Bab 79

Romance Series 14365

Jakarta,,,

Malam acara pertunangan bela dan Adnan tiba.beberapa tamu pun satu persatu mulai berdatangan.dan Vania menjadi Sabahat bela yang pertama datang.

"bel?" panggil Vania saat melihat bela tengah berdiri di antara para tamu undangan.

"hai?" keduanya tampak berpelukan sebentar kemudian segera melepaskan pelukan mereka .

"loe sendirian aja??revan mana?" tanya gadis itu.

"itu,disana?" tunjuk Vania menggunakan dagunya.

Bela langsung mengarahkan pandangannya ke arah tepi kolam renang.dirinya pun tersenyum begitu melihat Revan sedang mengobrol dengan Adnan disana.

"Rika udah dateng belum bel?" bela menggeleng cepat.

"belum.mungkin bentar lagi?" jawabnya.

"kalau gita??" seketika bela terdiam menatap Vania.

"bel.kok loe malah diem gitu sih??Gita tau kan kalau loe hari ini tunangan??" desaknya.

"khem" bela mengangguk ragu.

"Gue udah kasih tau kok.mungkin dia bareng sama Rika ke sini nya?" Sebenarnya bela juga tidak tau Gita bisa datang ke acara tunangannya atau tidak.mengingat kondisi gadis itu belum benar-benar pulih dari penyakitnya.namun bela juga tidak memaksa sang sahabat untuk datang ke sini.

"kangen banget gue Ama tuh bocah.kira-kira dia bawa cerita apa ke kita selama kerja di sana?" Vania yang tidak mengetahui kondisi Gita hanya bisa tersenyum-senyum sambil membayangkan sahabatnya tersebut.Namun berbeda dengan bela, dia justru merasakan sedikit was-was.membayangkan jika vania tau hal yang sebenarnya tentang penyakit Gita.

"maafin gue,nia.gue masih belum bisa bilang tentang penyakit yang di derita sama Gita?" batinnya.

=============

Dirumah sakit dokter Syahnaz tengah disibukan dengan pekerjaan barunya,yaitu menjadi penata rias untuk Gita.

Dokter Syahnaz memang mengetahui kalau gita akan pergi ke acara pertunangan bela.maka dari itu dirinya menawarkan diri untuk mendandani gita.

"oke,done?" ucap dokter Syahnaz setelah memoles bibir Gita dengan lipstik.

Gita pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah cermin yang ada didepannya.

"gimana hasil make-upnya??kamu suka gak?" tanya dokter itu.Gita tersenyum lalu mengangguk pelan.

"suka.makasih ya dok?" ucapnya.

"sama-sama,cantik?" keduanya tampak tersenyum.tidak lama seseorang masuk ke dalam kamar rawat tersebut.dan ya,dia tidak lain adalah dokter Efendy.

"Kamu udah siap belum,ta?" tanya dokter tersebut sambil melirik kilas jam di tangannya.

Gita segera beranjak dari tempat duduknya kemudian menghadapkan tubuhnya ke arah dokter Efendy.

"udah?" jawab singkat Gita.

Detik berikutnya dokter tampan itu menatap sosok Gita yang ada didepannya.

Deg

Dokter Efendy terpaku ketika melihat penampilan gadis tersebut.

"cantik?" batinnya.

Gita yang ditatap seperti itu oleh mantannya,tiba-tiba saja menjadi malu dan salah tingkah.sementara disisi lain dokter Syahnaz hanya tersenyum melihat interaksi keduanya.

"tugas saya udah selesai.saya pamit dulu ya?" ucap dokter Syahnaz membuyarkan lamunan teman seprofesinya itu.

"oh,ya.dokter efendy.tolong di ingat pesan saya ini.kalian boleh pergi,tapi ingat jangan terlalu lama.dan....satu lagi.jangan biarkan gita kelelahan.saya gak mau kondisi Gita kembali drop,paham?" pesan dokter tersebut penuh keseriusan.

Dokter Efendy pun mengangguk paham."baik dok.akan saya ingat pesan dokter?" jawabnya.

Sebelum keluar dokter Syahnaz menyempatkan diri menatap kearah gita.

"selamat bersenang-senang,gita?" ucapnya diakhiri kedipan mata.

"iya?" gita tersenyum tipis.

Setelah kepergian dokter cantik itu,kini dokter Efendy berjalan perlahan mendekati gita.

"kita berangkat sekarang yuk?" dokter Efendy segera mengulurkan tangan kanannya ke hadapan gadis itu.
Gita menatap uluran tangan tersebut.dia pun tersenyum manis kemudian menggapai tangan dokter Efendy.

==============

Ting Tong

Jason menekan bel pintu rumah kediaman Rika berkali-kali.selagi menunggu pintu dibuka,jason merapihkan kembali penampilan dirinya.

Ceklek

Pintu rumah terbuka.terlihat seorang gadis muda mengenakan gaun panjang berwarna hitam dan putih.

Baik Jason dan Rika kini sama-sama terdiam melihat penampilan satu sama lainnya.sampai akhirnya keduanya tersadar dengan sendirinya.

"khem,sorry.saya terlambat?" ucap jason.rika tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya.

"gak apa-apa kok.gue juga baru selesai?" balas Rika.

"oke.kita berangkat sekarang?" Jason menekuk tangan kanannya,memberi kode kepada Rika untuk menggandeng tangannya.

Rika tampak termenung namun sedetik kemudian dirinya tersadar dan langsung menggandeng tangan Jason.

=============

Jason melajukan mobil sewaannya dengan kecepatan sedang.terkadang sepasang matanya tampak mencuri pandang ke arah Rika yang duduk disebelahnya.

Rindu,entahlah....tapi yang jelas saat ini dirinya sangat senang bisa bertemu lagi dengan gadis cantik nan cerewet itu.

"gimana kabar kamu,Rika?" tanya Jason membuka obrolan.

Rika yang sedari tadi tengah menikmati pemandangan perjalanan mereka langsung menoleh ke arah Jason.

"seperti yang loe liat.keadaan gue baik?" Jawabnya.jason tersenyum simpul.

"loe sendiri gimana kabarnya??sorry ya,gue udah ngerepotin loe buat nemenin gue malam ini.pasti kerjaan loe jadi terbengkalai ya gara-gara gue?" entah kenapa Rika jadi merasa bersalah kepada jason.gara-gara permintaan egoisnya ini membuat Jason jadi kerepotan.

Jason terkekeh."kamu ini,bisa gak kalau ngomong pelan-pelan?" Rika hanya menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"oke.aku jawab.pertama.keadaan aku sangat amat baik.apalagi setelah bertemu dengan kamu?" Rika langsung memicingkan kedua matanya.apa maksud perkataannya tadi??

"dan kedua,aku tegaskan sekali lagi.aku sama sekali gak merasa kerepotan dengan permintaan kamu ini.justru aku merasa sangat senang.karena sebagai teman baru kamu.aku bisa jadi orang yang kamu andalkan.dan untuk masalah pekerjaan.alhamdulillah semua kerjaan aku sudah beres?" jelasnya.

Seketika rika langsung merubah posisinya,jadi menghadap kearah jason.lalu menatap laki-laki itu penuh selidik.

"omongan loe barusan serius kan??loe gak lagi nenangin gue kan,jas??" ucapnya.

Jason tersenyum manis kemudian tangan kirinya mencubit pelan pipi Rika yang sangat mulus itu.

"Saya benar-benar serius rika.gak ada satu pun hal yang saya tutupi dari kamu?" tegasnya.

Rika bernafas lega.kemudian memposisikan dudukya seperti semula.

"Bagus lah kalau begitu.gue jadi tenang?" gumamnya.

Jason kembali terkekeh sambil sesekali menggelengkan kepalanya.

"Rika,?"

"ya?"

"apa kamu rindu dengan saya?"

Deg,keduanya kini saling bertatapan.

==============

Dalam waktu lima belas menit lagi acara pertunangan Adnan dengan bela akan segera dimulai.namun sampai detik ini Vania belum juga melihat kedatangan para sahabatnya.

"duh.kok Rika sama Gita belum datang ya van?" Vania menatap gelisah sekelilingnya.

"sayang.kamu tenang aja.pasti mereka datang kok?" ucap Revan menenangkan.

"iya.tapi kapan??acara udah mau dimulai loh ini?" Vania menatap sang kekasih namun setelah itu matanya kembali menjelajahi sekelilingnya.

Beberapa menit kemudian apa yang dinanti gadis itu pun datang.vania mendapati Gita berjalan menghampirinya bersama dengan seorang laki-laki yang terlihat asing dimatanya.

"NIA!!"

"GITA!!"

Seru kedua gadis tersebut.keduanya tampak berpelukan erat,menyalurkan rasa rindu mereka.

"gue kangen banget sama loe?" ucap gita.

"sama.gue juga kangen banget sama loe?" balasnya.

Belum selesai keduanya melepas rindu,tiba-tiba datanglah Rika dari arah lain.

"GUYS!!!" Seru Rika penuh semangat.melihat kedatangan satu lagi sahabatnya lantas membuat Vania dan Gita langsung memeluk Rika.

Disisi lain ke tiga laki-laki yang berada di antara mereka,hanya bisa tersenyum tipis melihat aksi temu kangen para gadis tersebut.

"wait.siapa dia ,ta?" vania menyudahi pelukannya lalu menatap intens dokter Efendy.

Gita mengikuti arah pandang Vania dan rika.seketika dirinya dibuat bingung untuk menjelaskan sosok mantan kekasihnya itu.

Dokter Efendy yang menjadi pusat perhatian ke tiga gadis tersebut langsung mengumbar senyum manisnya.dia pun mengulurkan tangannya ke hadapan Vania dan yang lainnya.

"perkenalkan.nama saya efendy.saya teman kerjanya Gita?" dokter Efendy terpaksa sedikit berbohong kepada mereka,agar tidak mengundang kecurigaan.

Mereka pun satu persatu menjabat tangan dokter Efendy lalu memperkenalkan diri mereka.

Selesai dokter tersebut,kini giliran Jason yang menjadi pusat perhatian.sama hal nya dengan dokter Efendy,jason pun turut memperkenalkan dirinya kepada mereka.

===========

"selamat malam untuk para undangan.acara pertunangan malam ini akan dimulai?"

Seketika itu juga perhatian para undangan terfokus pada bela dan Adnan.

"untuk mas Adnan dipersilahkan memasangkan cincin kepada mbak bela?"

Dengan segera Adnan mengambil cincin yang telah disediakan.kemudian langsung memasangkannya ke jari manis bela.

"untuk berikutnya mbak bela dipersilahkan memasangkan cincin kepada mas Adnan?"

Sama halnya dengan yang tadi,bela pun segera mengambil cincin yang sudah di sediakan lalu memasangkannya ke jari manis Adnan.

Selesai menyematkan cincin,kini bela dan Adnan saling mengumbar senyuman manis mereka.dan menunjukkan cincin pertunangannya kepada para tamu undangan.

Semua orang pun bertepuk tangan sambil bersorak bahagia.termasuk Vania dan juga Revan.

"aku seneng deh liat mereka tunangan?" ucap Vania.

"hm,aku juga?" balas Revan.

"setidaknya sekarang saingan aku berkurang satu?" lanjut laki-laki itu yang berhasil membuat Vania menatapnya penuh tanya.

"kamu masih cemburuan sama kak Adnan?" tanya gadis itu.

"jujur,iya?" jawabnya.keduanya kini terlihat saling bertatapan.

"why??"

"Because he still has feelings for you?" tegasnya.vania memutar bola matanya.

"But unfortunately I don't have any feelings for him. I just think of him as my older brother?" Revan tersenyum tidak lama dirinya mencuri satu ciuman di bibir manis Vania.

"ish,revan?!" vania melotot,kemudian tangannya mencubit pinggang Revan.

"aduh,sakit sayang??" keluh Revan.

"rasain?!"

=============

Selesai acara tukar cincin.kini para tamu di minta untuk menikmati acara life musik dan sajian yang tersedia.

"Kamu mau makan apa ta,biar aku ambilkan?" tawar dokter Efendy.

"mmm..apa ya??" gita sedikit berpikir.

"krim sup,kayaknya enak?" ucap Gita lagi.Dokter Efendy tampak terdiam menimbang-nimbang pilihan Gita.

"ya sudah.aku akan ambilkan.kamu duduk disini aja?" titahnya.gita pun mengangguk pelan kemudian Dokter Efendy segera bergegas mengambil makanan untuk Gita dan juga dirinya.

Gita menduduki kursi yang ada di dekatnya.saat itu juga pandangannya langsung tertuju pada sosok bela dan juga Adnan yang sedang mengobrol dengan para orang tua mereka.

Tidak lama,perhatian gadis itu teralih pada sosok Rika yang sedang berdansa dengan Jason.

"pasangan serasi?" batinnya lalu tersenyum.

Dan tidak jauh dari tempat Rika berdansa,ada Vania yang juga sedang sibuk berdansa dengan Revan.

Melihat semua itu tanpa sadar air mata gita mengalir di pipinya.dia merasa terharu sekali.dulu dia pikir,setelah dirinya divonis penyakit yang berbahaya itu,dia tidak akan bisa bertemu dengan para sahabatnya lagi.namun ternyata tuhan berkata lain.dia masih diberi kesempatan untuk bisa berkumpul kembali dengan semua orang yang menyayanginya.dan gita,sangat amat bersyukur dengan hal tersebut.

=============

"makanan datang?" dokter Efendy langsung menduduki kursi kosong yang ada di sebelah gita,kemudian menaruh bawaannya di atas meja.

Melihat sang mantan sudah berada di depannya,Gita buru-buru menghapus buliran air matanya.

"ta,kamu nangis?" laki-laki itu terlihat sangat panik saat mendapati sepasang mata gita berurai air mata.

"aku gak apa-apa kok.aku cuma terharu aja bisa datang ke acara ini.dan bertemu dengan sahabat aku lagi?" jelasnya.

Mendengar hal itu dokter Efendy merasa lega.dia pikir Gita menangis karena merasa tidak enak badan atau kelelahan.

"syukurlah...aku cuma takut kamu kenapa-kenapa ta?" ucapnya jujur.

Gita tersenyum lembut setelah itu mengambil krim sup pesanannya.

"kamu tenang aja.malam ini aku gak akan ngerepotin kamu?" balasnya.

=============

Setelah acara pertunangan bela dan Adnan selesai,Jason kini mengantarkan Rika kerumahnya dengan menggunakan mobil sewaannya.selama dalam perjalanan pulang keduanya hanya berbicara sedikit,selebihnya mereka tenggelam dalam lamunan masing-masing.

"Udah sampai?" Ucap Jason yang berhasil membuat lamunan Rika buyar seketika.

"A-ah.u-udah sampai ya?" Dengan sedikit kikuk Rika mengalihkan pandangannya ke arah rumahnya.

"makasih ya udah anterin gue?" ucap Rika.

"sama-sama?" balas jason.keduanya tampak terdiam sejenak.

"gu-gue turun dulu ya.sekali lagi makasih banyak?" Rika pun segera membuka seatbeltnya.

"rika,tunggu?" tiba-tiba saja jason menghentikan pergerakan Rika yang hendak membuka pintu mobil.

"kenapa,jas?" Rika menatap kebingungan laki-laki tersebut

Jason kembali terdiam namun detik berikutnya laki-laki itu terlihat menggelengkan kepalanya.

"tidak jadi?" ucap Jason.

Rika menaikan satu alisnya.Melihat tingkah aneh Jason barusan semakin membuat Rika bertambah bingung.

"ya udah kalau gak ada yang diomongin lagi,bye?"

"bye?" Rika pun membuka pintu mobil setelah itu turun dari mobil berwarna hitam tersebut.

"hati-hati di jalan?" Jason tersenyum kemudian mengangguk pelan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience