Bab 49

Romance Series 13684

"Mas??aku pingin??gimana kalau kita main sebentar di sini?" Bisik Raisa memelas.

"Jangan Gila Raisa!!...disini banyak orang?!" Ucap Gilang menolak ajakan Raisa.

"Mas tenang aja.Mereka gak akan memperdulikan kita kok.kamu liat aja,mereka juga sibuk ngelakuin hal yang udah kita lakukan barusan?" Gilang langsung menatap sekelilingnya.

Shit!!....benar apa yang dikatakan oleh Raisa.orang-orang disekitarnya tengah sibuk melakukan sex dengan pasangan mereka.

"Aku mau kita ngelakuin ini dalam keadaan sadar mas?" Raisa mulai bergerak menaiki paha Gilang.kemudian meloloskan celana dalamnya.beruntung malam ini Raisa memakai dress pendek sehingga mempermudah dirinya untuk melakukan hal ini.raisa pun memasukkan milik Gilang yang sudah kembali menegang kedalam liang vaginanya.

Jleb

"Aakh"

"Ssshhh"

Desah Raisa dan Gilang saat milik mereka menyatu dengan sempurna dibawah sana.

"Gerakan Raisa?" Titah Gilang menatap penuh hasrat sang istri.

Raisa mengangguk pelan setelah itu mulai menaik turunkan pinggulnya.tidak ingin bibirnya menganggur Raisa kembali mencium bibir Gilang secara brutal.

Gila!!...dari sekian banyak ide gila raisa.ini lah ide yang paling gila.bercinta disebuah bioskop didepan orang banyak sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh Gilang.

===========

Jakarta,,,

"Eh udah jam segini nih.gue sama Gita pulang dulu ya?" Sambil beranjak dari kursinya Rika menarik tangan Gita yang duduk di sebelahnya.

"Apaan sih Rik,gue belum mau pulang ?" Tolak Gita yang masih ingin melihat pertunjukan musik di cafe tersebut.

"Loe gimana sih.kan tadi loe sendiri yang bilang mau bantu ngerjain kerjaan kantor gue dirumah?" Bohong gadis itu.

"Masa sih??emang tadi gue bilang gitu ya??" Ucap Gita kebingungan.

"Iya loe tadi bilang gitu sama gue?" Terlihat Rika mengedipkan kedua matanya kearah Gita,memberi isyarat kepada gadis tersebut untuk menuruti permintaannya.

Namun sayang,bukannya paham Gita malah semakin dibuat tidak mengerti dengan kode yang diberikan oleh Rika.

"Loe,harus ikut gue.kita tinggalin bela sama kak Adnan disini.biar mereka bisa pdkt?" Bisik Rika dengan sangat pelan kepada Gita.

Gita yang baru paham akan maksud sang sahabat kini mulai menyetujui ajakan tersebut.

"Oh Iya gue baru inget.kalau gitu kita langsung cus aja yuk?" Gita dan Rika hendak beranjak pergi namun dengan cepat bela menahan kedua sahabatnya itu.

"Gue ikut dong?" Ucap bela yang kini sudah berdiri di antara Gita dan Rika.

Rika menggeleng cepat."loe di sini aja.temenin kak adnan.kasihan dia kalau kita tinggal sendiri di sini?" Ucap Rika.

"Iya bel.kamu pulangnya nanti aja.temenin aku disini dulu ya.janji deh,nanti aku bakalan antar kamu pilang ke rumah?" Timpal Adnan.

"Tapi kan..." Belum selesai bela berkata Rika dan Gita sudah berjalan pergi.

"Bye kak Adnan?" Seru kedua gadis itu sambil melambaikan tangannya.adnan tersenyum lalu membalas lambaian tangan mereka.

"Ish...nyebelin banget sih mereka berdua!!...masa gue ditinggal sama kak adnan!!" Dumel bela lalu menatap sosok Adnan yang sedang terfokus melihat dirinya.

"Dari pada ngedumel mending duduk sini.temenin aku nonton?" Ucap Adnan dengan tangan kanannya menepuk pelan kursii kosong disebelahnya.

"Gak ah....aku mau pulang aja?" Melihat bela hendak pergi meninggalkannya buru-buru Adnan menarik tangan gadis itu.

Sett

Dalam hitungan detik tubuh bela jatuh dipangkuan Adnan.

Deg...Deg...Deg...

"*Njir!!...kenapa jantung gue jadi deg-degan gini?!" Batin gadis itu.

Bela menatap sepasang mata biru milik adnan.astaga,kenapa dirinya baru menyadari kalau laki-laki ini memiliki mata yang sangat indah.

Tidak hanya bela yang sibuk bergumam dalam hatinya.adnan yang menjadi objek tatapan bela juga ikut menggumam.

"Tuhan,perasaan apa ini???kenapa jantung ini selalu berdetak kencang saat bersama dengan bela?" Batinnya.

Adnan menatap bela mulai dari mata,hidung dan berakhir di bibir ranum milik gadis tersebut.sial!!!...kenapa bibir bela sangat menggoda imannya.ingin sekali Adnan mencicipi bibir merah itu.pasti rasanya sangat manis.

Entah dorongan dari mana Adnan kini terlihat memajukan wajahnya mendekati bibir seksi milik bela.

Dekat...

Semakin dekat ...

Dan....

"Eh,sorry kak?" Sadar dengan apa yang ingin dilakukan oleh Adnan didepan umum,bela segera beranjak dari pangkuan laki-laki itu dan berlari pergi ke luar cafe.

"Bela!!" Melihat bela keluar cafe Adnan langsung berlari mengejar gadis itu.

=============

"Kemana lagi Gita sama Rika?" Bela tampak celingak-celinguk mencari kedua sahabatnya diluar cafe.tidak lama terlihat Adnan datang berlari ke arah gadis itu.

"Kamu mau pulang???ayo,aku antar??" Andan pun menggandeng tangan bela lalu berjalan menuju tempat dimana mobilnya terparkir.

"Gak usah Kak.aku pulang naik taksi aja?" Ucap bela lagi-lagi menolak ajakan Adnan.

Adnan menghentikan langkahnya tepat disamping mobilnya begitu pun dengan bela.sekarang gadis itu berdiri berhadapan dengan sahabat dari Gilang itu.

"Ini udah malam bel.gak baik kalau kamu pulang sendirian.terlebih lagi dengan pakaian kamu yang..." Adnan menggantung perkataannya dan menatap pakaian yang sedang dikenakan oleh bela.

Gadis itu kini melihat ke arah yang sedang dilihat oleh Adnan.apa yang salah dengan pakaiannya malam ini???

"Pakaian aku kenapa kak???ini kan tertutup??" Ucap bela.

Adnan berdecak kesal.tertutup dari mana???saat ini bela menggunakan baju crop yang menampilkan sedikit perut ratanya.ya walaupun gadis itu memakai jaket jeans tetap saja masih terlihat oleh mata laki-laki.

Dan satu lagi,bela juga menggunakan celana jeans yang super duper ketat.sehingga memperlihatkan dengan jelas lekuk tubuh seksi bagian bawah wanita itu.

"Tertutup dari mana sih bel???itu..." Tunjuk Adnan ke arah baju yang dikenakan oleh bela.

"Perut kamu aja Keliatan gitu?" Ucapnya.

"Dan itu juga..." Kali ini Adnan menunjuk ke arah celana jeans bela.

"Celana jeans kamu ketat banget.aku yakin 100 persen laki-laki yang liat kamu akan nafsu?" Lanjutnya.

"Termasuk kakak?" Ucap bela tiba-tiba membuat Adnan langsung terdiam saat itu juga.

"Kenapa diam kak??jangan bilang kalau kakak juga nafsu liat aku?" Bela tersenyum miring.

"Kalau kakak lupa.kak Adnan juga laki-laki.lantas kenapa aku harus mau semobil sama kak-"

"Setidaknya aku bisa menahannya bel.aku sangat menghargai kamu sebagai seorang wanita?" Ucap adnan.Kali ini giliran bela yang terdiam.menatap Lamat sepasang mata biru yang berhasil membuat dirinya nyaman.

"Oke.aku mau pulang sama kakak?" Ucap bela.

Adnan tersenyum manis lalu mengelus pucuk kepala bela.

"Bagus?!..aku suka kamu yang penurut kayak gini.terlihat semakin manis?" Pujinya.

Blus...

Seketika wajah bela memanas saat mendengar kata pujian dari Adnan.

"A-apaan sih kak.gak jelas banget?" Tidak ingin Adnan melihat wajahnya yang bersemu karena pujian tadi buru-buru bela berjalan kearah pintu masuk bagian depan mobil.

"Kak cepat bukain kuncinya?!..aku mau masuk?!.." seru bela yang kesal karena pintu mobil Adnan masih terkunci.

"Sabar cantik?" Goda Adnan lagi sambil tersenyum manis.kemudian segera menekan tombol yang ada di kunci mobilnya.

Klik

Mengetahui pintu mobil sudah tidak terkunci lagi dengan cepat gadis itu membuka pintu dan duduk di kursi yang ada di samping kemudi.

=============

Surabaya...

Disebuah kamar bernuansa putih terlihat sepasang suami istri tanpa sehelai benang sedang asyik bercinta dengan begitu panasnya.Ya,siapa lagi kalau bukan Gilang dan Raisa.

Selesai menonton film di bioskop dan sedikit "bermain" disana, Gilang dan Raisa pulang ke rumahnya dan melanjutkan lagi aktivitas panas mereka dikamar milik Raisa.

Nadia???

Kedua orang itu menitipkan anak semata wayang mereka kepada ibu Elina dan pak Erlangga.raisa memang sengaja menitipkan anaknya kepada orang tuanya agar bisa bebas bercinta dengan suami tampannya itu.

"Aahh...mass ..terus...lebih cepat...?" Titah Raisa kepada Gilang yang sedang sibuk menggenjot liang kewanitaannya.

"As wish you?" Gilang yang saat itu tengah mengukung tubuh polos Raisa mempercepat gerakannya sambil menciumi leher putih sang istri.

"Ouhhh...mass..."

Selagi Gilang sibuk menggenjotnya,Raisa melingkarkan tangannya di leher gilang.sesekali wanita itu meremas rambut belakang suaminya dengan mata terpejam.

"Mass...a-akuuu...mauu.."

"Bersama Raisa?!"

Mengetahui keduanya akan melakukan pelepasan baik Raisa dan Gilang semakin mempercepat gerakan pinggul mereka.

"Terima ini Raisa...ugh..." Dengan sekuat tenaga Gilang menekan miliknya semakin dalam dan menyemburkan cairan panasnya di rahim Raisa.

Crot..crot...

Keduanya tampak terengah-engah setelah pelepasan mereka.Gilang pun segera menggulirkan tubuhnya kesamping dan menarik selimut berwarna putih untuk menutupi tubuh polos mereka.

"Makasih ya mas?" Raisa tersenyum lalu memeluk tubuh polos Gilang yang terbaring di samping kanannya.

"I love you?" Ucap wanita itu.

Bukannya menjawab ungkapan cinta sang istri,Gilang justru memejamkan matanya berniat untuk tidut.

"Mas,kok malah diem sih.jawab dong?" Desak Raisa lalu mendongakkan kepalanya menatap wajah Gilang.

"Tidurlah raisa.saya lelah.besok pagi kita akan jemput Nana dirumah papa mama?" Ucap laki-laki itu.Raisa menghela nafas panjang saat melihat sifat acuh suaminya muncul lagi.

"kenapa sulit sekali buat kamu jatuh cinta sama aku mas.padahal semuanya udah aku kasih kekamu?" Karena tidak mendapat respon atas ucapannya tadi Raisa kembali melihat suaminya.

"Yah,dia udah tidur?" Gumamnya.

Raisa memiringkan tubuhnya,dengan satu tangan gadis itu menopang kepalanya.ditatapnya wajah tampan sang suami yang sudah tertidur pulas.

"Aku tau kalau kamu belum mau membuka hati kamu untuk aku mas.tapi aku benar-benar berjanji,akan membuat kamu jatuh cinta sama aku.dan menggeser posisi wanita itu dihati kamu?" Raisa tersenyum manis lalu mencium pipi serta bibir Gilang Dengan penuh kasih sayang.

"Good night,sayang?" Bisik Raisa ditelinga Gilang.kemudian segera memeluk tubuh sang suami dan memejamkan kedua matanya.

===============

BRAAAKKK...

Gilang sangat terkejut begitu mendengar suara pintu dibuka dengan kasar oleh seseorang.

"Va-vania!!?" Betapa terkejutnya Gilang ketika mengetahui orang yang membuka pintu kamarnya dengan kasar itu adalah Vania.

"DASAR LAKI-LAKI BRENGSEK!!" Dengan penuh kemarahan Vania menatap nyalang Gilang yang Baru saja selesai bercinta dengan istrinya.detik berikutnya Vania berjalan keluar dari kamar meningkatkan dua orang tersebut.

"Vania?!" Buru-buru Gilang memakai baju piyamanya dan berlari mengejar Vania.

"Vania?!..tunggu?!" Dengan penuh kehati-hatian Gilang menuruni tangga.

Setelah sampai di bawah Gilang langsung menangkap tangan Vania dan membalikkan badan gadis itu menghadap dirinya.

"Dengerin penjelasan aku dulu sayang.ini sama sekali gak seperti yang kamu li-

PLAK

Satu tamparan mendarat begitu keras di pipi Gilang.

"PEMBOHONG!!!...MANA JANJI-JANJI KAMU DULU HAH!!...KAMU BILANG BAKALAN SETIA SAMA AKU!!!...TAPI NYATANYA APA!!!...KAMU MALAH TIDUR SAMA WANITA ITU!!...BAJINGAN!!!" Vania hendak menampar pipi Gilang lagi.namun dengan cepat laki-laki itu menahan pergerakan tersebut dan langsung menarik Vania kedalam dekapannya.

"Maafin aku sayang a-aku...khilaf?" Ucapnya.

Mendengar hal tersebut bukannya membuat Vania jadi tenang malah semakin membuat Vania terbakar amarahnya.dan melepaskan pelukan Gilang dengan kasar.

"KHILAF KATA KAMU!!!..." Ditatapnya Gilang dengan tajam.

"MANA ADA ORANG KHILAF SAMPAI BERKALI-KALI HAH!!!" Seru gadis itu.

"MULAI SEKARANG!!!...KAMU JANGAN PERNAH TEMUIN AKU LAGI!!!...KITA PUTUS!!" Setelah berkata demikian Vania segera pergi meninggalkan rumah Gilang.

=============

"VANIA!!!!"

Sambil meneriakkan nama sang mantan kekasih Gilang terbangun dari tidurnya.nafasnya terdengar memburu setelah bermimpi buruk tentang Vania.

"Astaga?!...ini cuma mimpi?!" Gilang mengusap wajahnya dengan kasar lalu melihat ke arah Raisa yang masih tertidur pulas di sampingnya.

"Tapi kenapa mimpi itu terasa nyata sekali?" Setelah merasa lebih baik Gilang segera beranjak dari ranjangnya dan pergi menuju kamar mandi.

Gilang membuka shower lalu membiarkan tubuhnya di guyur air dingin dari shower tersebut.

"Maafin aku Vania??aku udah ngelanggar janji aku sama kamu?" Seketika bayangan percintaannya dengan Raisa mucul di kepala Gilang.rasa sesal dan bersalah menyelimuti hatinya saat ini.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience