BAB 2

Horror & Thriller Series 1200

“No need to pay, just drink it, you definitely need one Luna,’’. Luna tersenyum manis sambil menerima gelas kertas berisi kopi itu.

“Apa lagi kali ini?” tanya Andre sambil memerhatikan monitor komputer yang mepamerkan sejumlah nama yang tak diketahuinya. Namun menurut tekaannya, mungkin saja ini nama pemberontak ataupun nama mangsa yang terkorban.

“Ini adalah senarai nama mereka yang terkorban di daerah lima.”

Kata-kata Luna segera membuat Andre tersentak. Ia kemudian memerhati dengan tekun ke arah monitor yang lainnya, visual di skrin berganti menjadi sebuah peta dengan banyak titik bertanda warna kuning yang membawa maksud dalam pemerhatiaan dan berjaga-jaga, titik merah dalam bahaya manakala titik hitam membawa maksud daerah mati dan titik hijau beerti dalam keadaan selamat dan berada dalam kawalan.

artinya siaga juga beberapa titik merah yang artinya bahaya. Oh, ada satu lagi.

“Korban meninggal?” Luna hanya mengangguk. Jari –jemarinya yang lentik lincah menekan papan kekunci untuk memindahkan data.

“Korban meninggal disebabkan apa?” tanya Andre lagi seolah masih belum memahami situasi yang berlaku.

“Menurut maklumat yang diterima, korban meninggal secara misteri dan sehingga ke saat ini kita masih belum dapat menjejaki siapa pelakunya melainkan si pelaku meninggalkan perkataan ‘Bulan’’ di lengan kanan mangsa dan masih belum diketahui lagi motis sebenar pelaku.’’ Jelas Luna membuat Andre tergamam.

Daerah Lima memang yang paling ‘panas’ dari semua daerah kerana banyak harta karun yang tersimpan di dalamnya dan ini menjadi sebab pihak musuh terus-terusan meyerang demi mendapatkan segala isi yang terulit di daerah lima ini.

Sebab itulah pengawasan yang ketat ke atas daerah itu diarahkan oleh sang pemerintah. Andre berfikir sejenak, mengapa si pelaku meninggalkan bukti ‘bulan’ sebagai signifikannya. Apakah maksudnya? Ada apa di sebalik perkataan Bulan itu?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience