" Atok nak ke kampung cari siapa? Terus terang dengan Nuh. " Kata Nuh Zahran yang dalam keadaan memandu sambil mendengar suara didalam earphone bluetooth di telinganya.
" Atok nak jumpa kawan atok. " Kata Nash.
" Siapa? Kenapa sekarang? Nuh baru balik dari bertugas. Dah Atok nak ajak Nuh pergi kampung tu. " Kata Nuh Zahran.
" Atok baru dapat tahu dia menjadi bidan di kampung tu. " Kata Nash.
" Dia nak jadi bidan ke apa ke, boleh tak kalau kita pergi nanti. Jangan hari ni, Nuh penat Atok. " Kata Nuh Zahran.
" Bawak teman awak sekali. Kali ni je Atok mintak tolong kau Zahran. Lepas ni, Atok takkan mintak tolong dah. Atok nak sangat jumpa dia. " Kata Nash.
" Kita bincang kat rumah. Nuh dah on the way sampai rumah. " Balas Nuh Zahran lalu menamatkan perbualannya bersama Nash didalam telefon.
" Kenapa lagi tu? " Tanya Hairy.
" Entahlah. Nak kata Atok aku ni nyanyuk, tak. Tapi macam Nyanyuk. " Kata Nuh Zahran bingung.
" Tak, apa sebabnya ni? " Tanya Hairy.
" Dia ajak aku pergi ke kampung dekat pendalaman tu. Nak cari teman lama dia. " Kata Nuh Zahran.
" Habis tu? Kau taknak teman? " Tanya Hairy.
" Aku penat Hairy. Penat sangat. " Balas Nuh Zahran.
" Mungkin ni adalah permintaan terakhir dia? Kau tak fikir ke? " Tanya Hairy.
Nuh Zahran senyap tidak membalas kata-kata Hairy. Apa yang dikatakan Hairy ada benarnya.
" Kenapa dia nak ajak kau. Kenapa dia tak Ajak Pak Razali je ke sana? " Tanya Hairy lagi.
" Kalau dia ajak Pak Razali, habis Inayya siapa nak jaga? " Kata Nuh Zahran.
" Ye tak ye jugak kan. " Kata Hairy.
" Kau teman aku. " Kata Nuh.
" Kemana? " Tanya Hairy.
" Kampung tu. " Kata Nuh lagi.
" Ishhh taknak aku. Penat. " Kata Hairy.
" Kalau tak, aku taknak tolong kau untuk dapatkan hati si Eliana. " Kata Nuh.
" Main ugut ye. " Kata Hairy.
" Kau taknak, aku taknak paksa. " Kata Nuh melirik dengan ekor matanya.
" Okey fine. Aku teman korang. " Kata Hairy.
" Haaa macam ni lah sahabat. " Kata Nuh.
" Sahabat main ugut. " Kata Hairy bengang.
" Sekali sekala. " Kata Nuh.
Kereta yang dipandu sampai ke depan rumah sewa milik Hairy.
" Aku ambik kau jam 2 petang. " Kata Nuh.
" Ye. " Balas Hairy.
" Thanks. Bye Assalamualaikum. " Balas Nuh dan beredar dari sana menuju balik ke rumahnya.
Teringat akan semalam, apabila Inayya yang berusia 5 tahun menghubunginya dengan panggilan Video.
" Naya Yindu Dada yah. " Kata Inayya dengan pelatnya.
" Dada pun rindu Naya. Esok Dada balik ye sayang. " Kata Nuh.
" Ecok Dada bayik? Yeayyyyy.. " Girang si anak bila dapat tahu Nuh akan balik esok.
" Tunggu Dada sayang. Kejap lagi Dada sampai. " Kata Nuh tersenyum sambil melajukan keretanya.
Sampai didepan perkarangan rumah, pagar elektronik terbuka luas dan dia mula masuk dan parking keretanya ditempat biasa.
Melangkah saja kakinya masuk kedalam rumah, laju sahaja budak perempuan berusia 5 tahun berlari ke arahnya sambil memanggil-manggil namanya.
" Dada!! Dada!!! " Teriak Inayya girang.
Tubuh anak kecil itu diangkat lalu dilambung perlahan keudara oleh Nuh. Sungguh bahagia dia saat itu. Hilang segala penat lelahnya sewaktu berada di luar daerah.
" Yindu Dada. " Kata Inayya.
" Dada pun rindukan princess Dada ni. " Kata Nuh.
" Nuh. " Panggil Nash.
" Ye tok. " Balas Nuh sambil melangkah kearah Nash sambil menggendong Inayya.
" Jadi tak teman atok? " Tanya Nash.
" Jadi. Tapi bagi Nuh rehat kejap. " Kata Nuh.
" Boleh. Naya, Naya duduk dengan Oyang kat sini ye. Biar Dada rehat kejap. " Kata Nash pada Cicitnya.
" Otey Oyang. Dada yehat yah. Naya duduk kat Oyang. " Kata Inayya.
" Amboi, baru berapa bulan Dada tinggalkan, Naya dah petah berkata-kata ye. Bangganya Dada. " Kata Nuh.
" Oyang ajar Naya. Oyang ajar Naya ngaji. " Kata Inayya lagi.
" Ye. Woww, Good girl. " Kata Nuh.
" Dah pergi rehat dulu. Baju kamu letak je kat tepi. Nanti Siti cuci. " Kata Nash.
" Baiklah. " Balas Nuh dan menapak naik ke tingkat atas.
Di bilik atas, dia membuka langsir balkoni dan membuka cermin kaca dan menolaknya ke sisi kiri.
" Dah 5 tahun awak tinggalkan saya. Tapi kenapa saya masih tetap membayangkan awak ada didalam bilik ni. " Kata Nuh mengeluh.
" Saya benci awak. Tapi setiap kali kata benci saya luahkan, pasti ada perasaan rindu menerpa. Kenapa? " Tanya Nuh lagi.
Hanya bertahan 2 tahun perkahwinannya bersama Alya, putus di tengah jalan. Lahir saja Inayya ke dunia, lepas 3 hari kelahirannya, Alya memfailkan tuntutan cerai atas alasan Nuh Zahran berlaku kasar terhadapnya sepanjang perkahwinan mereka.
Walaupun Nuh tak pernah melakukan kekasaran pada Alya, namun sebabkan seorang CEO kaya tempatnya bekerja yang menginginkan dirinya, Alya rela memfailkan cerai keatas Suaminya.
Nuh Zahran menuruti kemahuan Alya dan dia melafazkan talak dihadapan hakim di mahkamah Syariah. Namun begitu, Nuh mulanya menyerahkan Inayya pada Alya. Tapi tanpa rasa bersalah Alya tidak mengaku Inayya adalah anaknya.
" Saya taknak budak tu. Saya dah anggap dia mati sewaktu saya melahirkannya. " Kata Alya.
" Awak boleh benci saya Alya, tapi jangan pernah benci keturunan saya. Dia lahir dari rahim awak. " Kata Nuh.
" Tak. Saya tak pernah menginginkan kehadirannya Nuh. Bagi saya ianya satu malapetaka. " Kata Alya.
" Baiklah. Tuan Hakim, anda saksi dengan lafaz yang dikatakan olehnya. Bahawa dia tak menginginkan anak perempuan itu. Dan dengan ini saya akan menjaganya sendiri. Mohon kepada pihak mahkamah untuk mengeluarkan surat perintah untuk tidak membenarkan perempuan ini cuba untuk mendekati saya dan anak perempuan saya. " Kata Nuh.
" Baiklah. Pihak kami akan memberikan sokongan kepada pihak Tuan. " Kata Tuan hakim.
" Terima kasih Tuan Hakim. Jasa anda amat saya hargai. " Kata Nuh menunduk hormat dan pergi meninggalkan ruangan tersebut tanpa menoleh ke arah Alya.
Sakit rasa dikhianati, namun lebih sakit dirasakannya apabila Alya tidak menganggap Inayya sebagai anak.
" Aku berjanji pada diri aku, yang aku takkan memandang ataupun akan kembali bersama awak lagi Alya. " Kata Nuh.
Hilang segala-galanya yang datang mengganggu fikiran. Baginya kini hidupnya hanya kerana seorang anak perempuannya yang bernama Inayya.
Andai kata dia masih ada jodoh dengan pasangan lawan jenis nya, dia memohon sangat-sangat, biarlah perempuan itu yang mempunyai kriteria yang dia inginkan. terutama sekali mampu memberikan kasih sayang pada Inayya.
Share this novel