Tidak semua orang bisa di tarik pikirannya. Jejak-jejak keberadaan Ryozo tidak bisa menghilang begitu saja di hati semua orang, seperti Piya dan kakek Basuki. Orang tua itu ingin bercerita tentang mimpi panjangnya kepada Arman.
Keesokan paginya setelah di kunjungi Piya, dia melangkah berkunjung ke rumah sakit Jiwa yang di dirikannya itu menemui cucu menantunya.
"Bisakah kamu menghipnotis kakek?"
"Kenapa kek? Apa kakek mengalami masalah?" tanya Arman sementara tangannya memijit kaki kakek yang kurus.
"Kakek ingin kamu merekam omongan kakek di bawah kesadaran kakek!" jawab kakek Ba dengan penuh harap.
"Baiklah!" Arman melakukan persiapan.
Kakek Ba percaya kemampuan Arman, dia adalah seorang dokter ahli kejiwaan sekaligus hipnoterapis, dia ahli dalam menganalisis pasien. Kemampuannya menggunakan pendekatan hipnosis ini, dapat membantu kakek Ba menjadi lebih rileks untuk mengungkap akar gangguan psikologis yang ia alaminya akhir-akhir ini.
Kakek Ba khawatir dia mengalami fobia, ia suka cemas, dan mengalami gangguan tidur. Dia selalu bermimpi tentang Ya Lam, sahabatnya di masa lampau. Bahkan ia merasa Ya Lam sangat nyata ada di sekitarnya.
Sementara itu,
Piya sudah mendapatkan analisis dari kebidanan. Bekas luka memanjang di perutnya bukan karena bukan bekas jahitan operasi usus buntu atau kecelakaan. Tetapi tidak ada catatan medis selama karirnya di kepolisian, apalagi bekas operasi caesar, itu bisa jadi bawaan lahir.
Hanya saja ayah dan ibunya mengklarifikasi, Piya tak punya tanda lahir di perut seperti itu. Jadi apa dong?
Sesuatu yang aneh di kantor Piya, permohonan Piya berhenti menjadi anggota korp kepolisian keluar. Pita sudah mengajukan berhenti dari pekerjaannya sejak 3 tahun yang lalu. Jadi gimana? Ibu Piya mengamuk. Bisa-bisanya Piya berhenti bekerja j begitu saja tanpa konsultasi kepadanya.
Tapi mau marah dengan siapa? Piya dimana?
"Anak itu nyusahin aja!" Ayah Piya berusaha menyadarkan istrinya itu.
Di tempat lain.
Bibi Rasti mengomel. "Piya keterlaluan banget ya, berhenti jadi anggota polisi! Udah kaya kali dia ya. Sok ! Ga tau diri! Ga ngerti orang tuanya hidup susah. Bergaya amat sih dia !" Ayah Delima geleng-geleng keoala. Piya sangat berbakat dan berprestasi. Tapi kalau terbukti gila, dia juga bisa diberhentikan secara tidak hormat. "Tidak usah di ambil pusing, itu lebih baik dari pada di berhentikan !" Rasti akhirnya diam. Suaminya memang benar. Piya kan tidak waras. Itu lebih baik, dari pada di bikin malu olehnya kelak.
kakek Ba di bawah kesadaran bercerita tentang Ryozo alias Ya Lam. Ceritanya mirip dengan Piya. Ryozo sahabat kakek. Arman terdiam. Apakah orang yang di maksud kakek adalah orang yang sama dengan cerita Piya.
Piya mendapatkan surat dari pebggadaian. Barang yang digadaikannya sejumlah 175 juta, itu bukan uang yang sedikit. Piya bingung dia tak punya uang untuk menebus barang itu. Kemana ia harus mencari yang dalam waktu sesingkat ini.
Ibu kost Piya menemuinya, "Maaf Piya kami tak jadi menjual rumah ini padamu, kami kembalikan uangmu ini...maaf ya...rumah ini banyak kenangannya bagi kami...sekali lagi...mohon maaf!"
Ibu kost menyerahkan amplop besar berwarna coklat ke tangan Piya.
Piya menerima amplop coklat itu. Menghitungnya 300 juta. Jumlahnya malah lebih untuk menebus batangan emas di penggadaian itu. Sisanya bisa beli mobil kecil buat jadi driver online.
Share this novel
yes
ok