BAB 22

Romance Series 1727

NICHOLAS HANYA memerhati sahaja suasana luar di balkoni sambil menikmati angin malam. Gelas yang berisi wain dari jenama mewah hanya di pusing mengikut rentak jari jemari nya tanpa niat mahu meneguk lagi...

Sekilas percakapan di antara Cik Salla, pembantu rumah nya dengan Lily kembali menerjah fikirannya...

Tersenyum sinis dia saat mendengar keyakinan yang di terap kan oleh pembantu rumah itu pada Lily...

Kau terlalu mudah sangat untuk percaya pada orang Lily... Bisik Nicholas perlahan. Senyuman sinisnya masih tidak lekang dari bibirnya.

"Tuan..."

Terhenti senyuman sinis nya bila seseorang memanggil dirinya.

Pantas dia berpaling ke belakang...

Mata nya tajam menikam ke arah susuk tubuh seorang perempuan yang menunduk hormat di hadapannya...

"Macam mana, Salla... Apa yang aku suruh kau dah settle kan ke..." Soal Nicholas dengan matanya masih tajam menikam wajah Cik Salla yang masih menunduk itu. Cik Salla adalah pembantu rumahnya. Wanita ini sudah berkerja di situ sejak dari orang tuanya masih ada lagi. Setelah kedua - dua orang tuanya meninggal pun, Cik Salla masih di gajikan di dalam vila ini lagi! Kiranya, orang yang paling lama berkhidmat dengan arwah kedua - dua orang tua Nicholas adalah Bernard Dan Cik Salla. Dan kedua - duanya pula sekarang berkhidmat dengan dirinya pula.

Wait... Wait...

Cik Salla? Settle? Apa benda semua ni??

"Dah tuan... Apa yang tuan kata kan tadi... Memang betul... Dia akan percaya bulat - bulat bila kita menjadi rapat dengan dia..." Cik Salla memberitahu. Nada suaranya kelihatan tidak ikhlas apa yang dia lakukan pada Lily sebentar tadi.

"Bagus!! Good job... Terus apa yang dah dirancang... Kau boleh pergi sekarang..." Arah Nicholas.

Cik Salla mengangguk perlahan sebelum bergegas meninggalkan kamar mewah majikannya... Jiwa nya merintih melihat keseronokan Nicholas menyeksa Lily!

Dia kembali menghadap balkoni...

Benar apa yang di kata oleh Cik Salla tadi...

Lily mudah mempercayai orang yang semakin dekat dengannya...

"Kau tunggu Lily... Itu adalah permulaan saja..." Bisik nya sambil menyuakan gelas berisi wain tadi ke bibirnya... Wain itu di teguk perlahan...

Haaiii...

Tak sabar hatinya untuk melihat kejatuhan dan kehancuran seorang perempuan bernama Lily ini!

Jatuh dan hancur di tangan nya sendiri!

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience