"Kenapa aku perlu risaukan kau, kalau kau sakit atau mati sekalipun~, hubungan antara kita tak ada apa-apa, melainkan service kau sebagai sugar daddy yang akan memenuhi kebutuhan asas aku, selepas aku dipanggil kerja, you.are.dismissed~...."
"Benarkah~..."
"Yeah~..." Dengan gaya cueknya, meneguk wine merah pada gelas kristal di tangannya.
"benarkah?~..."
Nada pada pertanyaan Arthur, serious, sarkastis dan ada sedikit berbaur sayu, wajahnya terukir sinis dan sedikit emosi...
Ia mengambil gelas wine dari tangan Isla dan meletakkan gelas itu atas meja...Isla melirik tajam ke sifat aneh pemuda itu...
"woi!orang mau minum bah, setan!" menumbuk bahu Arthur, pemuda itu meringis , namun tidak merespon ancaman gadis itu...
Reaksi Isla seterusnya, langsung membeku, apabila tangan melingkat ke tubuh berisinya dan menarik tubuh gadis itu ke pelukan hangatnya, bukan nafsu tapi kehangatan, dan pelukan ini entah kenapa mewujudkan satu kerinduan entah Isla atau Arthur....
dahi Isla mencium hidung dan mulut Arthur, Arthur memejamkan matanya, menarik nafas, lalu berbicara...
"Percayalah, sayang~...saat aku mati, kau akan menangis, merayuku untuk tidak meninggalkanmu, dan meraung ke semua orang agar jenazahku tidak dikremasi~...berhati-hati apabila mengucapkan sesuatu sayang, itu akan sangat menyedihkan bagimu, jika kau kehilanganku~..."
Mata Isla mengelip, membeku di pelukan Arthur, otaknya sedang mengedam semua kata-jata Arthur, emosinya mulai bercelaru, dadanya mulai sesak, entah kenapa, dia tidak pernah rasa macam ni sebelumnya...
Ia mendongak ke pemuda itu, dan pemuda itu mendongak ke bawah, dan menatap ke wajah gadis itu, dengan senyuman ikhlas terukir penuh sayang...
"kau yakin...akan membiarkanku pergi sekali lagi?~..." tangan Arthur mengusap rambut yang menutup wajah Isla...
Isla mencebik, "tch!" lalu menampak tangan Arthur yang menyentuh wajahnya, "lepaskan aku, setan~..." ia menolak tubuh Arthur dari tubuhnya, mengusap seluruh tubuhnya seperti kasih lari kuman...
"ish!kuman!...berani kau peluk-peluk aku?!...call polis baru tahu!..."
Arthur steady berdiri dihadapan dengan pose dengan melipat tangan ke dada...tersenyum sinis dan terhibur dengan gelagat isla...
"stupid cow!...I'm going, bye!..." Isla meninggalkan Arthur, Arthur pun mengekorinya dari belakang...
Dalam perjalanan ke kereta Arthur, Isla tidak habis fikir perkataan Arthur,
'apa maksud dia tu?tch, apa aku kesah? dia kan memang ada sakit otak~...'
Isla membetulkan dressnya, berjalan ke arah kereta Arthur, seperti tiada apa yang berlaku tadi , tapi tidak dapat ia menafikan bahawa kata-kata Arthur tadi memang telah mempengaruhi fikiran dan emosinya, ia ingin menghilangkan perasaan itu, tapi entah kenapa, sngat susah baginya...
Cerita ini akan ditulis dengan Bahasa Rojak, Malay(sabahan accent+abit semenanjung), Indo, English...
Share this novel