. Bersyukur karena akhirnya ia sampai juga di Sekolahnya. Rasa takut juga telah hilang dari dalam dirinya. Kini,ia pun masuk dengan langkah tertatih.

"ICA!!! " terdengar seruan seorang wanita dibelakang sana. Dengan cepat, Eva pun menoleh. Terlihat dengan jelas seorang perempuan dengan rambut panjang kepirangan yang diurai begitu saja tengah berlari kecil kearahnya. Dia adalah Ozha.

"Hai! "sapa Ozha kepada Eva. Gadis itu terlihat sangat ceria seperti biasanya.

"Apaan?" tanya Eva dengan wajah malas.

"Ih! Galak amat?! Gak ada, cuman pengen jalan bareng doang! "Ozha menyengir.

"Yaudah yuk buruan! "Eva berjalan dengan terpincang,membuat Ozha bertanya "Napa tuh kaki? "

Eva mengabaikan perkataan Ozha. Gadis itu masih setia berjalan sambil menatap ke depan. Membuat Ozha kenyang karena terus di abaikan seperti itu.

"Tadi gue tertusuk kaca! "

Wait? Eva menjawab? Itu merupakan hal yang benar benar tak terduga sepanjang panjangnya upil bu siska.

"Kenapa bisa? Tuh kan! Gue udah bisa nebak kalau lo itu ceroboh! Kenapa gak hati hati? Tuh mata kemana pas lo jalan? Apa lo tadi banyak ngoceh? Atau lo tadi-"

Ozha terbungkam setriliyun bahasa ketika menyadari kalau Eva menatapnya dengan tatapan setajam Akar toge.

"Heheh! "Ozha menyengir. Sementara Eva masih memasang wajah malasnya dan berjalan ke depan.

-ooOOoo-

"Jangan banyak banget! Pedih! Pelan pelan nyiramnya!! "Eva bercekcok.

"Iye... "Jawab Ozha dengan malas.

Ozha dan Eva terlihat sibuk membersihkan luka yang menggores telapak kaki Eva di kamar mandi.

"Udah udah udah! "Eva menghentikan tangan Ozha yang bersiap menyiramkan air ke kaki nya.
"Mintak Handuk kecilnya!! "Ozha melongo "Buruan!! " dengan cepat, Ozha memberikan handuk kecil bergambar hello kitty ke Eva.

"Noh! Plesternya! "

Eva meniup lukanya yang terlihat sudah cukup kering. Kini, ia meletakkan plester yang diberikan Ozha dengan perlahan.

"Udah? " tanya Ozha

"Yuk! "Ajak Eva. Ozha mengangguk. Kemudian, kedua gadis itu keluar dari pintu kamar mandi.

"Makasih ya ja! "Ucap Eva sambil merapikan seragam dan rambutnya.

"Dengan senang hati!! "Ozha tersenyum riang.

Eva sibuk berjalan sambil merogoh saku bajunya. Sementara Ozha, gadis itu sibuk bernyanyi mengikuti alunan musik yang menggema di kedua telinganya.

"Eh! Duit gua mana? "Eva mengehntikan langkahnya secara tiba tiba. Membiarkan Ozha yang tidak sadarkan diri untuk melangkah duluan.

Sekarang Gadis itu kembali ke tempat dimana ia dan Ozha membersihkan luka kakinya.

"Nah! Ini dia! "Eva mengambil uang yang terlipat di atas pinggiran bak mandi.

Kemudian, gadis itu keluar dari kamar mandi. Namun,sepertinya kesialan Eva belum berakhir begitu saja.

PLAAKKKKK...!!!!

Eva terjatuh karena seseorang menamparnya. Gadis itu tak sempat melihat siapa orang yang melakukan hal itu. Karena, ia terjatuh dan matanya kabur akibat menahan tangis yang ia rasakan dari tamparannya itu. Tapi, ia bisa mendengar sayup sayup suara orang tersebut.

"Liat aja lo ya! Sekali lagi gue liat Lo deketin cowok gue lagi! Gue bunuh Lo! "

Kemudian, orang yang dikira Eva adalah sekumpulan para cewek yang menamparnya itu, langsung pergi. Walau sebelumnya, ia bisa mendengar beberapa sorakan dari wanita lainnya yang menghinanya dengan kalimat 'PHO'dan 'CEWEK MURAHAN'.

"Siapa sih mereka!!?? "Lirih Eva disela sela tangisannya.

-ooOOoo-

Hay hay hayy!!
Saya balik lagiiii
Gimana gimana? Enak gak? Manis gak? Garemnya udah cukup belom?
Hahahahah!!
Author mah taunya becanda mulu!

Ok, Sampai jumpa kapan kapan!!
Sorry for typo All!!

Babayy.....??????

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience