BAB 2

Drama Completed 361

Barden mengambil tempat di sudut ruangan. “Sebentar lagi mereka akan
datang, Par.” Ujar Barden , ia memanggil pelayan kafe untuk memesan minuman.

Tak lama kemudian tampak Barden melambaikan tangan, entah pada siapa.
Ternyata dua orang wanita bergaun seksi berjalan menuju tempat mereka duduk.

Barden segera berdiri, menyambut kedatangan dua wanita tersebut. Memeluk
dan mengecup kedua pipi mereka bergantian.

“Kenalkan, ini sahabatku Maher . Bisa panggil Par, Di, atau Pardi,”
Barden mengenalkan dirinya pada dua wanita tersebut.

Wanita dengan gaun merah menyalami Maher , tersenyum. “Kenalkan, namaku
Shely. Aku kekasih Barden , lebih tepatnya kekasih gelap,” ucapnya sambil
tergelak.

Maher menatap tubuh Shely yang aduhai. “Memang luar biasa si Barden ,
bisa dapat wanita secantik ini.,” bisiknya.

“Nah, ini sahabatku Arinda. Panggil saja Arin,” Shely menyenggol tangan
wanita cantik di sampingnya.

“Iya cantik, seksi lagi,” ucap Maher sambil menjabat tangan Arin.

Spontan mereka tertawa mendengar celetuk Maher . Ia menunduk malu,
padahal bukan itu yang ditanyakan.

Mereka pun duduk berempat, menikmati hidangan yang sudah dipesan oleh
Barden . Mata liar Maher tak henti-henti memandang Arin. Jika
dibandingkan dengan isterinya, Arin tentu jauh lebih segalanya. Ayederma
berbadan penuh lemak, sedangkan Arin langsing dan seksi. Ayederma bau
bawang, bercampur keringat, Arin beraroma harum semerbak. Sejenak hilang
sudah wajah seorang isteri yang sudah bertahun-tahun menemani hidupnya.
Digantikan dengan rayuan setan yang kini berkecamuk di hati Maher .

Hari terus berganti, Maher makin lama makin sering pulang larut malam,
bahkan hingga pagi. Jika ditanya oleh isterinya, ia hanya menjawab “ada
urusan bisnis”. Sementara di luar sana, ia sibuk menghabiskan waktu
bersama Arin. Makan di restoran mahal, menginap di hotel, hingga
jalan-jalan ke luar negeri. Lama-kelamaan Ayederma mencium gelagat busuk
suaminya, dan lagi uang tabungan kian terkuras, anak-anak mulai berkicau
menanyakan perilaku bapaknya yang berubah drastis.

Suatu malam, Ayederma nekat ingin menyelidiki suaminya. Ia meminta
bantuan pada Sumi, teman arisannya. Sumi punya banyak kenalan, dengan
mudah ia bisa menyewa mata-mata dan menemukan keberadaan Maher .
Maher yang malam itu sedang mabuk berat, dituntun Arin menuju sebuah
hotel.

Ayederma melabrak mereka, mencaci maki habis-habisan suaminya dan wanita
simpanannya. Maher sedikit pun tak merasa berdosa, ia mengancam akan
menceraikan Ayederma jika ia mencoba melawannya.

“Ingat ya, Bang. Aku tidak terima diperlakukan seperti ini. Selama ini
aku sudah setia padamu. Aku rela meninggalkan karierku dan menjadi ibu
rumah tangga demi kau dan anak-anak. Tapi apa balasanmu, bang?” Ayederma
menangis tersedu, memukul-mukul pundak Pardi.

“Aku sudah bosan denganmu, Derma ! aku tak tertarik lagi denganmu yang
sudah tua, dan gemuk ! aku ingin wanita muda yang cantik dan seksi.
Pulanglah kau, jika kau tak terima, aku akan segera menceraikanmu !”
Maher mendorong tubuh Ayederma keluar kamar. Lalu kembali menutup pintu
rapat-rapat.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience