Rate

BAB 4

Horror & Thriller Completed 777

Dan, makhluk tadi. Ya, perempuan tadi yang membawanya terbang turut berada di tengah-tengah padang itu dikelilingi oleh gadis-gadis yang juga berbaju dan berselindang putih bersih persis sepertinya.

“Lalalalala… Lalalala……” suara itu terngiang-ngiang di telinganya.

Hanim masih berdiri kaku di tengah padang itu. Matanya menyaksikan gadis-gadis tadi khusyuk menari sambil bernyanyi-nyanyi kecil. Menyanyi tanpa ucapan kata.

Mengalunkan suara mengikut melodi yang tidak pernah didengarinya sebelum ini. Telinganya mendengar semuanya.

Kini Hanim dikelilingi oleh gadis-gadis berpakaian putih tadi. Sang Puteri datang menghampiri. Selendang yang menutupi wajahnya hanya dibiarkan sepi. Tangannya diramas lembut oleh Sang Puteri.

Gadis lain masih menari mengelilinginya. Kini melodi yang dinyanyikan semakin kuat kedengaran. Sang Puteri tertawa kecil. Angin yang bertiup kencang saat itu mengibarkan selendang Sang Puteri. Akhirnya,selendang yang menutupi wajahnya ditepis lembut. Jelas kelihatan keanggunan wajah Sang Puteri.

Kini hanya kedengaran suara Sang Puteri menyanyi kecil. Gadis-gadis yang lain hanya menari dengan lemah gemalai. Menari mengikut rentak suara Sang Puteri. Dan tatkala itu satu-persatu ingatan Hanim kembali menerjah minda.

Sang Puteri yang sedang menari mengibaskan selendangnya tepat ke wajah Hanim. Umpama tersedar daripada mimpi, kini Hanim mengingati wajah Sang Puteri. Bukankah wanita ini yang selalu muncul dalam mimpi malamnya setiap hari?

Libasan kedua selendang Sang Puteri mengingatkannya kepada perbicaraannya petang tadi bersama teman sebiliknya.

“Aku teringin nak jumpa Puteri Gunung Ledang sementara kita ada dekat Tangkak ni,” ujar Hanim serius.

“Kau gila ke apa? Mana wujud Puteri Gunung Ledang tu,” bidas Peah.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience