“Tak kak. Dania yang sepatutnya berterima kasih dengan akak. Akak dengan
abang Is telah mengajar Dania erti kasih sayang, kesetiaan dan
penghargaan. Dania yakin yang masih ada jodoh Dania di luar sana.”
“Terima kasih, Dania.” Ucap Iskandar.
“Abang Is jaga kak Maya elok-elok tau. Lepas ni kita orang akan jadi
kawan baik dan kalau abang buat perkara tak elok dengan kak Maya, nahas
Dania kerjakan.”
Iskandar dan Maya ketawa. Maya kemudiannya mendapatkan puan Julia dan
kemudiannya dia tersenyum manis.
“Maafkan Maya, mama kalau Maya tak dapat tunaikan impian mama.”
“Mama yang patut minta maaf. Mama terlalu ikutkan hati. Mama janji
sayangkan Maya seluruh hidup mama. Terima kasih, Maya sebab menjadi
menantu dan isteri yang baik.” Maya senyum dan memeluk sekali wanita
itu. Kini Maya yakin, kasih sayang antara mereka kian erat.
Semenjak dari itu, kasih sayang Iskandar kian mekar bercambah. Senyuman
dan gurauan sering kali menghiasi kehidupan mereka. Maya begitu gembira
mendapat kasih sayang seorang suami yang seperti mana yang selalu
diimpikan.
Maya masih sibuk di dapur saat Iskandar melangkah masuk dan memeluknya
dari belakang.
“Selamat pagi bidadari cinta.” Bisik Iskandar di telinga Maya dengan
nada romantis. Maya memusingkan badannya.
Share this novel