"aizat , qihah , nazrul!!" laung amalina
" tolong aku...aku takut..tolong " sambung amalina sambil memeluk kaki nya dan menangis .
" jangan lah nagis budak comel" kata seseorang sambil ketawa
" apa kau nak dari aku??" tanya amlina
" segalanya " balas seseorang itu
" apa yang kau merepek nie??" tanya amalina
-----jeda------
" wei dah masuk magrib nie" kata aizat
" kita solat dulu ahh jap" balas nazrul
beberapa minit kemudian
" wei kau bawak lampu suluh ke??" tanya aku
" nie ada nie " kata aizat sambil mengeluarkan lampu suluh dari beg sandangnya..
"serius aku penat lah " kata aku setelah 30 minit berjalan..malah kami terus ketengah tengah hutan belantara ini
"line mana awak??" kata aizat perlahan tapi masih didengari oleh aku dan nazrul
" sabar lah wei kitaorang pon risau kan lina juga" sambung nazrul..
" lagipun kita kena cari lina sampai jumpa " kata aku sebagai pembakar semangat..
" betul tu " kata nazrul
tetapi kami tiba tiba terhidu bau haruman yang tak pernah kami bau dan kami terdengar bunyi seseorang sedang mandi lalu
" wei qihah kau cek aku rasa perempuan nie" kata aizat
" ye lah" balas aku lalu mengintai
"we......a..ku nam...pak" kata aku teragak agak
" nampak ape??" tanya aizat
" perempuan mandi darah dok " kata aku dalam keadaan ketakutan ..
tiba tiba..
" tak usah menyorok lagi mari lah kita minum"
kata perempuan itu
" ini yang aku tak suka...meremang lah siot" kata aizat
" sshhh" balas nazrul
aku berpaling kerana aku rasa dia memanggil kami tapi sebaik sahaja aku berpaling
" korang nie tak yah perasan dia bukan panggil kita pon" kata aku
" habis ?"tanya aizat
" tengok lah sendiri" kata aku
" tengkorak???" kata aizat yang semakin menggigil
" aku rasa dia tahu mana amalina" kata nazrul
" jom" balas aku
" wei ..korang gila ke tak waras...??" tanya aizat
" kau nie ikut je lah" kata nazrul lalu menarik tangan aizat..
" aslm..kak.." kata aku
" wslm" balas perempuan itu
" kami sesat" tipu aku
" kamu nak kemana??" tanya perempuan itu lagi
" kami cari kawan kami " kata aku lalu menudukkan kepala
" semua duduk lah dulu" pelawa perempuan itu
tanpa segan silu kami pon duduk
" saya rasa saya tahu dia berada di mana" kata perempuan itu
" nama saya maria..panggil je makcik maria" kata perempuan itu
" makcik maria tahu??" kata nazrul
" di hutan nie bukan saya sahaja tinggal malah ada benda lain juga" kata maria
" apa maksud mak cik??"tanya aizat yang semakin berani
" saya dulu terpaksa masuk ke hospital gila tapi saya masih waras.." tangis maria
" kakak saya sendiri yang buang saya..semata mata kerana cinta bodoh dia dan harta saya" ujar maria
" saya pon lari sehingaa ke hutan ini..dan bina semula hidup saya..itu bukti saya masih waras.." kata maria
" air darah tadi??" tiba tiba aizat bertanya
" itu bukan air darah tapi air mawar..baunya harum serta wangi" kata maria
Share this novel