Wuss
Dipesisir Kota Metro, terdapat Hutan Hujan yang
sering ditinggali pengemis. Hutan ini disebut Hutan
Hujan karena daerah Hutan ini sering sekali
mengalami hujan sedangkan wilayah sekitarnya tidak.
Bruk
Sesosok manusia terjatuh disisi luar Hutan Hujan.
Sosok itu tak lain adalah Sahal yang baru saja keluar
dari portal.
"Uek', Sahal memuntahkan isi perutnya. "Tidak
kusangka aku yang hebat ini juga bisa mengalami
mabuk ruang".
Ueek, lagi-lagi Sahal memuntahkan isi
perutnya. Sepertinya efek penyegelam kekuatan
membuat Sahal tidak mampu beradaptasi dengan
pemindabhan ruang.
Sahal tidak menyangka kalau
penyegelan kekuatan mampu membuat ia menjadi
sangat lemah. Bahkan remaja Sekolah Menengah pun
sanggup melakukannya
Ciiit
Terdengar suara mobil berdecit. Sekelompok
orang keluar dari mobil dan mendekati Sahal yang
berada didekat pemberhentian mobil mereka. Sahal
masih sibuk memuntahkan isi perutnya tanpa
menyadari sekitar 5 orang dengan umr yang
bervariasi mendekatinya.
Sahal memegang kepalanya
karena merasa sangat pusing setelah keluar dari
portal.
Tuan Muda, sepertinya orang didepan cocok
dengan yang kita butuhkan" sahut salah seorang
pengawal dari pemuda yang berada ditengah mereka.
"Apakah kamu yakin. Kita membutuhkan orang
tanpa latar belakang untuk menjatuhkan posisi
sepupuku agar ia tidak menjadi Kepala Keluarga
selanjutnya" sahut pemuda ditengah yang bernama
Kevin Muddy. Keluarga Muddy merupakan keluarga
kelas 2 yang berada di Kota Metro.
"Saya yakin Tuan Muda, saya mendapat
informasi dari seseorang. Hutan Hujan ini sering
ditempati oleh segerombolan pengemis. Karena
mereka tidak berani bersembunyi di sudut kota atau
mereka akan dikirim ke Rumah Tahanan jika
ditemukan.
Anda tahu sendiri bahwa Walikota tidak
mengizinkan pengemis ini untuk membuat
perkampungan disudut-sudut kota. Namun ia masih
mengizinkan jika mereka menempati Hutan Hujan ini.
Dari pakaian pemuda didepan, sepertinya ia salah
satu pengemis yang mendiami Hutan Hujan ini" sahut
pengawal Kevin Muddy.
*Bagus, kamu luar biasa. Kalau aku menjadi
Kepala Keluarga selanjutnya kamu akan mendapatkan
imbalan yang besar"
*Terima kasih Tuan Muda Muddy" pengawal
tersebut senang karena ia berhasil memenangkan
perhatian Tuan Muda disampingnya.
Kevin Muddy sudah lama frustasi mengingat
sepupunya memiliki kemampuan yang sangat cakap.
Sepupunya juga dikenal sebagai salah satu dari 5 Putri
Kota Metro. Karena kecantikannya yang membuat
semua orang tak bisa menahan pandangannya,
banyak yang mencoba memenangkan hatinya dan
membantu bisnis yang ia jalankan sehingga ia mampu
mendapat pijakan bahkan menjadi salah satu
kandidat Kepala Keluarga Muddy selanjutnya.
Awalnya Kevin Muddy bersaing secara sehat
untuk merebut kursi Kepala Keluarga. Namun, karena
kemampuan yang dimiliki sangat kuwrang ditambah
banyak orang yang lebih mementingkan bekerjasama
dengan sepupunya agar mendapat perhatiannya, ia
mulai menggunakan cara-cara icik. Seperti
membayar beberapa preman untuk mengusik
perusahaannya, mencegat ditengah jalan dan bahkan
menyuap beberapa Eksekutif yang ada diperusahaan.
Namun, semua rencana yang ia susun digagalkan oleh
Violetta Muddy yang tak lain adalah sepupunya
sendiri.
Setelah banyak rencananya digagalkan, Kevin
menjadi frustasi sehingga ia berencana menculik
Violetta dan membuat ia tidur dengan laki-laki
manapun agar ia kehilangan kepercayaan Kakeknya
sehingga ia dilengserkan dari posisi Calon Kepala
Keluarga.
Rencananya tersebutlah yang membawa Kevin ke
Hutan Hujan ini.
"Wah, pemuda didepan benar-benar menjijikkan.
Sepertinya dia makan jamur beracun yang ada
dibutan sehingga dia muntah-muntah seperti itu.
tapi semakin menjijikkan pria itu semakin besar peluang
rencanaku berhasil, Hahahahaha" Kevin tertawa
"Ikat pemuda itu, lalu bius dia. Ingat jangan
terlalu tinggi dosisnya, kita membutuhkan dia
beberapa jam lagi untuk menyukseskan rencana kita"
"Baik, Tuan Muda" sahut keempat pengawal
serempak
Tuuut Tuuut
Kevin menelepon sepupunya. Langkah pertama
rencananya sukses, ia bisa melanjutkan langkah
selanjutnya.
*Haloo, mengapa kamu meneleponku Kevin? Apa
kamu berencana menggagalkan proyekku lagi.
Sayangnya Kevin, aku baru saja menandatangani
kontrak dengan perusahaan Elang Wijaya milik
keluarga Wijaya. Kamu tidak bisa menggagalkan
rencanaku" tanya Violetta setelah menjawab
telponnya.
Violetta merasa tidak perlu bagi mereka
untuk saling bermulut manis karena mereka sadar
bahwa mereka saingan satu sama lain.
*Tidak Vio, aku hanya ingin mengajakmu makan
malam untuk mengucapkan selamat atas kontrak yang
telah kamu terima" Kevin menjawab sambil menahan
amarahnya karena sepupunya semakin mengukuhkan
posisinya sebagai Calon Kepala Keluarga
"Hahaha, yang benar saja Kevin, tidak perlu
berusaha menyenangkan satu sama lain"
"Vio, aku mengakui kekalahanku. Aku memang
tidak mampu mengalahkan mu. Sepertinya posisi
Kepala Keluarga akan menjadi milikmu. Aku hanya
ingin mengucapkan selamat saja kepadamu.
Bukankan kamu sendiri yang mengatakan kalau kita adalah saingan"
"Kevin aku tidak tahu rencana apa lagi yang ingin
kau lakukan padaku. Setelah menggagalkan skema mu
bukankah wajar bagiku mencurigaimu?"
Kevin menggertakkan giginya. Ia tau, selain
terkenal karena kecantikannya, Violetta juga terkenal
cerdas.
Perusahaan yang ia kelola sekarang mampu
bangkit dan bahkan membuat Korporasi Besar milik
Keluarga Wijaya memandang mereka sebagai partner
yang layak.
Kevin memikirkan bagaimana cara membujuk
Violetta agar mau makan malam bersamanya.
*Baiklah jika kamu tidak percaya padaku, kamu
bisa membuat reservasi di Restoran yang kamu
percaya, aku yang akan membayarnya. Anggap saja
sebagai akhir dari persaingan kita selama ini, setelah
ini aku akan mematuhi aturan yang kamu buat"
Violetta terdiam. Jika ia mereservasi di Restoran
yang dia percaya maka peluang Kevin membuat
skema lebih kecil dan mereka juga bisa mengakhiri
persaingan mereka. Sekalipun kevin tidak melakukan
banyak perlawanan, bagi Violetta, Kevin cukup
menjadi ancamannya.
Jika dengan ini dia dapatmengakhiri semuanya, sepertinya layak untuk dicoba.
Meskipun Violetta adalah sosok yang cerdas, ia
masih berhati lembut. Jika tidak memikirkan
kebangkitan keluarganya maka ia lebih memilih
untuk berdiam saja dirumah dan menikmati
kehidupan keluarga kelas dua.
Setelah dia diancamoleh musuh keluarga mereka, ia tau babhwa untukmengalahkan pesaing keluarganya ia harus mampumembangkitkan keluarga mereka agar tidak mudah
ditindas.
Setelah memikirkan untung dan ruginya, Violetta membalas
"Baik, jika dengan ini bisa mengakhiri semua
persaingan kita, aku setuju.
Aku menunggumu diRestoran Lily Putih"
"Baik Vio, kita akan bertemu lagi nanti di Restoran Lily Putih".
Setelah mnenutup telepon, Kevin bersenandung.
Akhirnya ia bisa melanjutkan rencananya. Ia sangat
senang ketika mengetahui sepupunya bisa dibohongi.
"Violetta, kamu memang cerdas, aku mengakuinya. Tapi, kali ini aku akan menang. Setelah
mengalahkanmu aku akan menjadi kepala keluarga selanjutnya, Hahaha"
Kevin memandang semua pengawalnya yang
telah membius Sahal.
Andai saja tidak disegel kekuatannya, bius itu tak akan mampu membuat Sahal pingsan.
"Angkat dia ke mobil. Kita akan ke Restoran Lily
Putih, akhirnya Violetta jauh ke dalam jebakanku.
Mulno, apakah kamu sudah mempersiapkan semuanya"
"Sudah Tuan Muda" sahut Mulno, pengawal yang
memberi rencana kepada Kevin.
"Bagus sekali, mari pergi"
Share this novel