BAB 11-16

Drama Series 58745

---

#### Bab 11: Rencana Liburan

Setelah banyak kejadian lucu dan makanan aneh di kantor, Iqbal merencanakan sesuatu yang berbeda. “Bagaimana kalau kita pergi berlibur ke pantai? Kita butuh waktu untuk bersantai dan bercanda!” sarannya dengan semangat.

Semua orang terdiam sejenak, lalu Khai berkata, “Itu ide yang bagus! Kita bisa berkemah di pantai dan bermain air. Kita perlu menyegarkan pikiran setelah bekerja keras!”

Andri dengan cepat menambahkan, “Kita bisa membangun istana pasir terbesar! Saya akan menjadi arsitek!” Semua orang tertawa, membayangkan Andri yang berusaha mengatur batu dan pasir.

Jiha, yang mendengarkan, berkomentar, “Dan saya akan menjadi penguji makanan! Kita perlu banyak camilan untuk dibawa!” Sementara Kak Radiah mengangguk setuju, “Saya rasa kita semua perlu beristirahat dan bersenang-senang.”

Dengan rencana yang matang, mereka mulai membagi tugas. “Saya akan mengurus peralatan camping,” kata Iqbal. “Andri dan Khai bertanggung jawab membawa makanan,” tambah Elen.

---

#### Bab 12: Persiapan yang Kacau

Hari liburan tiba, dan semua orang berkumpul di kantor untuk berangkat. Namun, saat melakukan pengecekan terakhir, Andri menyadari sesuatu. “Eh, saya lupa membawa peralatan camping!” katanya dengan panik.

Khai menepuk dahi. “Kamu tidak bisa serius! Bagaimana kita bisa camping tanpa tenda?!”

“Tenang saja, saya punya tenda di rumah! Saya akan mengambilnya!” jawab Andri sambil berlari keluar.

Sementara itu, Jiha mengeluarkan sekantong besar makanan. “Saya membawa camilan! Tapi apakah kita punya air minum?” tanyanya. “Kita bisa beli di perjalanan!” seru Iqbal.

Kak Radiah menggelengkan kepala. “Ini akan jadi liburan yang sangat menarik! Pastikan semua aman dan tidak ada yang terluka!”

---

#### Bab 13: Perjalanan yang Mengasyikkan

Setelah semua persiapan, mereka akhirnya berangkat. Dalam perjalanan, mereka menyanyikan lagu-lagu konyol sambil tertawa. “Ayo, kita buat lagu tema untuk liburan ini!” seru Andri, dan semua orang mulai menyanyikan lagu yang mereka buat sendiri.

“Di pantai kita bermain, dengan pasir dan ombak yang ceria! Kita akan tertawa tanpa henti, sahabat selamanya!” teriak Iqbal sambil memukul-mukul lengan.

Khai tertawa terbahak-bahak. “Kita harus merekam ini! Ini bisa jadi lagu hit!”

Dalam perjalanan, mereka juga mengalami momen lucu ketika mobil mereka tiba-tiba mogok di tengah jalan. “Aduh, mobil ini! Sepertinya kita butuh mekanik!” keluh Jiha. Andri mencoba mendorong mobil sambil berteriak, “Ini semua salah saya, saya yang membawa keberuntungan buruk!”

Namun, setelah beberapa saat, mereka berhasil memperbaiki mobil dan melanjutkan perjalanan. Mereka tiba di pantai dengan penuh semangat dan tawa.

---

#### Bab 14: Pantai dan Keceriaan

Setibanya di pantai, mereka langsung berlarian menuju air. “Ayo, kita berenang!” teriak Khai, sambil melompat ke ombak. Andri, yang biasanya ceroboh, terpeleset saat berlari dan jatuh ke dalam ombak. “Tolong! Saya terjebak di lautan! Tidak ada yang bisa menolong saya!” teriaknya sambil tertawa.

“Tenang, Andri! Kita tidak akan membiarkan kamu tenggelam!” jawab Elen, membantu Andri bangkit.

Mereka mulai bermain voli pantai, tetapi saat Andri mengayunkan tangan, dia justru mengenai wajah Khai. “Aduh! Itu bukan cara bermain yang baik!” keluh Khai sambil memegang wajahnya.

“Aku hanya ingin membuatmu terjaga!” Andri menjawab dengan senyuman. Semua orang tertawa dan terus bermain hingga sore menjelang.

---

#### Bab 15: Kecelakaan Konyol di Pantai

Saat sedang asyik bermain, Iqbal meluncur di atas pasir dan jatuh ke dalam istana pasir yang mereka buat. “Aduh! Ini adalah cara terburuk untuk masuk ke istana!” teriaknya, terbaring di sana dengan pasir di seluruh tubuhnya.

Khai tidak bisa menahan tawa. “Kamu terlihat seperti monster pasir! Mari kita ambil foto!” Mereka semua mengeluarkan ponsel dan mulai memotret. “Kau harus menjadi model iklan untuk pembersih pasir!” Elen menambahkan sambil tertawa.

Sementara itu, Jiha yang lapar mulai menggali tas makanan. “Siapa yang membawa makanan? Kita harus makan sebelum semua camilan ini habis!” teriaknya dengan nada cemas.

Mereka semua berlari ke arah Jiha dan mulai mengeluarkan makanan dari tas. “Inilah waktu untuk pesta makanan!” seru Iqbal. Mereka semua berkumpul, menikmati camilan sambil bercanda dan tertawa.

---

#### Bab 16: Kembali ke Kantor

Setelah seharian bersenang-senang di pantai, mereka merasa lelah tetapi bahagia. Dalam perjalanan pulang, mereka semua berusaha mengingat momen-momen lucu dan konyol yang terjadi sepanjang hari.

“Siapa yang akan menyanyikan lagu tema kita di kantor besok?” tanya Khai. “Saya akan menyanyikannya di depan Kak Radiah!” jawab Andri dengan semangat.

“Pastikan kamu tidak jatuh lagi saat menyanyi!” Elen menambahkan sambil tertawa.

Sesampainya di kantor, mereka disambut oleh Kak Radiah yang sudah menunggu. “Jadi, bagaimana liburan kalian?” tanyanya dengan senyuman. “Penuh keceriaan dan kecelakaan konyol!” jawab Iqbal. “Kami siap bercerita!”

---

Share this novel

Guest User
 

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience