Hari yang paling menyakitkan Alisa tiba jua. Di mana hari ini Aryan akan bernikah dengan Liyana. Alisa tidak menujukkan langsung kesedihannya. Dia masih mampu tersenyum seperti tiada apa yang berlaku. Walaupun sakit, ditelan jua. Apa lagi yang mampu dia lakukan. Menangis sehingga keluar air mata darah sekalipun, Aryan tetap akan bernikah dengan Liyana. Jadi dia hanya mampu terima dengan hati yang terbuka.
" Kacaknya suami Lisa ni " tegur Lisa sebaik melangkah masuk ke dalam bilik tidur dia dan Aryan.
Aryan yang sedang membutangkan baju Melayu satin berwarna putih itu terus menoleh.
" Lisa? Kata nak pergi rumah ibu? " soal Aryan hairan.
Semalam isterinya itu kata hendak pulang ke rumah mertuanya.
" Sekejap lagi. Lisa nak siapkan abang dulu " Alisa tersenyum kecil.
Ya dia masih mampu mengukirkan senyuman di saat suaminya ingin berkahwin lain.
" Abang boleh siap sendiri Lisa " .
" Iyalah tu. Selalunya setiap kali abang pakai baju Melayu, Lisa yang akan butangkan baju Melayu abang" Alisa melangkah mendekati Aryan.
" Meh Lisa tolong " Alisa terus membantu Aryan membutangkan baju Melayu nya.
Aryan tergamam seketika. Kadang-kadang dia pelik dengan Alisa. Sekalipun dia tidak pernah melihat Alisa bersedih atau menangis selepas dia memberitahu dia ingin bernikah dengan Liyana. Alisa seakan rela dengan apa yang terjadi.
" Okay dah siap " Alisa menepuk perlahan dada Aryan.
" Terima kasih " ucap Aryan.
Entah kenapa dia rasa bersalah terhadap Alisa. Apa yang dia lakukan pada Alisa benar-benar sudah melampau. Alisa sudah cukup sempurna sepanjang menjadi isterinya tapi entah kenapa dia masih mencari yang lain. Dia masih ingin menduakan Alisa.
" Lisa doakan semoga abang dengan Liyana bahagia. Sampaikan salam Lisa buat Liyana ya? Maaf Lisa tak dapat nak tengok abang nikah dengan Liyana. Nanti apa pulak orang kata kan. Lagipun Lisa tak cukup kuat untuk tengok abang bernikah dengan perempuan lain. Lisa takut kalau Lisa tak redha pulak nanti. Jadi lebih baik kalau Lisa tak datang " .
Aryan memandang tepat mata Alisa. Ya memang Alisa tidak menangis. Tetapi daripada matanya Aryan dapat tahu Alisa dalam kesedihan. Sudah banyak yang dia pendamkan selama ini. Cuma tidak diluahkan.
" Lisa ikhlas abang kahwin dengan Liyana? " soal Aryan. Entah kenapa tiba-tiba dia tanyakan soalan itu.
" Lisa ikhlas. Abang ada hak untuk berkahwin lain. Lisa terima semua ni. Mungkin Allah dah takdirkan untuk Lisa hidup berpoligami. Lisa terima" .
Share this novel