BAB 3

Thriller Completed 284

Semua kejadian misterius yang menimpa Mariah kini sepertinya mulai masuk akal. Memang Mariah bukanlah orang yang dapat dengan mudahnya menerima teori supranatural seperti itu. Tapi mengingat hal-hal aneh yang sudah terjadi secara nyata dalam kehidupannya, ia rasa ia mulai dapat menerima penjelasan yang sedikit tidak rasional.

Mariah berpikir, mungkin satu cara untuk dapat membuang segala kejadian aneh dan mimpi buruk dari kehidupannya adalah dengan cara mengembalikan bola kristal itu. Pada pemilik sebenarnya, yang kemungkinan besar adalah gadis putri dari wanita itu.

Bukan hal yang sulit bagi Mariah untuk melakukannya. Setiap orang yang datang ke rumah jenazah untuk mendapatkan jasa Mariah , mereka selalu meninggalkan alamat rumah mereka. Dan tidak butuh waktu lama bagi Mariah untuk dapat menemukan alamat tempat tinggal dari wanita yang memberikan bola kristal itu.
Nama wanita itu adalah Sandra. Yang tinggal tidak begitu jauh dari tempat Mariah bekerja. Mariah ingin segera mengembalikan bola kristal itu.
Sayangnya, bolanya masih belum ketemu.

Mariah pulang dari kerja pukul lima sore. Michael masih berada di kantor tempatnya bekerja. Keadaan rumahnya sepi, hanya ia sendiri. Hari itu sedikit mendung, dan cahaya remang memasuki rumah tempat tinggal Mariah .

Mariah seketika membeku di pintu masuk saat ia melihat rumahnya dalam keremangan suasana. Keadaannya mengingatkannya akan sesuatu yang terjadi di dalam mimpinya. Rumahnya…, benar-benar mirip dengan rumah suram yang ada di dalam mimpinya. Kenyataan saat rumahnya belum mendapatkan cahaya lampu dan berada di dalam kegelapan menjelaskan kenapa rumah itu terlihat begitu suram.

Mariah menggelengkan kepalanya. Bagaimana mungkin? Apakah rumah di dalam mimpinya itu adalah rumahnya?

Mariah tengah berusaha untuk melepas pemikiran itu, saat tiba-tiba saja ada sebuah suara yang mengingatkannya kembali akan mimpinya. Terdengar bunyi ‘Duk!’ pelan, lalu diikuti dengan sebuah suara yang rasanya tidak asing bagi Mariah .

Nyanyian seorang gadis.

Tubuh Mariah seketika meremang ketika ia mendengar suara nyanyian menyedihkan itu, yang berasal dari lantai dua.
Apakah berasal dari bilik nya? Mariah bergerak perlahan, dengan pikiran bingung dengan apa yang harus ia lakukan. Haruskah ia naik kesana?
Apakah gadis dengan wajah kosong itu juga akan berada disana?

Mariah mencoba memberanikan dirinya. Jika apa yang ia pikirkan benar, mungkin ia akan mendapatkan jawaban atas apa yang terjadi dalam kehidupannya. Mengenai mimpi-mimpi itu, dan juga bola kristal yang menghilang itu.

Mariah menaiki susunan tangga secara perlahan, dengan jantung berdegup kencang. Ia sudah menghidupkan lampu di rumahnya. Akan tetapi, kesan suram itu masih tetap ada.

Suara nyanyian itu terdengar semakin jelas saat Mariah mulai mendekati bilik nya. Dengan perasaan yang begitu berat, penuh dengan ketakutan, Mariah mulai mengarahkan tangannya pada kenop pintu bilik nya. Ia putar, kemudian ia buka. Dan sesuatu terlihat berada di atas tempat tidurnya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience