Bab 62

Romance Series 13684

Jakarta,,,

09:00 wib

Bela berjalan menuju ruangan Adnan untuk memberikan laporan yang diminta oleh laki-laki tersebut.seperti biasa sebelum bela masuk,gadis itu terlebih dahulu mengetuk pintu ruangan Adnan.

Tok tok tok

hening

Tok tok tok

hening

"apa kak Adnan gak ada di ruangannya ya?" pikir bela karena sedari tadi tidak ada respon dari dalam ruangan Adnan.

"atau gue bawa balik lagi aja ya laporan ini?tapi....bentar lagi kak Adnan meeting dan laporan ini mau dibawa sama dia buat presentasi?" awalnya bela merasa ragu untuk masuk.namun setelah menimbang-nimbang akhirnya gadis itu memutuskan untuk menaruh map yang telah dibawanya ke dalam ruangan tersebut.

ceklek

Baru saja bela membuka pintu ruangan,sepasang matanya langsung disuguhkan pemandangan yang tidak mengenakkan.

"BELA!!" Adnan tampak terkejut saat melihat sosok bela diambang pintu.

"ma-maaf pak.saya pikir bapak gak ada di ruangan.sa-saya permisi dulu kalau begitu?" sambil menundukkan kepalanya bela menutup kembali pintu ruangan adnan.

"ya tuhan.kenapa rasanya sakit banget?" bela memegangi dadanya yang terasa nyeri.

Sesaat gadis itu menatap ruangan didepannya,kemudian segera pergi dari tempat tersebut.

Disaat bela pergi dengan hati yang berkecamuk,didalam ruangan Adnan justru dibuat marah oleh seseorang.

"DASAR SIALAN!!...MINGGIR KAMU!!..." Dengan kasar Adnan menyingkirkan tubuh ayu dari pangkuannya lalu beranjak dari sofa.

"KELUAR DARI RUANGAN SAYA!!" Ucap tegas Adnan.

Bukannya merasa takut karena gertakan tersebut.wanita itu malah terlihat tersenyum menatap bos nya.

"CK!!..galak banget sih pak?" sambil tersenyum menggoda ayu bangun dari sofa kemudian melangkah mendekati Adnan.

"dari pada bapak marah-marah gak jelas.mending lanjutin yang tadi aja?" dengan lihai dan menggoda jari ayu mengelus sisi wajah Adnan lalu perlahan turun ke leher laki-laki itu.

"DIAM KAMU JALANG!!" dengan gerakan cepat Adnan menangkap tangan liar itu kemudian mencengkeramnya kuat-kuat.

"CEPAT PERGI DARI KANTOR INI.SAYA GAK SUDI LIAT WAJAH JALANG KAMU!!" tanpa berperasaan Adnan mendorong kasar tubuh ayu menuju pintu.

=============

Bela memasuki ruang kerjanya sambil berurai air mata.dengan lemas gadis itu mendaratkan bokongnya di kursi.

"hiks..hiks...hiks...kenapa rasanya sesakit ini,tuhan?" bela kembali teringat kejadian dimana ayu duduk dipangkuan Adnan sambil mencium bibir laki-laki itu.

Bela menunduk,Tanpa sadar tangannya mencengkram map yang harusnya dia berikan kepada Adnan tadi.

Tidak lama sosok laki-laki datang memasuki ruangan bela tanpa permisi.Ya,dia adalah Adnan,orang yang menjadi alasan utama bela menangis seperti ini.dengan wajah sedikit pucat Adnan berjalan menghampiri meja bela.

"bel?" panggil adnan.

Bela yang melihat kedatangan Adnan buru-buru memalingkan wajahnya dan menghapus buliran air mata dipipi serta sudut matanya.

"ada apa pak?" ucap bela dengan nada sedikit bergetar.

Tanpa ragu dan malu Adnan bersimpuh di depan bela lalu menggenggam lembut kedua tangan gadis itu.

"bel.dengerin aku.semua yang kamu liat tadi itu gak benar.a-aku bisa jelasin semuanya bel?" ucap adnan.

Bela tersenyum miring."gak usah dijelasin pak.toh saya juga bukan siapa-siapanya bapak kok?" bela mengusap air mata di sudut matanya yang kembali keluar.

Memang benar apa yang dikatakannya oleh bela tadi.mereka berdua memang tidak ada hubungan apapun.tapi tidak tahu kenapa Adnan merasa perlu menjelaskan semua kesalahpahaman ini kepada bela.

"terserah kamu mau mendengarkannya atau gak.tapi yang jelas aku akan ceritakan kebenarannya?" Adnan menatap bela yang masih memalingkan wajahnya.

"tadi aku ngerasa gak enak badan bel?" Adnan memulai ceritanya.

"gak tau kenapa kepala aku pusing banget hari ini.terus aku minum obat dosis tinggi.mungkin karna efek obat aku jadi ketiduran di sofa.gak lama aku kaget pas liat ayu duduk di pangkuan aku.dan tiba-tiba aja dia nyium bibir aku di detik kamu masuk ruangan?" jelasnya.

Adnan menunggu respon bela,namun gadis itu tetap setia diam dan memalingkan wajahnya.

"aku udah cerita yang sebenarnya bel.tolong percaya sama aku?" ucapnya lagi.kali ini Adnan berkata dengan sejujurnya tidak ada yang dikurangi atau pun ditambah.semua yang dijelaskan barusan benar-benar sesuai kenyataanya.

Karena tidak kunjung merespon,Adnan pun berniat untuk Bagun.tapi tiba-tiba saja kepalanya kembali terasa pusing hingga akhirnya...

bugh

Tubuh kekar itu kini terkapar di lantai tidak sadarkan diri.

"Astaga!!!...kak Adnan!!..." panik bela.

============

Bela sangat panik begitu melihat Adnan jatuh pingsan di ruangannya.dengan cepat gadis itu pun membawa Adnan kerumah sakit terdekat.

"gimana keadaannya dok?" tanya bela setelah seorang dokter laki-laki, selesai memeriksa keadaan Adnan.

"dia hanya kelelahan aja.gak ada penyakit serius kok?" jawab sang dokter.

"benar kah?" ucap gadis itu yang langsung diangguki oleh dokter tersebut.

"tapi walaupun keadaannya tidak begitu parah dia harus tetap jalani rawat inap di rumah sakit untuk memulihkan kesehatannya?" ucapnya.

"baik dok?" jawab bela.

Setelah selesai diperiksa oleh dokter Adnan pun kini di pindahkan ke ruang rawat inap.bela juga sudah mengabari orang tua Adnan,mungkin beberapa jam lagi mereka akan datang ke rumah sakit.

"eeuughh" Leguh Adnan kemudian segera membuka kedua kelopak matanya.

"dimana ini?" Adnan kebingungan begitu melihat ruangan bernuansa putih.sambil memegangi kepalanya yang sakit,Adnan menolehkan wajahnya kesamping.

"bela?" gumamnya.

============

Surabaya,,,

Setelah kejadian kemarin Jason merasa tidak enak hati kepada rika.ingin sekali dirinya meminta maaf lagi,namun dia bingung harus meminta maaf dengan cara bagaimana agar Rika bisa memaafkannya.

"kira-kira gue harus gimana ya biar dia luluh dan maafin gue?" gumam Jason sambil memikirkan sesuatu di otaknya.

"CK!!...gue searching aja deh?" karena buntu Jason pun meminta bantuan kepada google.dengan segera laki-laki itu merogoh saku celananya,mengambil hp miliknya.

Dengan gerakan lihai kedua ibu jarinya mengetikkan sesuatu di bagian pencarian.

"BAGAIMANA CARA MEMINTA MAAF KEPADA PEREMPUAN"

============

Jakarta,,,

Adnan tersenyum tipis saat melihat sosok gadis yang sangat dikenalnya tengah tidur bersandar di tepi ranjang.adnan mengangkat tangan kanannya lalu mengelus pelan kepala bela.

Bela yang merasa tidurnya terusik segera membuka matanya dan menegakkan tubuhnya.

"kak adnan udah bangun?" tanya bela dengan polosnya.

"menurut kamu?" bela tersenyum kikuk.

"gi-gimana keadaan kak Adnan??kepalanya masih sakit?" tanya gadis itu lagi.adnan mengangguk lemah kemudian berusaha memposisikan tubuhnya untuk duduk bersandar.

"bentar ya.aku panggil dokter dulu?" bela hendak pergi tapi tiba-tiba saja Adnan menahan pergelangan tangannya.

"gak usah?" ucap laki-laki itu.

"tapi-"

"duduk!!" titah adnan tegas memotong perkataan bela.

Karena terus mendapat tatapan tajam dari Adnan,alhasil bela pun kembali mendaratkan bokongnya di kursi.

"makasih ya udah bawa aku ke rumah sakit?" ucap adnan yang kembali bersikap hangat.bela mengangguk pelan setelah itu tersenyum tipis

Adnan terus menatap bela.sesaat ingatannya kembali pada kejadian di kantor.

"bel?"

"ya?"

Adnan terdiam sejenak lalu mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan bela.

"Kamu percaya kan sama aku.aku sama sekali gak ada hubungan apa-apa sama ayu?" ucapnya.

Kali ini giliran bela yang terdiam.matanya terus memperhatikan tangannya yang tengah digenggam oleh Adnan.

"bel?" merasa gemas dengan keterdiaman gadis dihadapannya,adnan pun langsung mengalihkan tangannya ke dagu bela.

Dengan lembut Adnan mengamit dagu gadis itu lalu mendongakan kepala bela.kini keduanya saling berpandangan.

Adnan kembali tersenyum,namun kali ini senyuman itu terlihat sangat manis di mata bela.entah dorongan dari mana Adnan perlahan memajukan wajahnya ke wajah bela dan...

Cup

Adnan mengecup bibir gadis itu.bela pun sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Adnan.

"kak-" bela hendak mengeluarkan suara protesnya karena Adnan sudah mencium bibirnya tanpa permisi,namun dengan cepat Adnan menutup mulut bela dengan jari telunjuknya.

"kamu tau bel.saat ini cuma ada satu gadis didalam hati aku.dan aku sangat amat mencintainya.kamu mau tau siapa gadis itu?" tanpa sadar bela mengangguk-anggukkan kepalanya dengan pelan.

Sebelum menjawab adnan kembali mengeluarkan senyum manisnya sambil menatap lekat bela.

"gadis itu adalah kamu bela?" untuk kesekian kalinya bela dibuat terkejut dengan perkataan Adnan.

"kak,jangan bercan-"

"aku gak bercanda bel.aku serius.I love you bela Cantika?" bela menatap tidak percaya.bos sekaligus temannya itu kini Tengah menyatakan cinta kepada dirinya.

===============

Surabaya,,,

12:00 wib.

Jason mendatangi kantor vania.saat sedang ingin memasuki lift tanpa sengaja laki-laki itu bertemu dengan Vania dan juga Rika.

"loh.jason?" Vania tampak terkejut dengan kehadiran Jason dikantornya.

"siang mbak Vania?" sapa Jason penuh sopan santun.

"siang,juga?" jawab Vania.

"ngapain loe ke sini!!" seru Rika yang tidak suka dengan kehadiran Jason di sana.

Jason melirik ke arah rika.dia mendesah pelan saat melihat sikap ketus yang ditunjukkan oleh gadis itu.ternyata benar dugaannya,Rika masih marah kepadanya atas kejadian kemarin.

"rik,jaga sikap loe.gak sopan tau gak?" peringat vania.rika memutar bola matanya dengan malas kemudian langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.

Vania kembali menatap Jason penuh tanya."ada keperluan apa kamu ke kantor saya,Jason?" tanya Vania."kamu disuruh pak Gilang?" lanjutnya.

Jason langsung menggelengkan kepalanya."gak,mbak.saya gak disuruh pak Gilang kok.kedatangan saya kesini juga buka untuk pekerjaan?" jawabnya.

"terus ada apa?" tanya vania lagi.

"kedatangan saya kesini untuk..." Jason melirikan matanya ke arah Rika."bertemu dengan mbak Rika?" lanjutnya.

Rika yang mendengar hal tersebut lantas saja langsung mengalihkan pandangan ke arah Jason.

"kamu mau ketemu sama Rika?" ulangi vania.jason mengangguk pelan.

"ngapain loe mau ketemu sama gue?" ucap Rika masih dengan nada ketusnya.

"a-ada hal yang mau saya bicarakan sama mba?" jawab Jason.

"sorry,tapi gue gak ada waktu.gue mau makan siang sama nia?" Rika langsung menggandeng tangan vania.

"tunggu dulu Rik?" tahan Vania saat Rika hendak berjalan pergi.

"Jason jauh-jauh ke sini itu cuma mau ketemu sama loe.tolong hargain dong?" ucapnya.

"dan kayaknya Jason juga mau ngomong sama loe empat mata.bukan begitu,Jason?" Jason tersenyum kikuk lalu menganggukkan kepalanya dengan pelan.

Rika memicingkan matanya ke arah sang sahabat."loe apa-apaan sih?!' ucap Rika ketika melihat Vania memihak kepada Jason.

"sorry rik.bukanya gue mihak ke Jason.tapi kayaknya Jason mau ngomong penting sama loe.loe nurut ya.gue gak apa-apa kok makan siang sendiri?" ucap vania.

"tapi nia..."

"gak ada tapi-tapian Rik?" potong vania.

Vania menatap ke arah asisten Gilang."mm,,jason.saya tinggal dulu ya.kalau kamu mau ngobrol sama Rika silahkan aja?" ucap gadis itu kemudian segera pergi meninggalkan Jason dan Rika.

"apa loe liat-liat!!" ucap Rika setelah kepergian Vania dari sana.dia kembali melangkah namun dengan cepat di tahan oleh Jason.

"Mmm...mbak mau makan siang??kita bisa kok ngobrol sambil makan siang?" tawar Jason.Rika terdiam sejenak,sebuah ide tiba-tiba muncul dalam otaknya.

"oke,kita ngobrol sambil sambil makan siang?" ucap Rika menyetujui ajakan Jason.

===========

Rika dan Jason sudah berada di sebuah restoran tidak jauh dari lokasi kantor Vania.keduanya tampak serius melihat-lihat buku menu untuk memesan.

"mbak,saya pesan ini satu sama ini nya satu ya?" ucap Jason sambil menunjuk nama makanan dan minuman yang dia pesan.

Sang pelayan pun mencatat pesanan Jason,setelah selesai pelayan itu kini beralih kepada Rika.

"kalau mbaknya mau pesan apa?" tanya sang pelayan.

Rika melihat ke arah Jason."loe beneran traktir gue kan?" tanya Rika kepada jason yang saat ini tengah melihat ke arahnya juga.

"iya.saya traktir.mbak pesan aja sesukanya?" jawab jason.

"oke?" Rika tersenyum kemudian segera beralih ke sang pelayan.

"mbak,saya pesan ayam bakar satu,jamur krispi satu,sama tempe penyetnya satu ya.untuk nasinya satu porsi aja.terus minumnya ice cappucino cincau satu sama jus strawberry satu?" sang pelayan mulai mencatat dengan serius pesanan Rika.

"ada lagi?" tanya nya.

Rika berpikir sejenak."boleh bungkus gak?" tanya Rika kepada Jason lagi."boleh?" jawab Jason dengan entengnya.

Rika tersenyum senang."mbak,tolong bungkus burger king nya dua ya,minuman colanya juga dua.Mmm...terus sama roti bakar mini nya all varian?" sang pelayan tersenyum manis begitu selesai mencatat semua pesanan Rika.

"baik mbak,mas mohon tunggu sebentar ya?" pamit sang pelayan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience