Series
1
Ketika mahkota berpindah ke kepalanya lebih cepat dari yang ia bayangkan, seorang putri muda mendapati dirinya memimpin kerajaan yang tampak tenang di permukaan, namun retak di bagian terdalamnya. Tidak ada perang besar. Tidak ada musuh yang jelas. Yang ada hanyalah laporan yang terpotong, ketakutan yang dibungkus kesopanan, dan keputusan-keputusan kecil yang perlahan menentukan nasib ribuan jiwa. Di tengah tekanan dewan, kepentingan pedagang, dan kecemasan rakyat, sang putri belajar bahwa kekuasaan bukan soal keberanian di medan perang, melainkan tentang memilih siapa yang harus dikorbankan demi stabilitas, dan hidup dengan kesadaran itu. Setiap keputusan yang ia buat menimbulkan gelombang konsekuensi: wilayah yang merasa dilindungi, wilayah lain yang merasa ditinggalkan; kepercayaan yang tumbuh di satu sisi, kecurigaan di sisi lain. Semakin ia berusaha menjadi pemimpin yang adil, semakin sempit ruang untuk menjadi manusia. Tidur berubah menjadi kemewahan. Keraguan menjadi teman tetap. Dan di balik loyalitas yang tampak tenang, benih pengkhianatan mulai tumbuh—bukan karena kebencian, melainkan karena perbedaan keyakinan tentang apa arti “menyelamatkan kerajaan”. Saat ketegangan meningkat tanpa ledakan, sang putri dipaksa menghadapi dilema paling kejam: apakah ia harus memerintah dengan belas kasih yang berisiko menghancurkan stabilitas, atau
Update 19 December 2025