Lima Belas

Romance Completed 140186

Happy Readinglah pokoknya!

??????????

Keanu mendekatkan wajahnya dan mencoba untuk mencium bibir Amanda. Wanita itu ingin meronta tapi sudah tidak bisa karena sakit kepala luar biasa yang dideritanya. Ia hanya bisa pasrah jika harus berakhir diranjang bersama pria gila yang kini berusaha menciumnya.

"Langkahi mayatku dulu sebelum kau mendaratkan mulut busukmu itu ke bibir wanitaku!" desis pria yang menarik kuat kerah baju Keanu.

Keanu menoleh dan menatap tak suka atas ucapan yang dilontarkan seseorang dibelakangnya yang mencoba mengusik kesenangannya.

"Wah, rupanya ada pahlawan kemalaman!" Keanu bertepuk tangan dan memandang remeh pria gagah dihadapannya.

"Apa telingaku yang bermasalah? Kau bilang, langkahi dulu mayatmu sebelum aku bermain dengan wanitamu? Hei, jangan bermimpi dan mengada-ada! Kau menklaim Amanda sebagai wanitamu? Dia itu milik semua pria." ucap Keanu tanpa rasa canggung.

"Bisa kau ulangi sekali lagi ucapan terakhirmu?" desis Darko.

"Dia- Amanda, milik semua pria!" ulang Keanu dengan penekanan.

Bugh!

Satu tinjuan melayang tepat mengenai ujung bibir sebelah kanan. Darko dengan santai mengayunkan kepalan tangan kirinya. Keanu yang tidak siap tentu saja jatuh tersungkur membuat semua perhatian tertuju pada mereka berdua.

Keanu mengelap ujung bibirnya yang berdarah dan memandang penuh amarah pada Darko yang wajahnya terlihat datar-datar saja.

"Fuck! Kau, beraninya bermain-main denganku!" umpat Keanu berdiri sendiri.

Darko memandang Keanu dengan tatapan tajam dan seperti bersiap membunuh. Beberapa sekuriti sudah bersiaga disana dan para pengunjung kelap berdiri bersiap menonton hal apa lagi yang akan terjadi pada kedua pria itu.

"Jangan ada yang berani mendekat atau memisahkan kami berdua! Aku ingin lihat sejauh mana kekuatan pria sialan ini. Jika kau tahu siapa aku, maka kau kupastikan akan berlutut dihadapanku!" cerocos Keanu dengan gaya jumawa.

Darko hanya diam mendengarkan sembari memperhatikan pria yang sudah berani mendekati wanitanya. Darko tidak akan tinggal diam dan akan melakukan hal apapun jika mengenai kepemilikannya, apalagi ini tentang Amanda, wanita yang sudah ia klaim menjadi miliknya.

"Aku bahkan tidak peduli siapa dirimu! Kau yang sudah menabuh genderang perang denganku, saat kau mendekati wanitaku!" ucap Darko tenang.

"Kau terlalu percaya diri. Amanda bukan tipe wanita yang senang berkomitmen, jadi aku pastikan hanya kau sendiri yang mengklaim dia sebagai milikmu," cemooh Keanu.

Darko menggeretakan giginya. Emosinya tersulut, jika ia mau, bogem mentah sudah kembali dia layangkan pada pria di depannya itu. Tapi ia memilih untuk menahan diri terlebih dahulu, membiarkan pria itu selesai membanggakan dirinya.

"Kau terlalu banyak bicara, Bung!" Satu pria hadir diantara Keanu dan Darko.

Darko memutar bola matanya malas sedangkan Keanu menatap pria itu dengan penuh selidik. Pria itu berjalan mendekat dengan tangan disaku celana kain yang ia pakai. Pria itu menoleh melihat keadaan Amanda yang kini kepalanya terkulai lemah diatas meja bartender.

"Kau bilang, dia wanitamu, tapi kau tidak becus mengurusinya!" sindir pria yang ternyata adalah King.

Darko meludah kesamping ketika mendengar sindiran King untuknya. Darko kesal kenapa manusia itu terus berada di sekitarnya, apa King ingin menjadi bayangannya. Keanu berdiri diam memperhatikan kedua pria yang saling menatap tajam di hadapannya.

"Maksudmu, kau yang lebih becus mengurusinya? Begitu?" Darko balik menyindir dengan suara tenang.

King tertawa dan mengangguk penuh percaya diri.

"Tentu saja. Aku tidak akan membiarkan wanitaku, minum alkohol sendirian dan berakhir mabuk serta digoda pria tidak seberapa ini pula," jawab King dengan penekanan.

Keanu terusik dengan sindiran yang dilayangkan oleh pria asing yang tidak ia ketahui siapa, tapi ia rasa, pria itu juga menaruh minat pada Amanda.

"Kau bilang aku, pria tidak seberapa! Jaga ucapanmu, kau tidak tahu siapa aku dan kedudukanku. Sialan mulutmu!" Keanu tersulut emosi.

"Dasar bocah! Memangnya kau siapa? Sepertinya kau benar-benar ingin semua orang disini tahu siapa jati dirimu. Kalau begitu katakan padaku, siapa kau!" kata King dengan nada bosan.

Keanu mengangkat dagunya lebih tinggi. Wajahnya berubah menjadi jauh lebih percaya diri.

"Keanu Ferguso. Pemilik kelap malam ini. Kau tahu bukan, kelap ini merupakan salah satu kelap malam termewah di Indonesia. Jadi, bisa kau pastikan bagaimana kekayaan yang aku miliki," jelas Keanu dan King memutar bola matanya jengah.

"Kau membuang waktuku sia-sia untuk mendengar penjelasanmu yang sangat tidak penting itu," kata King jengah.

"Brengsek! Kau kira kau siapa sampai berani bilang aku tidak penting!" bentak Keanu kesal.

"Kau tidak perlu tahu siapa aku. Aku hanya minta, jangan berani mendekati Amanda lagi, karena Amanda adalah wanitaku," tegas King.

"Wanitamu? Haha- leluconmu sangat lucu. Jelas-jelas Amanda itu adalah wanitaku. Kami sudah melakukan make out berkali-kali. Dia selalu terpuaskan olehku." bangga Keanu.

"Aku sudah making love dengannya!" ucap King.

"Kau---" Keanu menggeram mendengar tanggapan King tapi belum sempat Keanu mencecar lebih banyak kata, King sudah memberi aba-aba untuk Keanu menutup mulutnya.

"Lanjutkan debat halusinasi kalian. Netizen Indonesia sangat suka keributan, siapa tahu setelah ini kalian berdua akan menjadi viral dan lebih dikenal semua orang. Selamat malam," Darko dengan santainya mengucapkan kata-kata perpisahan pada Keanu dan King. Pria itu tampak menggendong Amanda ala bridal style dengan santai tanpa beban.

"Brengsek! Lagi-lagi aku kalah cepat!" umpat King dan Keanu mengepalkan telapak tangannya kuat.

"Ini semua gara-gara kau!" hardik Keanu dan King bersamaan.

??????????

Bagaimana tidak, saat King dan Keanu sibuk berperang mulut. Darko lebih memilih untuk membawa Amanda keluar dari tempat itu ketimbang ikut menjadi orang bodoh yang berselisih dengan adu mulut.

Baik Keanu maupun King tidak ada yang menyadari pergerakan Darko, itu sebabnya membuat Pria tanpa ekspresi itu lebih leluansa membawa Amanda menjauh dari jangkauan pria-pria bodoh disana.

Darko membopong tubuh Amanda yang sudah tak sadarkan diri. Amanda salah satu potret wanita modern yang tidak bisa mengkonsumsi alkohol dengan berlebihan.

"Kau pikir kau bisa membodohiku dan membohongiku? Tidak semudah itu, Sayangku!" bisik Darko sambil merapikan tantanan rambut Amanda sebelum ia melajukan mobil menuju hotel tempatnya menginap.

Sesampai di dalam kamar hotelnya, ia membaringkan tubuh Amanda ke atas ranjang. Otak mesumnya berkata mudah sekali jika ingin melakukan kegiatan tebar benih saat ini, tapi Darko segera menepis pikirannya. Ia bukan pria yang senang melakukan kegiatan tebar benih dengan pasangan yang tak sadarkan diri.

Pria itu duduk menyandar di atas sofa sambil menatap lurus Amanda yang tengah terbaring tertidur lelap diatas ranjang.

"Lain kali, aku tidak akan segan-segan mematahkan tangan pria yang berani menyentuhmu." gumam Darko.

"Keanu, pria pongah. Dia pikir hanya dia pria kaya, aku bahkan bisa membeli dirinya. Beraninya menyentuh kulit wanitaku! Benar-benar ingin mati!" desis Darko.

Darko berdiri dan berjalan menuju jendela yang gordengnya masih terbuka lebar. Pemandangan lalu lalang kendaraan serta gedung bertingkat menjadi pemandangan Darko saat itu.

"King!" Darko mendesiskan nama pria yang menjadi salah satu klien Amanda dan juga rival Darko.

"Rupanya ia belum menyerah untuk bermain-main denganku. Setelah kalah berkali-kali tapi masih berani. Hmm--- besar juga ternyata nyalinya." Darko mengepalkan telapak tangannya.

"Aku harus lebih jeli mengawasi wanita keras kepala ini. Untung saja aku bergerak cepat, kalau tidak, mungkin aku sudah berurusan dengan polisi dan peti mati seseorang." ucap Darko pada dirinya sendiri.

Darko memilih untuk membaringkan tubuhnya di atas sofa, meskipun ukuran sofa tersebut lebih kecil dari pada panjang badannya sehingga kakinya menggantung. Ia memilih mengistirahatkan tubuhnya sebelum besok ia akan memberi hukuman pada Amanda.

??????????

Amanda mengerjapkan matanya dan memegangi kepalanya yang terasa begitu berat dan rasanya mau pecah. Ia sedikit mengerang akibat rasa pening yang menyerang kepalanya. Ia mengutuk minuman sialan yang membuatnya mabuk berat.

Separuh otaknya memikirkan bagaimana menghiangkan rasa sakit yang ia derita dan separuh lagi, ia pakai untuk berpikir apa yang terjadi semalam. Apakah ia berakhir di ranjang bersama Keanu, si playboy narsis itu atau bagaimana. Amanda menyesal pernah melakukan make out dengan pria sejenis Keanu. Ah- memikirkannya saja membuat sakit di kepala semakin jadi.

"Ternyata kau sudah bangun," Amanda sayup-sayup mendengar suara yang begitu ia kenali. Apakah ia seddang berhalusinasi ataukah ia belum sadar dan masih dalam keadaan mabuk berat sehingga segala sesuatu mengenai pria yang ingin ia hindari tetap hadir di pikirannya.

"Kau tidak sedang berhalusinasi. Aku memang ada disini. Bersamamu. Kita menghabiskan malam berdua,"

"Demi Tuhan. Terkutuklah minuman sialan itu, karenanya aku tidak bisa membuka mata dengan cepat dan mengumpat pria super sialan ini." gumam Amanda.

Darko bertepuk tangan membuat Amanda terkejut bukan kepalang. Ia tersentak sambil memegangi kepalanya.

"Dalam keadaan setengah sadar pun, kau tetap saja bisa mengumpat. Memang seharusnya mulutmu itu aku sumpal dengan bibir dan lidahku," ucap Darko terkekeh geli.

Pria itu berjalan mendekati ranjang dan mengambil sesuatu dari atas nakas. Obat pereda sakit kepala dan segelas air disodorkan Darko pada Amanda. Pria itu sedikit mengangkat tubuh Amanda agar bisa duduk dan bersandar pada kepala ranjang.

"Stts--- ap- apa yang kau lakukan?" Amanda berusaha mengelak sentuhan Darko.

"Jangan cerewet atau aku akan menabur benihku sekarang juga. Diam dan turuti saja apa yang aku perintahkan," Ancam Darko lalu pria itu tersenyum melihat perubahan ekspresi Amanda ketika mendengar ancamannya.

Mau tidak mau, wanita itu menurut dengan apa yang dikatakan Darko padanya. Ancaman pria itu membuat Amanda mati kutu.

"Dasar pria otoriter dan mesum!" umpat Amanda disela-sela ia menyandarkan dirinya.

"Kau ingin makan obatmu sendiri atau butuh bantuanku. Aku akan dengan senang hati membantumu," Amanda memicing sambil merebut obat dan air dari tangan Darko.

"Jangan harap bisa mengambil kesempatan dalam kesempitan!" ketus Amanda.

"Ide bagus! Melakukan tebar benih saat ada kesempatan dan di tempat yang sempit, pasti pacuan adrenalin kita akan lebih menggairahkan lagi," kata Darko sambil mengelus dagunya dengan menatap Amanda penuh minat.

"Kepalaku bertambah pusing mendengar ocehanmu," Amanda memilih membaringkan kembali tubuhnya setelah meminum obat dari Darko.

"Istirahatlah, Dear. Setelah kau pulih baru kita berbicara serius. Aku perlu memberimu hukuman," Darko mengelus lembut puncak kepala Amanda.

'Ya Tuhan. Sepertinya aku menggali lubang kuburanku sendiri. Kebohonganku sepertinya sia-sia. Ah- sialan! Harusnya aku sadar siapa dia dan bagaimana kuasanya. Amanda Pabo!' Amanda menggerutu dalam hatinya.

??????????

Welcome silent readers ????
Jangan malu buat nongol, Shin ga gigit cuma suka ketcup2 aja ????

terlope-lope buat yang udah kasih vote sambil ketik-ketik manja di kolom komentar ??????
Kalian uwuuuww pokoknya

Kalo gak nyambung part ini, ya maap aja deh
???? kalo banyak typo juga maapkeun yah!!
Sampe ketemu di next part ??????

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience