Bab 2 Awal (Early)

Drama Series 748

Nb: terdapat beberapa revisi, dan perbaikan typo, terima kasih :)

"Mama kita mau kemana?"

Tanya seorang anak perempuan yang memiliki wajah bulat dengan pipi sedikit berisi, mata hitam bulat dengan rambut hitam panjang yang di kuncir 2 serta poni lurusnya yang menambah kencantikan sekaligus kelucuan dari anak perempuan itu.
Tanpa menjawab pertayaan dari anak perempuan itu, seorang wanita yang dipanggil mama tadi, langsung mengengam tangan anak perempuan itu dan membawanya berjalan meninggalkan rumah.

Sebelum benar-benar melangkah keluar dari rumah, anak perempuan itu menatap pada seorang anak perempuan yang memiliki wajah mirip seperti dirinya,hanya saja anak perempuan yang ditatapnya itu hanya berdiam diri dirumah tanpa menangis bahkan mengomel sedikitpun karena ditinggal pergi oleh keluarganya.

"Ma… kenapa kakak tidak ikut?"

"Kakakmu tidak perlu ikut, karena hanya kau saja yang perlu pergi"

"Kenapa?"

Tatapan anak perempuan itu mendalam, meskipun dia hanya seorang anak kecil yang berusia 5 tahun tapi, yang pasti dia merasa bersalah karena meningalkan saudaranya di rumah sendirian.

"Tidak perlu banyak bertanya, kita harus pergi sekarang"

Wanita paru baya itu manarik tanggan anak perempuan itu dengan sedikit kencang, sekali lagi anak perempuan itu menoleh ke belakang lalu memamerkan senyum termanisnya.

"Aku akan kembali, dan membawakan lolipop untuk kakak jadi baik-baiknya kak"

Anak perempuan yang berdiri di pojokan dinding itu hanya menatap lurus pada mereka, tanpa berniat mengatakan satu kata apapun, sampai pintu tertutup dan banyangan mama serta saudaranya pergi, anak perempuan itu masih tetap berdiam diri.


****
Langkah kaki mereka berjalan cepat, banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh anak perempuan itu, tapi tidak satupun dijawab oleh wanita itu. Selangkah demi selangkah , anak perempuan itu terus mengikuti langkah kaki yang lebih besar darinya tanpa tau akan pergi kemana.

Pandangan anak perempuan itu terhenti pada sebuah warung jajanan yang menjual permen lolipop yang cukup besar, sambil menarik lengan baju wanita parubaya yang ada di hadapannya, dengan tatapan memohon sambil berharap wanita itu mau berhenti dan mendengarkan apa yang diinginkan olehnya.

"Mama, bolehkah aku mendapatkan lolipop"

"Tidak, kita harus cepat jika tidak kita bisa terlambat"

"Tapi aku ingin lolipop dan aku sudah berjanji pada kakak akan membawakannya lolipop"

Tanpa mempedulikan permintaan anak perempuan itu, wanita parubaya itu menarik tangan anak perempuan itu agar lebih cepat mengikutinya. Anak perempuan itu hanya pasra saat wanita itu membawanya pergi.

Setelah 1 jam 30 menit, mereka sampai di tempat tujuan,di sebuah komplek kaya raya yang sepi. Sambil menghelakan nafas beratnya wanita parubaya itu melirik ke seluruh penjuru komplek dan tatapannya terhenti pada sebuah toko permen, tanpa berpikir panjang lagi wanita itu membawa anak perempuan itu ke toko tersebut.

"Kau ingin lolipop?"

"Iya"

"Kalau begitu, kau bisa membelinya"

Anak perempuan itu kegirangan sambil berlari kecil menuju toko permen yang berjarak tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini. matanya berbinar-binar saat dia mulai memasuki toko permen.

pandangannya tanpa henti terus melihat pada semua permen serta coklat yang tersusun rapi di etalase toko tersebut. Tapi pandangannya berhenti pada sebuah lolipop yang menarik perhatiannya, sebuah lolipop yang cukup besar dengan warna pink putih yang menutupi semua layer lolipop ditambah hiasan pita yang melekat pada bungkus lolipop membuat lolipop itu menjadi semakin enak dipandang mata, sambil menunjuk dengan jari mungilnya, anak itu meminta tolong kepada paman penjual untuk mengambilkannya lolipop.

Tapi langkah kaki anak itu kembali berjalan keluar menghampiri seorang wanita yang berdiri di depan toko dengan gelisa, sambil terus melihat kekanan dan kekiri, seperti ada sesuatu hal yang sedang ditunggu oleh wanita itu.

"Untuk kakak?"

"Tidak perlu beli saja untukmu, ini uang untuk membayar lolipopnya dan mama harus pergi ke sana sebentar jadi, tunggulah disini kau mengerti"

"Iya"

Langkah kaki kecilnya berjalan kembali memasuki toko permen, sambil menunggu paman penjual permen memberikan lolipop itu kepadanya, mata hitam bulatnya memperhatiakan sekeliling toko yang berisi permen dan coklat. Lalu pandanganya terhenti pada pintu masuk toko.

"Anak manis ini lolipopnya"

Kata paman penjual dengan senyum ramah

"Terima kasih"

Anak itu mengambil lolipopnya lalu menunggu di depan toko, sambil terus tersenyum memperhatikan lolipop yang ada di genggamannya saat ini, sesekali matanya melihat pada toko yang tadi ditunjuk oleh mamanya.

"Akan aku makan bersama kakak"

Tatapan anak itu tertuju pada mamanya yang keluar dari sebuah toko yang jaraknya agak sedikit jauh dari tempatnya berdiri saat ini, tapi bukannya menghampiri anak perempuan itu, malah wanita itu pergi meninggalkanya sambil menaiki sebuah mobil.

Menyadari situasi itu, sontak membuat anak perempuan itu dengan cepat mengejar mamanya yang bahkan tidak menoleh meskipun sudah dipanggil berkali-kali, langkah kakinya yang kecil menjadi kendala bagi anak perempuan itu untuk mengejar mamanya, dengan cepat mobil yang membawa mamanya kini telah hilang tanpa jejak.

Lolipop yang dipengang olehnya tadi jatuh membetur tanah, dan pecah berkeping-keping seiring dengan jatuhnya anak perempuan itu. Seketika air matanya tumpah, pikiran anak itu binggung harus mengejar mamanya atau mengambil lolipop yang jatuh ditanah.

Mobil yang membawa mamanya pergi, telah hilang tanpa jejak, langkah anak itu kembali mengarah pada lolipop yang jatuh tadi, sambil terus menangis anak itu memunguti potongan lolipop itu.

"Mama…ma..mama…mama"

***

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience